Update Krisis IranKlik di Atas

Jet Tempur Rafale dengan Conformal Fuel Tanks (CFT), Desain Fungsional yang ‘Mencari’ Kustomer

Photo by FREDERICK FLORIN/AFP via Getty Images

Belum lama ini beredar ‘bocoran’ foto persiapan Paris Airshow 2025 (dibuka pada 16 Juni 2025) yang memperlihatkan jet tempur Rafale B (tandem seat) dengan Conformal Fuel Tanks (CFT). Meski desain Rafale dengan CFT bukan hal baru yang ditawarkan, namun berbeda dengan F-16 dan Eurofighter Typhoon, Rafale dengan CFT debutnya kurang terdengar publik, atau telah bahkan terlupakan.

Baca juga: Conformal Fuel Tanks (CFT), Terobosan Eurofighter Typhoon Untuk Alih Teknologi di Indonesia

Dassault Aviation sudah mengembangkan dan menawarkan Conformal Fuel Tank (CFT) untuk Rafale sejak lama. Persisnya, pada Juni 2001, Dassault memperkenalkan CFT untuk Rafale, yaitu dengan tangki berbentuk kontur pesawat (7,5 meter tiap sisi) dengan total kapasitas sekitar 2×1.150 liter = 2.300 liter bahan bakar tambahan. Tangki ini disebut “fast packs” dan telah diuji terbang oleh Rafale M Angkatan Laut Perancis (Flottille 12F).

Agar ramah pada kebutuhan operasional kustomer, Dassault menyebut desain CFT pada Rafale dibuat modular, yakni bisa dipasang/dilepas hanya dalam waktu sekitar dua jam.

Manfaat dari adopsi CFT adalah jangkauan misi Rafale bertambah 20–25% tanpa perlu aerial refueling. Selain itu, adopsi CFT tidak mengurangi hardpoint persenjataan, karena CFT menempel di badan pesawat, bukan di sayap. Dassault mengklaim aerodinamika dan RCS (radar cross-section) tidak banyak terpengaruh dibanding drop tank.

Meski diuji oleh Rafale M, yang notabene dirancang untuk beroperasi di kapal induk, namun uji coba Rafale M dengan CFT dilakaukan di fasilitas uji milik Dassault atau Angkatan Laut Perancis, seperti di Istres-Le Tubé Air Base. Penggunaan pesawat versi M dalam uji coba itu bertujuan menguji kompatibilitas struktural dan performa secara umum—bukan pengoperasian dari geladak.

Dari uraian keunggulan, adopsi CFT sangat berguna untuk misi jarak jauh, patroli maritim, atau ISR, karena menambah endurance tanpa mengorbankan pylon senjata.

Estimasi combat radius Typhoon dengan CFT.

Namun, sampai saat ini Perancis, baik angkatan udara dan angkatan lautnya belum mengadopsi CFT pada armada Rafale. Armée de l’Air & Marine Nationale (AU dan AL Perancis) lebih fokus pada operasi ekspedisi berbasis tanker. Mereka memiliki pesawat tanker A330 MRTT Phoenix, jadi kebutuhan jangkauan diperkuat lewat refueling, bukan tangki tambahan.

Alasan lain tak digunakannya CFT, karena Rafale dirancang untuk menjadi pesawat multirole yang sangat manuverable. Tambahan bobot dari CFT yang tidak bisa dibuang dianggap membatasi kinerja saat dogfight atau evasive maneuver. Versi Rafale M (angkatan laut) harus lepas landas dan mendarat di kapal induk Charles de Gaulle. CFT menambah beban tetap, sehingga mengurangi margin aman untuk operasi carrier-based.

Pengembangan CFT pada Rafale telah selesai dan siap produksi, tetapi tanpa pesanan pengguna, produksinya tidak efisien. Tidak ekonomis memproduksi dalam jumlah kecil tanpa komitmen ekspor. Lain hal bila India, Uni Emirat Arab atau Indonesia, meminta CFT untuk kebutuhan wilayah yang luas atau minim tanker, maka kemungkinan besar desain CFT pada Rafale akan diaktifkan secara produksi massal. (Gilang Perdana)

Dengan Conformal Fuel Tanks (CFT), Jangkuan Operasional Jet Tempur Rafale Meningkat 25 Persen

4 Comments