Jet Tempur Hawk 209 TT-0229 Jadi Monumen, Salah Satu Hawk TNI AU yang Dikirim dari Inggris Secara ‘Terurai’

Umumnya alutsista TNI AU yang diabadikan sebagai monumen berasal dari yang telah berstatus pensiun resmi atau ‘pensiun dini’ lantaran mengalami suatu sebab. Namun, ada monumen jet tempur yang baru saja dipasang di Pintu Gerbang Tol Dumpil Madiun, Jawa Timur. Yang mana telah terpasang pesawat tempur buatan British Aerospace, Hawk 209 dengan nomer ekor TT-0229.

Baca juga: Hawk 209 – Lightweight Multirole Fighter Penantang F/A-18 Hornet

Hawk 209 sebagai jet tempur taktis, saat ini masih berstatus operasi penuh. Dan yang terpasang sebagai monumen di Pintu Gerbang Tol Dumpil Madiun adalah jet tempur yang berasal dari Skadron Udara 1 Lanud Supadio, Pontianak. Hawk 209 dengan nomer ekor TT-0229 sejauh ini belum pernah dilaporkan mengalami insiden atau kerusakan fatal.

Dari akun X TNI AU, disebutkan memasang monumen pesawat Hawk 209 di perempatan exit Tol Dumpil, Pintu Gerbang Madiun, sebagai bagian dari upaya untuk menarik perhatian masyarakat sekaligus pembinaan potensi kedirgantaraan dan meningkatkan kebanggaan terhadap TNI Angkatan Udara. Pemasangan dilakukan pada Rabu (13/9/2023). Keberhasilan pemasangan monumen ini merupakan hasil kerja keras Skadron Teknik 042 Lanud Iswahjudi Madiun.

Pesawat Hawk 200 yang telah berjasa dalam menjaga keamanan dan kedaulatan negara, kini menjadi bagian dari pemandangan ikonik di Tol Dumpil. Dengan penempatan strategis ini, TNI AU berharap dapat memberikan inspirasi kepada masyarakat sekitar untuk mendukung perkembangan kedirgantaraan dan menghargai peran penting yang dimainkan oleh alutsista TNI AU.

Dikutip dari buku “53 Tahun Skadron Udara 1” karya Imran Baidirus, disebutkan Hawk 209 TT-0229 adalah salah satu jet tempur yang sempat mendapat kesulitan saat akan dikirim ke Indonesia. Beberapa batch awal Hawk 109/209, memang dikirimkan dengan cara ferry flight dari Inggris ke Indonesia. Namun, ada beberapa unit yang terhambat pengirimannya, lantaran Indonesia mendapatkan embargo persenjataan dari AS dan Barat.

Pasca jejak pendapat di Timor Timur pada tahun 1999, telah mengisyrakatkan pemberlakuan embargo militer Amerika Serikat kepada Indonesia. Kondisi tersebut memberikan dampak yang negatif kepada tingkat kesiapan operasional TNI AU, dan khususnya Skadron Udara 1. Setelah tiga pesawat ditinggalkan di Bangkok – oleh para penerbang Inggris, maka enam unit pesawat sisa dari Hawk yang dibeli oleh Indonesia dari pemerintah Inggris, dikirim lewat laut.

Pengiriman lewat laut menggunkan kontainer-kontainer dari tiga pesawat yang siap dirakit datang pertama tanggal 5 Mei 2020 di Pelabuhan Pontianak. Ketiga pesawat dalam kondisi terurai tersebut adalah Hawk dengan nomer TT-0227, TT-0228 dan TT-0229, yang terboks dalam tiga kontainer dan tiga kontainer lainnya berisi engine, wing, tail, landing gear dan beberapa komponen lainnya.

Baca juga: Hawk 209 TNI AU Diduga Jatuh Akibat Kehilangan Tenaga, Inilah Spesifikasi Mesin Adour Mk.871

Enam kontainer dari tiga bagian pesawat berikutnya tiba kembali di Pelabuhan Pontianak, pada pertengahan Agustus 2000. Beberapa teknisi dari pabrik British Aerospace yang tergabung dalam Team Assembly turut serta dalam misi ini. Setelah beberapa bulan dilakukan perakitan, satu persatu pesawat dapat dilaksanakan test flight, hingga pesawat terakhir yaitu TT-0232 dapat melakukan test flight pada 26 Januari 2001. (Gilang Perdana)

8 Comments