Jerman Mungkin Pertimbangkan Ulang Pembelian F-35A, Kabar Baik Bagi Proyek Eurofighter Typhoon Tranche 5
|Buntut dari kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terkait Ukraina yang berbeda dengan kebijakan negara-negara NATO di Eropa, maka memicu beragam kekhawatiran terkait postur alutsista Eropa di masa mendatang. Setelah kegalauan Kanada yang kadung memesan 88 unit F-35A Lightning, maka keresahan serupa juga dirasakan oleh Jerman.
Tak sebanyak pesanan Kanada, Jerman pada tahun 2024 telah memesan 35 unit F-35A, bahkan demi ‘siaga nuklir’ NATO, Jerman tengah mempertimbangkan penambahan delapan sampai sepuluh unit F-35A. Namun, kini ada permintaan untuk melakukan kajian ulang, terkhusus nasib Eropa yang akan terus bergantung pada persenjataan produksi AS, sementara sikap AS tidak seperti dulu lagi.
Seperti dikutip defensemirror.com, Jerman mungkin menolak pembelian F-35 karena adanya ‘emergency switch’. Menurut laporan, emergency switch adalah perangkat lunak yang berada di dalam sistem dan akan mematikan pesawat jika negara pengguna tidak mengikuti perintah Washington dalam penggunaan F-35. Dalam istilah lain, emergency switch erat dikaitakan dengan source code yang sempat diulas dalam kasus F/A-18 Hornet Malaysia.
Sebaliknya, Jerman didesak oleh Airbus untuk mempertimbangkan Eurofighter Typhoon Tranche 5 yang memiliki banyak fitur canggih yang dimiliki pesawat generasi kelima.
Pejabat Jerman khawatir bahwa Amerika Serikat pada suatu saat dapat menonaktifkan dan mematikan pesawat yang diekspor di mana pun di dunia karena perbedaan politik.
“Jika kita khawatir bahwa AS akan melakukan hal yang sama dengan yang dilakukannya saat ini terhadap Ukraina dengan F-35 Jerman di masa mendatang, kita mungkin mempertimbangkan untuk mengakhiri perjanjian (untuk membeli jet F-35), kata Wolfgang Ischinger, mantan kepala Konferensi Keamanan Munich, dalam komentarnya untuk Tabloid Jerman Bild.
Demi “Siaga Nuklir”, Jerman Tambah Pesanan Jet Tempur Stealth F-35A Lightning II
Perlu dicatat bahwa pernyataan ini dibuat tidak lama setelah Washington menangguhkan bantuan militer ke Ukraina dan berhenti memberikan data intelijen kepada Angkatan Bersenjata Ukraina.
Keputusan otoritas AS sangat mengecewakan Eropa. Pernyataan pejabat Jerman tentang kemungkinan penolakan untuk membeli jet tempur F-35 tampak seperti upaya untuk menekan Washington atas kebijakannya terhadap Ukraina.
Pimpinan eksekutif Airbus menyerukan untuk menghindari pembelian peralatan AS. Airbus memperingatkan pemerintahan Jerman di masa mendatang. “Membeli produk militer dari Amerika Serikat hanya akan meningkatkan ketergantungan kita pada negara lain,” kata Michael Schöllhorn, CEO Airbus Defence and Space.
Bekali Persenjataan F-35A Lightning II, Jerman Borong Hampir 1.000 Unit Rudal AIM-120C-8 AMRAAM
Dalam sebuah wawancara dengan harian regional Augsburger Allgemeine pada tanggal 7 Maret 2025, Schöllhorn mengatakan, “Jerman, khususnya, harus menyadari bahwa Eropa lemah secara ekonomi dan militer di era sejarah baru ini. Berinvestasi dalam pertahanan juga berarti berinvestasi dalam ekonomi dan masyarakat kita,” lanjut petinggi Airbus tersebut.
Mengutip kasus Denmark khususnya, ia berkata, “Orang Denmark, dengan pesawat F-35 Amerika mereka, menyadari bahwa mungkin bukan ide yang bagus, jika suatu hari mereka memiliki ide untuk mempertahankan Greenland. Mereka bahkan tidak akan sampai sejauh itu,” katanya. Sebagai catatan, Donald Trump mengatakan bahwa ia menginginkan Greenland, wilayah otonomi luas milik Denmark, yang kaya akan mineral dan hidrokarbon, dan akan mendapatkan Greenland, “dengan satu atau lain cara.”
Michael Schöllhorn yakin bahwa peluang Berlin untuk memesan lebih banyak Eurofighter kini telah meningkat. “Eurofighter adalah tulang punggung angkatan udara dan dengan Tranche 5 kami tengah mempersiapkan pesawat untuk masa depan,” katanya. “Saya optimis bahwa kami akan melanjutkan diskusi yang baik dengan pemerintah baru dan bahwa kami akan segera mencapai pesanan.”
Pada pertengahan Maret 2024, Kementerian Pertahanan Jerman tengah membeli 35 pesawat tempur generasi ke-5 F-35 Lightning II buatan Lockheed Martin. Jerman mengonfirmasi rencana untuk membeli F-35A guna menggantikan jet tempur saya ayun, Panavia Tornado. (Bayu Pamungkas)
Rheinmetall Jerman Produksi 400 Unit Fuselage F-35 Lightning II, Redam Isu Tak Kebagian “Kue”
kayak gini indo mau beli? 🗿🗿
Saya dukung Amerika lebih bagus berteman dengan rusia daripada eropa, karena Rusia kaya dengan SDA dan dimana Rusia lebih condong dgn negara asia yg memusuhi Amerika dan bisa berbalik menjadi teman dekat amerika
Mungkin dengan adanya kejadian di Ukraina oleh USA akan membuat Eropa mempertimbangkan untuk mempercepat pengembangan pespur generasi keenam mereka baik yg diinisiasi oleh Inggris maupun Prancis.
Disisi lain, dampak dari aksi sebelumnya di White House dan Ukraina mungkin saja akan membangkitkan Renaissance yg kedua bagi Eropa untuk lebih berkembang baik dalam segi AI, Pengembangan ultra chip hingga penjelajahan Antariksa. Sebuah aksi yg bakal memicu perlombaan teknik baik oleh Eropa, China maupun USA. Jepang-Korsel akan memilih jalurnya sendiri sembari melihat kondisi dan keuntungan yg ada.
Kita akan melihat arah gesekan seperti abad 17-19 di mana perang besar bisa meletus di mana saja dan senjata nuklir hanya akan menjadi gertakan sampai salah seorang yg bodoh yg betul-betul memicu perang nuklir.
Perancis sudah dari dulu menetapkan posisinya terhadap paman sam. Saat negara eropa lain bimbang, perancis tancap gas dengan produksi rafale. Disaat negara sponsor bingung, stop membeli F 35 alan mengirbankan ribuan pekerja yang selama ini kebagian jatah produksi F 35, tetapi disisi lain membangkit lapangan pekerjaan maupun industri lokal via Euro Typhoon.
Turki sebaiknya tetap fokus pada pengadaan Typhoon daripada maksa F 35 dengan “emergency switch” nya secara Erdogan juga tidak akrab dengan AS.
Kanada dan Jerman mungkin juga Denmark lagi galau-galaunya gegara si Petir 😅 apabila Jerman beneran tak jadi beli F-35, apakah berpengaruh pada produksi Fuselage oleh manufaktur Rheinmetall dan pembelian jumbo rudal udara ke udara ke udara AIM-120C-8 Advanced Medium-Range Air-to-Air Missiles (AMRAAM) dari AS ? 🤔