Jerman Rilis Eurofighter Typhoon EK – Varian Peperangan Elektronika dengan Sistem Proteksi dari Saab
|Di tengah ramainya berita penolakan penjualan jet tempur Eurofighter Typhoon oleh pemerintah Jerman, yang kemudian menyulut protes keras dari serikat pekerja penerbangan, namun Jerman justru baru saja merilis hadirnya varian baru yang disebut Eurofighter Typhoon EK (Elektronischer Kampf)/ EC (Electronic Combat) atau varian peperangan elektronika.
Menyusul persetujuan parlemen baru-baru ini oleh Komite Anggaran Jerman, Airbus Defence and Space (ADS) akan melengkapi 15 unit Eurofighter Angkatan Udara Jerman dengan (upgrade) kemampuan pertempuran elektronik (electronic combat). Dari siaran pers yang diterima Indomiliter.com (29/11/2023), disebut Typhoon EK akan dilengkapi dengan transmitter location and self-protection system dari Saab.
Sementara untuk persenjataan, Typhoon EK nantinya akan mampu meluncurkan rudal anti radiasi (anti radar) AGM-88E2 Advanced Anti-Radiation Guided Missile-Extended Range (AARGM-ER) produksi Northrop Grumman. AARGM-ER dirancang khusus untuk menargetkan dan menghancurkan ancaman pertahanan udara musuh, seperti sistem pertahanan udara yang menggunakan radar dan sumber-sumber radiasi lainnya.
Salah satu fitur utama AARGM-ER adalah jangkauan yang ditingkatkan dibandingkan dengan model sebelumnya. Ini memungkinkan rudal untuk mencapai target yang lebih jauh dari jarak yang lebih aman bagi pesawat peluncur. Sebagai informasi, AGM-88E punya jarak jangkau 105 km dengan kecepatan luncur pada fase terminal hingga Mach 2.
Eurofighter EK nantinya akan mendapatkan sertifikasi NATO pada tahun 2030 dan kemudian akan menggantikan Tornado dalam peran SEAD (Suppression of Enemy Air Defense).
“Perang elektronik dan pengintaian merupakan persyaratan penting bagi NATO. Konflik saat ini dan situasi keamanan saat ini menunjukkan betapa pentingnya kedua kemampuan tersebut,” kata CEO Airbus Defense and Space Michael Schöllhorn.
Dengan persetujuan parlemen dari Komite Anggaran, Eurofighter Typhoon EK kini secara resmi ditetapkan sebagai penerus Tornado ECR (Electronic Combat/Reconnaissance). Airbus sekarang menantikan perintah resmi untuk mengintegrasikan solusi teknis yang dipilih ke dalam Eurofighter. Kontrak terkait antara Eurofighter GmbH, sebagai kontraktor utama, dan NETMA (NATO Eurofighter and Tornado Management Agency) diharapkan akan ditandatangani sebelum akhir tahun ini.
Dengan transmitter location and self-protection system dari Saab dan AARGM-ER dari Northrop Grumman, Eurofighter EK akan mampu mendeteksi, melokalisasi, dan menonaktifkan radar antipesawat. Selain itu, solusi Saab memiliki jammer yang meningkatkan perlindungan diri Eurofighter.
Baca juga: Jadi Spesialis Peperangan Elektronika, Eurofighter Typhoon ECR Berdesain “Tandem Seat”
Eurofighter EK juga memiliki teknologi yang dikembangkan oleh perusahaan kecil dan menengah serta perusahaan rintisan. Ini termasuk solusi kecerdasan buatan yang memungkinkan untuk menganalisis data radar di pesawat dan dengan cepat menentukan tindakan perlindungan diri yang tepat. (Gilang Perdana)
Sorry meneer, kami udah belanja Rafale 🙏🙏🙏