Jerman Mulai Bangun Frigat F126 Class – Jadi Kapal Perang Terbesar Jerman Sejak Perang Dunia II
|Angkatan Laut Jerman begitu kuat semasa Perang Dunia Kedua, bukan hanya armada kapal selam, aset kapal permukaannya pun sangat disegani sekutu, seperti halnya Bismarck class battleship yang bobotnya mencapai 50.000 ton. Namun begitu Jerman kalah perang, maka kekuatan ofensif armada perangnya diubah menjadi defensif dengan bobot kapal perang dan persenjataan yang dibatasi dalam struktur kerja sama NATO.
Meski tidak lagi membangun kapal perang sekelas Bismarck, ada kabar bahwa Angkatan Laut Jerman tengah membangun kapal perang terbesar sejak Perang Dunia Kedua berlalu.
Dikutip TheDrive.com, pekerjaan telah dimulai pada pembangunan kapal perang Jerman generasi mendatang, yang disebut Project F126, yang digambarkan oleh sebagai “proyek pembuatan kapal terbesar dalam sejarah Angkatan Laut Jerman.” Kapal-kapal ini secara fisik akan menjadi kapal perang permukaan terbesar yang bergabung dengan Angkatan Laut Jerman sejak Perang Dunia Kedua.
Pembangunan Project F126 diproyeksikan sebanyak enam unit, meski baru empat unit yang saat ini sudah diikat dalam kontrak pembuatan. Pemotongan plat baja pertama Project F126 telah dilakukan lewat upacara yang diadakan di galangan kapal Peene di Wolgast, Jerman, untuk menandai dimulainya tahap konstruksi.
Kontrak konstruksi untuk empat F126 pertama diberikan kepada kontraktor utama, galangan kapal Belanda Damen Naval, pada Juni 2020, bersama dengan subkontraktor Blohm+Voss dan Thales.
Di bawah program konstruksi yang rumit, kapal-kapal tersebut akan seluruhnya dibangun di Jerman, di tiga galangan kapal berbeda di kota Wolgast, Kiel, dan Hamburg. Galangan kapal Peene di Wolgast bertanggung jawab atas pekerjaan baja dan pra-perakitan buritan. Bagian depan kapal akan dibangun di Kiel, kemudian disatukan dengan buritan dan kemudian ditarik melalui laut ke galangan kapal Blohm+Voss di Hamburg.
Di Hamburg, unit perdana Project F126 akan menerima berbagai sistem di dalamnya, dan menjalani perlengkapan akhir, commissioning, dan pengujian. Pengiriman kapal pertama – yang sejauh ini belum disebutkan namanya – dijadwalkan pada tahun 2028.
Meskipun secara resmi ditetapkan sebagai frigat, namun kapal perang F126 akan berukuran besar. Masing-masing kapal akan memiliki panjang 166 meter, lebar 21,7 meter dan memiliki bobot perpindahan hingga 11.000 ton. Bandingkan dengan kapal perusak kelas Arleigh Burke class II milik Angkatan Laut AS yang memiliki panjang 153 meter dan bobot muatan penuh sebesar 8.637 ton.
Frigat F126 class awalnya dikenal sebagai Mehrzweckkampfschiff (Multi-Purpose Combat Ship/MKS 180), yang mana ‘180’ mengindikasikan penambahan awak yang direncanakan. Frigat F126 class ditujukan untuk menggantikan fregat F123 Brandenburg class milik Angkatan Laut Jerman, yang empat diantaranya mulai beroperasi pada pertengahan tahun 1990-an.
“Dengan frigat F126, angkatan laut Jerman memiliki aset modern yang, di masa depan, dapat berfungsi sebagai pencegah dan pertahanan yang efektif bagi aliansi kita dan keamanan kita sendiri di semua operasi maritim dan wilayah operasional di seluruh dunia,” kata Siemtje Möller. Sekretaris Negara Parlemen di Kementerian Pertahanan Jerman.
Dalam hal desainnya, frigat F126 hanya diawaki 114 orang, yang akan dirotasi dengan interval empat bulan. Dengan cara ini, berkat desain yang sangat otomatis dan perawatan yang rendah, kapal akan dapat beroperasi terus menerus hingga dua tahun.
Dengan menggunakan modul misi, frigat F126 akan dapat melakukan berbagai tugas, tergantung pada kebutuhan spesifik Angkatan Laut Jerman. Damen mengatakan bahwa pertukaran modul-modul ini dapat dilakukan dengan cepat. Meskipun, sejauh ini, rinciannya hanya tersedia untuk modul misi perang anti-kapal selam, yang dikenal sebagai F126 MM ASW, yang sedang dikembangkan oleh Atlas Elektronik.
Frigat F126 class ditenagai propulsi Combined diesel-electric and diesel (CODLAD) – 4 × Gensets dan 2 × Electric drive motors, yang dapat membawa kecepatan maksimum 26 knots. Dengan kecepatan jelajah 18 knots, kapal ini dapat menjelajah 7.400 km dan endurance berlayar selama 21 hari.
Baca juga: NH90 Sea Tiger Terbang Perdana – Helikopter Anti Kapal Selam Terbaru AL Jerman
Dari aspek persenjataan, frigat F126 class dibekali senjata 1× Otobreda 127/64 naval gun, rudal anti kapal 8× Kongsberg NSM Block 1a, 16× cells Mk 41 VLS untuk rudal hanud 64 ESSM Block 2B, 2× RIM-116 RAM CIWS launchers, kanon 27 mm Rheinmetall MLG 27 dan 12.7 mm Leonardo heavy machine guns. Frigat F126 dapat membawa dua helikopter NH90 Sea Tiger dan drone intai Saab Skeldar. (Gilang Perdana)
Min ada update kah yang project Arrowhead 140 di PAL dan progress pengadaan FREMM / Paolo Thalon de Revel class??
Apa Jerman kena mental ya sampai mengandeng DAMEN utk mendesain fregat F-126…..setelah ga puas dg perfoma fregat “tanggung” F-125 yg gambot 🤔
Wah, ketika Jepang sedang bersiap dengan JS Yamato modern ternyata Jerman juga mengikuti dg Bismarck dan Prince Eugen Modern. Akhirnya kapal perang dg bobot dimensi yg besar mulai tumbuh subur lagi setelah sekian lama Angkatan laut dunia berkutat pada kapal permukaan dibawah 10.000 Ton. Tentu akan menarik untuk dilihat bagaimana kapal permukaan tonase besar ini akan bermain dg pertempuran modern saat ini dimana senjata energi bisa dikombinasikan dengan drone.