Jelang Pengiriman OPV/Frigat PPA Paolo Thaon di Revel Class, Beredar Foto “KRI Brawijaya”
|Setelah pendanaan tuntas dengan meraih pinjaman dana dari BNP Paribas, maka persiapan pengiriman dua unit kapal perang frigat PPA (Pattugliatore Polivalente d’Altura) Paolo Thaon di Revel class, untuk TNI AL dapat segera berjalan. Dan belum lama ini beredar foto yang sebelumnya dikira ‘editan’, yaitu perubahan nama pada frigat PPA Paolo Thaon di Revel class, dari yang sebelumnya adalah nama kapal perang Angkatan Laut Italia, kini sudah dicat dengan nama kapal perang TNI AL.
Mengutip dari aresdifesa.it, disebut prosedur penyerahan PPA Paolo Thaon di Revel class kepada TNI AL sudah mulai berjalan lancar. Di galangan kapal Fincantieri di Muggiano (SP), eks kapal perang Ruggiero di Lauria kini resmi mendapat label sebagai KRI Brawijaya (BWJ) dengan nomor lambung 320. Menyusul eks Marcantonio Colonna pun menjadi KRI Prabu Siliwangi (PBS) dengan nomor lambung 321. Yang artinya kedua kapal bakal memperkuat Satuan Kapal Eskora (Satkor) TNI AL.
Penjualan unit frigat PPA Paolo Thaon di Revel class merupakan langkah penting dalam memasuki pasar Indo-Pasifik , yang dapat menjadi faktor pertumbuhan yang semakin penting bagi Italia di masa depan.
Seperti dikutip Janes.com (4/11/2024), Indonesia telah mengamankan atau mendapatkan fasilitas pinjaman untuk mendanai akuisisi dua unit OPV PPA buatan galangan Italia Fincantieri. Proses sindikasi pinjaman untuk fasilitas senilai US$1,25 miliar tersebut dipimpin oleh Bank dari Perancis BNP (Banque Nationale de Paris) Paribas dengan melibatkan Crédit Agricole dan didukung oleh lembaga keuangan-asuransi Italia SACE.
Sebagai catatan, BNP Paribas juga menjadi bank yang mendanai pembelian jet tempur Rafale pesanan Kementerian Pertahanan RI.
Leonardo (Otobreda) 127/64 – Bakal Jadi Meriam dengan Kaliber Terbesar di Armada Kapal Perang TNI AL
Meski tak sempat diraskan generasi milenial, TNI AL (d/h ALRI) sudah pernah mengoperasikan kapal perang buatan Italia. Ada dua jenis kapal perang asal Italia yang menjadi etalase alutsista TNI AL. Dua jenis kapal perang besutan Italia tersebut adalah dua unit korvet Albatross class dan dua unit destroyer escort Almirante Clemente class.
Albatross Class dan Almirante Clemente Class di datangkan pada dekade 50-an. Selepas TNI AL menerima kapal perusak pertama, yakni KRI Gadjah Mada pada tahun 1952, maka Indonesia terus memperkuat armada tempur, di periode 1957 – 1959 TNI AL membeli empat kapal perang baru dari Italia. Dua Almirante Clemente class diwujudkan sebagai KRI (d/h RI) Soerapati 356 dan KRI Iman Bondjol 355. Sedangkan dua Albatross Class tampil sebagai KRI Patimura 801 dan KRI Hasanuddin 802.
Sebagai kapal perang yang di datangkan menjelang tahun 60-an, sudah barang tentu Albatross Class dan Almirante Clemente Class ikut dilibatkan dalam kampanye show of force mengganyang Belanda dalam operasi Trikora.
Sayang, eksistensi Albatross Class dan Almirante Clemente class tidak berumur panjang, pada tahun 70-an kedua kapal sudah masuk masa purna tugas, bersamaan dengan beragam frigat dan kapal perusak dari Uni Soviet.
Meski masa bakti Almirante Clemente class tidak lama di Indonesia, namun kapal perang ini nyatanya masih dioperasikan hingga tahun 2011 oleh AL Venezuela, tentunya dengan sejumlah modifikasi. (Bayu Pamungkas)
Almirante Clemente Class: Destroyer Escort TNI AL dengan Cita Rasa Italia
Benar-benar kapal patroli lepas pantai, karena ternyata tak dilengkapi rudal, ada rasa senang tapi keki juga sebab spek armament tak segahar yg seharusnya. Mungkin presiden seharusnya bentuk menteri urusan rudal, dalam 5 tahun harus mampu bikin rudal sendiri entah bagaimana nyacara, perkara besok para petinggi tetap lebih senang beli tak masalah, cuma penasaran saja negara segede gaban gini sampai ni hari seperti memang tak de niat bisa buat
Semoga ada kabar baru pembelian kapal perang frigate lanjutan gk mentok 2 unit dari Italia fremm dan kapal frigate maestrale sebelum frigate merah putih jadi
Bakal calon flagship TNI-AL sementara sebelum digantikan Frigate Merah Putih?