Jelang Serah Terima KRI RE Martadina 331, Proses Negosiasi Pengadaan Senjata Tengah Berlangsung
|Menjelang serah terima PKR (Perusak Kawal Rudal) KRI Raden Eddy (RE) Martadinata 331 kepada TNI AL pada akhir Januari 2017, serangkaian proses tengah dikejar agar saat diserahterimakan kapal perang dalam kondisi benar-benar full armament. Nah, kabar terbaru menyebut Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS) tengah dalam proses negosiasi dengan beberapa pemasok untuk pengadaan paket senjata dan peralatan tempur pendukung, tidak hanya untuk KRI RE Martadinata 331, tapi juga untuk kapal kedua KRI I Gusti Ngurah Rai 332.
Baca juga: Perusak Kawal Rudal KRI RE Martadinata 331 Telah Lulus Masa Uji Coba
Mengutip sumber dari Janes.com (17/11/2016), Sistem senjata yang tengah dalam proses pembicaraan dengan beberapa manufaktur adalah rudal hanud (pertahanan udara) VLS Mica dan rudal anti kapal MM40 Block 3 Exocet, kedua senjata ini merupakan produksi MBDA, Perancis. Sementara untuk kanon reaksi cepat tengah dilakukan negosiasi dengan pihak Rheinmetall Defence yang nantinya akan memasang Oerlikon Millenium 35 mm. DSNS telah mendapatkan mandat dari Kemhan RI untuk membantu proses negosiasi pada dua frigat Martadinata Class.
Baca juga: MBDA Mica Naval – Generasi SAM VLS Pertama Untuk TNI AL
Sampai saat ini, di KRI RE Martadinata 331 baru terpasang kanon reaksi cepat Oto Melara 76/62 Super Rapin gun. Pada 11 Juli lalu, pihak Damen menyebut bahwa semua sistem telah diuji coba dan dinyatakan berhasil dengan baik di semua aspek. Serangkaian uji pada sesi sea trail mencakup pengujian sistem senjata (kanon Oto Melara 76 mm), sensor, radar, dan kemampuan sonar.
Baca juga: Mengintip Hanggar Helikopter di KRI RE Martadinata 331
Diharapkan saat diserahterimakan ke pihak TNI AL, KRI RE Martadinata 331 sudah dilengkapi sistem persenjataan secara lengkap, termasuk peluncur torpedo Eurotorp B515. Integrasi beragam sistem senjata di kapal perang ini menggunakan combant management system (CMS) Tacticos dari Thales. Di KRI Martadinata 331 kini juga telah terpadang radar intai udara permukaan jenis Thales Smart –S MK2.
Baca juga: Thales Smart-S MK2 – Radar Intai Udara dan Permukaan Andalan KRI RE Martadinata 331
Merujuk ke spesifikasinya, PKR SIGMA 10514 punya bobot 2.400 ton, panjang 105 meter, dan lebar 14 meter. PKR dapat membawa 120 awak, dengan fasilitas hanggar, flight deck sanggup didarati helikopter seberat 10 ton. Dari segi performance, KRI RE Martadinata 331 mampu melaju sampai kecepatan maksimum 28 knots. Kemampuan jelajahnya maksimum hingga 5.000 nautical miles (setara 9.260 km), hal ini dapat dicapau jika kapal berlayar dengan kecepatan jelajah 14 knots. Bila kecepatan ditingkatkan ke 18 knots, maka jarak jelajahnya melorot ke 4.000 nautical miles (7.408 km).(Bayu Pamungkas)
maju terus TNI, KRI RE Martadinata 331 sudah dilengkapi sistem persenjataan secara lengkap, termasuk peluncur torpedo Eurotorp B515.
semakin canggih
semoga pkr nya bertambah
@blangkon
rbs-15 mk3 standar warhead 200kg bobot 800kg jangkauan 200km
rbs-15 mk3 improved range atawa mak erot version warhead 200kg bobot bobot 1100kg jangkauan 500km
nsm block i warhead 125kg bobot 480kg jangkauan 185km
nsm block ii atawa jsm warhead 220kg bobot 1050kg jangkauan 550km
kelebihan rbs-15 improved range dibandingkan nsm block ii : lebih murah, ada varian kapal selam (nsm blm ada)
sdgkn kelebihan nsm block ii dibandingkan rbs-15 versi mak erot : stealth, cepat (1,2-1,5 mach), fire & forget krn sensor lbh komplet, varian air launch dgn kapabilitas sama dgn platform permukaan (rbs-15 air launch version pake versi standar)
@the komerat
sayangnx heli panther tdk dilengkapi radar otht. untuk mengkombinasikan heli asw plus radar otht butuh platform heli yg lbh gede
untuk mengkoreksi arah rudal anti kapal mk heli panther dilengkapi perangkat midcourse guidance tool bikinan thales yg sayangnx tdk kompatibel dgn yakhont. artinya kemungkinan yakhont bakalan nyemplung ke laut tetep gede
sdh benar keputusan tni al memensiunkan yakhont
TNI AL itu hobinya pake Exocet. karena Exocet sudah teruji pada perang falkland dimana banyak kapal inggris jadi korban karena rudal exocetnya argentina, jaraknya optimal, sangat akurat. indonesia sudah dapat lisensi membuat sendiri Exocet itu. kalo rudal yakhont kayaknya mau diganti dengan RBS15 dari swedia plus ToT full.
Maap ya, Yakhont & Kalibr lagi primadona di international..(Gahar sih..!)
yang laen masih sales promo..
http://international.sindonews.com/read/1156278/41/pertama-kali-rusia-tembakkan-rudal-supersonik-p-800-onyx-ke-suriah-1479418633
Yakhont dan Kalibr hanya primadonanya Rusian Fanboy saja
Kalau Orang Indonesia sejati, pasti memilih yang bisa diproduksi di sini secara ToT, apapun itu
@tukang ayam
lbh gahar apaan!! biarpun onyx/yakhont bisa mencapai 600km, klub 1000km & kalibbr 2400 tp dgn warhead diatas 300kg & adanya mtcr versi ekspornx jangkauannx mentok di 300km. tdk hanya rusia yg rugi tp amrik rugi krn korea selatan & israel mencak2 krn tomahawk yg rencananx akan mereka beli dipangkas jaraknx jd 300km. ini alasannx mengapa israel membangun popeye lite & korea hyunmoo.
jarak 300km bakalan madesu melawan kekuatan utara & selatan. cina punya destro type 052d dgn rudal yj-83 dgn jangkauan 600km. australia bakal punya hobart class dgn rudal sm-2 block iii er yg dlm mode balistik punya jangkauan 400km
pilihan tni al thd opsi duo skandinavia sdh benar krn keduanya punya jarak 500km dgn warhead keduanya 200kg dan tdk trbentur mtcr varian yg akan kita dapatkan tetap dgn jangkauan 500km
skrg pake logika lbh baik mana kalibbr versi export dgn warhead 450kg tp dgn jangkauan 300km vs nsm block ii dgn warhead 220kg & range 500km
Ya seandai nya Rusia gak pelit. Mungkin bisa kerjasama. Tapi karena metode dagang nya beda sama barat ya…. Sudah lah
@eki Ini HOAX dari mana pula ? Kapan kita dapat lisensi EXOCET ? jangan ngayal bung ?