Jelang Produksi Tahap Awal KF-21 Boramae, KAI Alokasikan Anggaran US$178 Juta
|Di tengah dugaan kasus spionase dan ketidakpastian sisa biaya pengembangan yang harus dilunasi oleh pemerintah Indonesia. Agenda Korea Selatan untuk memulai produksi jet tempur KF-21 Boramae pada tahun ini tetap dimantapkan, mengingat pada tahun 2026 dijawalkan unit perdana KF-21 sudah harus diserahkan kepada Angkatan Udara Korea Selatan (RoKAF). Dimulai pada tahun ini, produksi awal KF-21 ditetapkan sebanyak 40 unit.
Baca juga: Prototipe Kelima KF-21 Boramae Sukses Uji Perdana Air Refueling dengan Teknik “Boom”
Untuk memulai produksi massal perdana tersebut, pihak pabrikan, Korea Aerospace Industries (KAI), dilaporkan akan mengalokasikan anggaran US$178 juta. Sebagai catatan, Angkatan Udara Korea Selatan ditargetkan akan mengakuisisi hingga 120 unit KF-21 Boramae.
Seperti halnya produksi jet tempur dari awal, maka setidaknya dibutuhkan waktu tiga tahun bagi KAI sebelum pesawat tempur KF-21 Boramae pertama selesai dibangun dan diserahkan kepada pelanggan pertamanya, Angkatan Udara Korea Selatan.
Menurut KAI, tahap rekayasa dan konstruksi pesawat tempur KF-21 diharapkan selesai pada tahun 2026. Angkatan Udara Korea Selatan menargetkan operasional 120 unit KF-21 Boramae pada tahun 2032, terutama untuk menggantikan aset yang telah uzur, seperti F-4 Phantom dan F-5 E/F Tiger.
Dengan jumlah 120 unit, maka KF-21 kelak akan menjadi tulang punggung kekuatan udara di Semanjung Korea tersebut, yang mana KF-21 akan menjadi penempur garis depan andalan, berdampingan dengan penempur papan atas yang sudah battle proven, seperti KF-16 Fighting Falcon dan F-15K Slam Eagle.
KAI berencana mengirimkan 40 unit pesawat KF-21 Block 1 yang dirancang untuk misi udara ke udara pada tahun 2026, disusul 80 unit KF-21 Block 2 untuk misi udara ke darat pada fase berikutnya. Dengan perkiraan harga satuan US$65 juta untuk KF-21 Block 1, maka dari segi harga KF-21 lebih rendah dibandingkan dengan pesawat generasi 4,5 lainnya seperti Rafale dan Eurofighter Typhoon.
Tak Ada Kepastian dari Indonesia, Korea Selatan Buka Opsi Kurangi Produksi KF-21 Boramae
Untuk pasar ekspor, KAI telah menyasar beberapa negara sebagai calon pembeli KF-21, terutama ke negara-negara yang sudah lebih dulu menggunakan pesawat tempur ringan FA-50/T-50, seperti Thailand, Filipina, Irak, Polandia, dan Malaysia. (Gilang Perdana)
Senyumin aja. Jogetin aja. Mau ngomong apa coba kalau digituin.
Saat susah memalingkan muka, giliran udah jadi diaku sbg karya anak bangsa