Jepang Pertimbangkan Jual Mesin ‘Bekas’ Pratt & Whitney F100-PW-220 ke Indonesia, Untuk F-16 C/D Block 52

KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo mengunjungi Iruma Air Base dan Chitose Air Base dalam kunjungan kerjanya di Jepang, Selasa (6/6/2023).

Entah terkait atau tidak, kunjungan KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo ke Markas Besar dan Satuan Angkatan Udara Bela Diri Jepang (Japan Airforce Self Defence Force/JASDF) pada awal Juni 2023, ‘memunculkan’ berita dari media nasional Jepang, yakni adanya pertimbangan dari Jepang untuk mengekspor mesin turbofan Pratt & Whitney F100-PW-220 ke Indonesia.

Baca juga: Untuk Pertama Kali, Jet Tempur F-15 Jepang “Intercept” Drone Intai Tercanggih Cina WZ-7 Soar Dragon

Dikutip dari Japannews.yomiuri.co.jp (18/6/2023), sumber dari internal pemerintah Jepang mengungkapkan adanya pertimbangan untuk penjualan mesin turbofan Pratt & Whitney (PW) F100-PW-220 ke Indonesia. PW F100-PW-220 adalah mesin jet turbofan yang selama ini menjadi dapur pacu jet tempur Mitsubishi F-15J Eagle.

Lantaran ada persiapan untuk memensiunkan secara bertapan F-15J, maka pemerintah Jepang mempertimbangkan untuk penjualan mesin tersebut ke Indonesia. Yang mana, PW F100-PW-220 juga digunakan sebagai mesin pada jet tempur F-16 Fighting Falcon.

Menurut Yomiuri Shimbun, permintaan ekspor mesin dikatakan berasal dari Indonesia sendiri. Pada bulan Maret 2021, pemerintah Jepang dan Indonesia menandatangani perjanjian yang berkaitan dengan transfer peralatan dan teknologi pertahanan, yang membuka jalan bagi transfer potensial ini.

Mesin khusus dari pesawat F-15 ini dipertimbangkan untuk dipasangkan di jet tempur F-16 Indonesia. Hal ini didasarkan pada fakta bahwa ada kesamaan antara mesin pesawat F-15 dan F-16, memungkinkan Tokyo untuk menanggapi permintaan spesifik Jakarta.

Penting untuk dicatat bahwa pedoman operasional dari tiga prinsip Jepang tentang transfer peralatan pertahanan dan teknologi yang saat ini memberlakukan pembatasan pada transfer peralatan pertahanan luar negeri. Namun, suku cadang saat ini tidak termasuk dalam ruang lingkup pedoman tersebut.

Di masa lalu, ekspor suku cadang diizinkan dalam kasus -kasus pembangunan bersama internasional dengan Amerika Serikat. Oleh karena itu, potensi ekspor mesin ini ke Indonesia dapat mendorong diskusi tentang perlunya merevisi pedoman untuk memfasilitasi ekspor aktif berbagai peralatan, termasuk suku cadang.

Pada 9 Mei 2023, Hiroshi Ide, presiden IHI Corporation, mengatakan kepada wartawan bahwa sekitar 200 mesin turbofan Pratt & Whitney F100 yang dipasang pada jet tempur Mitsubishi F-15J harus ‘dibuang’ ketika mereka sudah pensiun.

Jepang memiliki 200 unit F-15 dalam operasi dan setengahnya tidak ditingkatkan ke dalam Multi-Stage Improvement Program (MSIP), yang memungkinkan pesawat tempur memiliki dukungan untuk menembakkan rudal udara ke udara yang lebih baru. Dengan begitu, F-15J nantinya akan dinonaktifkan dari layanan AU Jepang dan digantikan oleh jet tempur stealth F-35A Lightning II.

Hiroshi Ide mengatakan perusahaannya telah mengadakan pembicaraan dengan partai yang berkuasa tentang cara menyingkirkan mesin jet tempur itu. Salah satu caranya adalah dengan mengekspor mesin ini ke negara lain.

Indonesia menandatangani kontrak pada Januari 2012 untuk pengadaan 24 unit jet tempur eks USAF F-16C/D Block 52ID. Jet tersebut menggunakan mesin turbofan Pratt & Whitney F100-PW-220 yang sama denga yang digunakan pada F-15 Eagle.

Masa pakai mesin Pratt & Whitney F100-PW-220 turbofan dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti penggunaan, pemeliharaan yang tepat dan kondisi operasional Dalam kondisi operasional normal dan dengan pemeliharaan yang baik, mesin ini dapat mencapai masa pakai antara 4.000 hingga 8.000 jam terbang sebelum memerlukan pemeliharaan dan pembaruan yang lebih besar.

Berikut adalah beberapa kemampuan umum dari mesin Pratt & Whitney F100-PW-220/

Daya Dorong (Thrust)
Mesin F100-PW-220 dapat menghasilkan daya dorong hingga sekitar 29.000 hingga 30.000 pound atau sekitar 129 hingga 133 kilonewton (kN). Namun, daya dorong yang sebenarnya dapat bervariasi tergantung pada kondisi operasional, seperti suhu udara luar dan ketinggian.

Afterburner
F100-PW-220 dilengkapi dengan afterburner, yang merupakan sistem peningkatan daya dorong yang digunakan pada situasi tertentu, seperti saat lepas landas, manuver tinggi, atau kecepatan supersonik. Afterburner memungkinkan mesin menghasilkan daya dorong tambahan dengan memanfaatkan pembakaran bahan bakar yang lebih intensif di belakang turbin.

Baca juga: Pratt & Whitney F100-PW220/E: Rahasia Dapur Pacu Jet Tempur F-16 Block 52ID

Penggunaan Ganda
F100-PW-220 dapat digunakan sebagai mesin tunggal atau dalam konfigurasi mesin ganda pada pesawat F-15E Strike Eagle. Pada konfigurasi mesin ganda, masing-masing mesin memberikan daya dorong sendiri, memberikan pesawat kekuatan yang signifikan untuk manuver dan kinerja tinggi.

Efisiensi Bahan Bakar
Mesin ini didesain untuk memberikan tingkat efisiensi bahan bakar yang baik, yang penting untuk jangkauan dan waktu terbang yang optimal pada pesawat tempur. (Bayu Pamungkas)

6 Comments