Update Drone KamikazeKlik di Atas

Jerman dan Perancis Beri Lampu Hijau Penjualan Rudal Meteor ke Turki, Yunani Layangkan Protes Keras

Setelah mendapat lampu hijau dari Jerman, maka tidak ada lagi ‘halangan’ bagi Turki untuk mengakuisisi jet tempur Eurofighter Typhoon, setelah sebelumnya restu telah diberikan Inggris, Italia dan Spanyol. Dan belum lama ada kabar baik lagi bagi Turki terkait akuisisi Typhoon, yakni telah ada izin dari Perancis dan Jerman untuk pembelian rudal udara ke udara jarak jauh Meteor.

Baca juga: Mesir ‘Ditolak’ Beli Meteor, Cina Tawarkan PL-15E – Rudal Udara ke Udara Jarak Jauh dengan Radar AESA

Lantaran punya kemampuan beyond visual range dan dianggap setanding dengan AIM-120 AMRAAM, maka Meteor yang diproduksi MBDA Missile Systems menjadi senjata pamungkas yang sangat diinginkan oleh jet tempur utama NATO non AS. Sebut saja tak semua negara pengguna jet tempur Rafale mendapat izin untuk bisa membeli rudal Meteor.

Di antara negara-negara yang terlibat dalam pengembangan rudal Meteor, tiga pemain kunci – Inggris, Spanyol, dan Italia – mempertahankan hubungan yang kuat dengan Ankara dan tidak melihat adanya hambatan terhadap penjualan tersebut. Sementara itu, Jerman baru-baru ini melonggarkan pembatasan ekspor senjata ke Turki, yang secara efektif membuka jalan bagi kesepakatan penting ini.

Sedangkan Perancis, tampaknya telah memberikan persetujuan diam-diam atas potensi penjualan rudal Meteor kepada Angkatan Udara Turki. Perkembangan ini telah memicu reaksi keras di Athena, di mana pemerintah Yunani telah menyuarakan kekhawatiran serius.

Yunani Cemas
Mengutip Bulgarianmilitary.com, pada tanggal 29 Januari, Menteri Pertahanan Yunani Nikos Dendias, setelah berkonsultasi dengan Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis dan Menteri Luar Negeri Giorgos Gerapetritis, bertemu dengan Duta Besar Perancis untuk Athena Laurence Auer. Tujuan utama pertemuan tersebut adalah untuk meminta klarifikasi resmi tentang sikap Perancis terkait kesepakatan ini.

“Setelah berdiskusi dengan Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis dan Menteri Luar Negeri Giorgos Gerapetritis, saya bertemu hari ini dengan Duta Besar Perancis, Laurence Auer, di Kementerian Pertahanan Nasional untuk secara resmi meminta informasi tentang potensi penjualan rudal Meteor ke Turki,” kata Dendias di platform media sosial X.

Ia lebih lanjut menekankan bahwa Yunani dengan tegas menentang perkembangan tersebut, dengan alasan bahwa hal itu bertentangan dengan hubungan strategis yang telah lama terjalin antara Athena dan Paris.

Dendias juga merujuk pada perjanjian pertahanan yang ditandatangani antara Perancis dan Yunani pada tahun 2021, yang menetapkan konsultasi rutin tentang masalah keamanan dan pertahanan yang menjadi kepentingan bersama.

Awal bulan ini, otoritas Yunani telah mengisyaratkan penentangan mereka terhadap potensi kesepakatan tersebut dan bahkan berusaha untuk memblokirnya. Awalnya, Perancis tampak tegas dalam menolak penjualan rudal tersebut ke Turki, tetapi menurut laporan terkini, tekanan dari Inggris memainkan peran penting dalam melunakkan sikap Paris.

Tak Mau KF-21 Boramae Jadi ‘Macan Ompong’, Korea Selatan Resmi Order 100 Unit Rudal Udara ke Udara Meteor

Pergeseran terbaru ini menyoroti manuver geopolitik yang sedang berlangsung seputar penjualan senjata berteknologi tinggi dan menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana aliansi regional akan berkembang sebagai respons terhadap meningkatnya kemampuan militer Turki.

Yunani menentang potensi penjualan rudal udara ke udara Meteor ke Turki karena kombinasi ketegangan historis, pertimbangan geopolitik, dan masalah operasional militer. Kedua negara memiliki sejarah persaingan yang panjang, ditandai dengan sengketa teritorial di Laut Aegea, klaim yang bersaing atas wilayah udara dan zona maritim, dan masalah Siprus yang belum terselesaikan.

Ketegangan ini secara berkala menyebabkan konfrontasi militer dan hampir terjadi konflik, yang memperkuat ketidakpercayaan yang mendalam antara Athena dan Ankara. Setiap peningkatan kemampuan tempur udara Turki dianggap oleh Yunani sebagai ancaman langsung terhadap keamanan nasional dan keseimbangan strategisnya di kawasan tersebut.

Sebagai catatan, Yunani yang mengoperasikan jet tempur Rafale, juga merupakan pengguna rudal Meteor. Dengan rencana pembelian Meteor oleh Turki untuk Eurofighter Typhoon, maka akan menciptakan keseimbangan kemampuan tempur yang membuat resah Athena. (Bayu Pamungkas)

Bukan Hanya Faktor ‘Israel’, Ini Alasan Perancis Ogah Jual Rudal Meteor untuk Rafale Mesir

3 Comments