Jet Tempur Stealth F-35A Lumpuh Kena Jamming “Khibiny” dari Sukhoi Su-30SM Rusia
Selain khawatir pada ancaman senjata nuklir, Amerika Serikat dan NATO sepertinya harus berpikir ulang bila ingin berhadapan dengan kekuatan militer Rusia. Pasalnya, jet tempur stealth yang selama ini begitu diandalkan, yakni F-35A Lightning II justru keok setelah di-jamming oleh jet tempur Sukhoi Su-30SM milik Angkatan Udara Rusia.
Baca juga: Talisman Airborne Defense Suite – Active Jammer Pod yang Terpasang di Sukhoi Su-30 TNI AU
Seperti dikutip Defence Security Asia yang melansir dari media lokal Italia, menyebut F-35A milik Angkatan Udara Italia yang tengah berpatroli di perbatasan Estonia – Rusia, telah mendapat serangan dari sistem jammer yang ada di Su-30SM. Serangan jamming yang termasuk dalam segmen peperangan elektronika (electronic warfare/EW) telah membuat sistem deteksi dan peringatan dini pada F-35A gagal atau tidak berfungsi.
Saat menyadari telah terkena jamming dari jet tempur Rusia, pilot F-35A Italia berusaha melakukan reboot pada sistem yang terdampak, namun tidak membuahkan hasil, dan jet tempur generasi kelima produksi Lockheed Martin itu tetap mengalami kegagalan fungsi.
Dari analisa pasca insiden, dikatakan F-35A Italia telah terkena jamming dari Jammer Pod “Khibiny” yang terpasang pada ujung sayap Su-30SM.
Insiden di atas diberitakan media Italia, terjadi tak lama setelah pasukan Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022 Menanggapi invasi Rusia, kala itu NATO mengerahkan F-35A dari Angkatan Udara Italia pada bulan April untuk memantau wilayah udara negara-negara Baltik, khususnya Estonia, yang berbatasan dengan Rusia.
Sementara F-35A Italia yang dikerahkan ke Estonia berpangkalan di Amendola, yang terletak di Italia selatan. Satu bulan setelah kedatangan mereka di Estonia, F-35A Italia ditugaskan untuk misi “pengawasan udara” di wilayah udara Baltik, sampai suatu ketika mereka dicegat oleh jet tempur Su-30SM Rusia.
Su-30SM Rusia terpaksa mencegat F-35 Italia setelah pesawat tempur stealth itu berusaha mendekati pesawat angkut Antonov An-12 yang dikawalnya.
“Pesawat tempur Rusia itu muncul tiba-tiba. Saya sangat bingung karena tidak menyangka jaraknya sedekat itu,” kata pilot F-35 Italia mengenang hadirnya Su-30SM Rusia yang tidak terduga.
Jet Rusia tetap berada di dekat F-35A Italia, yang pada saat itu sistem deteksi dan peringatan canggihnya telah gagal berfungsi dan gagal ‘dihidupkan’ kembali.
L-203IE Gardeniya-1FUE: Jammer Pod Untuk Sukhoi Su-27SK TNI AU
Khibiny ECM Jammer Pod
Khibiny ECM dikembangkan oleh Kaluga Research Radio Engineering Institute pada tahun 1977. Rencangan awalnya adalah untuk membuat satu set perangkat jammer terpadu untuk semua angkatan bersenjata, di mana tugas Kaluga Research adalah mengembangkan blok peralatan SIGINT (signals intelligence) “Proran” dan jammer radio (RJ) “Regatta”, yang berhasil diselesaikan dengan penelitian ilmiah pada tahun 1980. Kemudian peneltian berlanjut dengan ECM baru, yang dinamai “Khibiny”, yang menyatukan semua unit, memastikan bahwa semua bekerja sama dengan avionik pesawat jet.
Awalnya Khibiny jauh dari ideal, karena parameter berat dan ukurannya tidak cocok untuk dipasang di jet tempur. Untuk mengatasi masalah ini Kaluga Research bekerja sama dengan Sukhoi. Di bawah arahan Rollan G. Martirosov, kemudian terintegrasi ECM yang diberi kode produk L-175V.
Pada tahun 2019, Kementerian Pertahanan mengumumkan dimulainya layanan dengan sistem peperangan elektronik Khibiny-2 yang dimodernisasi. Berbeda dengan model dasarnya, Khibiny-2 memiliki cakupan area yang lebih luas dan area kerja penghancuran, yang memungkinkan untuk menggandakan survivabilitas pesawat selama pertempuran.
Khibiny berperan untuk untuk melindungi pesawat dari peluru kendali dengan menunda deteksi pesawat itu sendiri; membuat target palsu; menciptakan interferensi untuk mempersulit pengukuran jarak ke objek, kecepatan dan posisi sudutnya. Selain dipasang pada Su-30SM, Khibiny juga dapat dipasang pada Sukhoi Su-34 dan Su-35. (Bayu Pamungkas)
Belajar dari Pengalaman Tempur di Ukraina, Rusia Modernisasi Jammer Pod “Khibiny” di Sukhoi Su-34
jet siluman hebat nya cuma di brosur dg berjuta masalah , tapi penggunaan nya emang ga perlu di ragukan lg, dari mulai jadi pesawat penyelam, pesawat kamikaze dan pesawat reog di bandara
@Zoro: Bantuan dari negara-negara Barat baru masuk 2 Minggu setelah serangan. Itu artinya Selama 1 Minggu selama masa percobaan perebutan Kyiv oleh Moskow, Ukraina melakukannya sendiri. Untuk ukuran Rusia, kegagalan merebut Kyiv kurang dari 3 hari jelas adalah lelucon mengingat mereka justru menyerang dari perbatasan Belarusia dan bukan dari wilayah Rusia sendiri dan jarak perbatasan Belarusia dg Kyiv kurang dari 90 km, suatu kegagalan besar untuk Negara dg kekuatan Militer nomor 2 di Dunia. Hhhhhhhhh
Rusia tetaplah Rusia. Senjatanya memang betul prupen diperangi modern. Klo yg Sono cuma mampu melawan petani kurma dan penggembala onta, itupun gagal.
Mbah gatol dan murid2nya akan menangis guling2 melihat realita setelah baca berita ini. Apalagi terima fakta senjata buatan junjungannya disayur habis di perang Ukraina..💪
Mang Putin memang bener2 …..URAAA..💪💪
@Zone of Endless (Z.O.E) rusia belum bisa menguasai kiev dikarnakan itu om2 barat pada ikut2n.. Ya bayangin aja rusia vs 33 negara itu termasuk sukro.
MASUKAN SUKHOIs kita ke program upgradenya Bombay Air Force dan minta bombay jadi MAKELAR buat beli jammernya dr PAPA BEAR.
MAHAL INI, mengganti body pesawat ke COMPOSITE CARBON MATERIAL …RAM plus RAM PAINT.. Setidaknya mengurangi dan jadi ringan pesawatnya.
KALO NIAT……..YES WE CAN .
Ternyata benar ini berita ya , kirain boongan , yg lebih heran lagi kok bisa su 30 SM Rusia mendeteksi keberadaan f35 A yg Stealth
Ruskie emang stroonkbingiits, Diatas ada Ki Biny, dibawah ada mbah Krasukhan, Sebaiknya ukro nyerah aje, udah di warning om P, bentar lagi Kiev cemong didatengin mas iskandar pala merah😁
@Tom
mungkin memang ngga aktif sistemnya, karena usv juga biasa nyerang pas malam, lagipula, drone ukro juga dibantu starlink elon musk, jadi secara teori banyak jalur “alternatif” untuk sinyal kendali, jika tidak ya kayak jdam er dkk