Jelang Penerbangan Perdana, Drone Tempur (UCAV) Elang Hitam Uji Low Speed Taxii

Di era Presiden Prabowo Subianto, pengembangan drone tempur (UCAV) Elang Hitam yang sempat ‘mati suri’ kembali dihidupkan. Bahkan dalam waktu dekat akan digelar uji penerbangan perdana prototipe drone MALE (Medium Altitude Long Endurance) di Bandara Kertajati, Kabupaten Majalengka. Nah, sebelum itu, pada 11 Maret 2025, rupanya telah digelar demo low speed taxii Elang Hitam.

Baca juga: Layu Sebelum Mengudara, Proyek Drone Kombatan MALE Elang Hitam Telah Dihentikan

Dari kutipan di Instagram PT Dirganatara Indonesia (DI), demo low speed taxii ini dilakukan di depan hanggar Final Assembly Line (FAL) PT DI dengan disaksikan Komisaris Utama PTDI, Marsekal TNI Mohammad Tonny Harjono, yang dalam hal ini menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), bersama Wakil Kepala BRIN, Laksdya TNI (Purn.) Amarulla Octavian dan Ketua Tim Pelaksana (Katimlak) KKIP, Letjen TNI (Purn.) Yoedhi Swastanto.

Sebagai catatan, taxii adalah manuver atau gerakan pesawat di apron atau runway dengan menggunakan mesin pada pesawat atau drone tersebut.

Seperti pada video yang dirilis oleh Humas PT DI, terlihat Elang Hitam telah mampu melakukan taxii pada kecepatan lambat.

Sumber tak resmi menyebut bila drone MALE (Medium Altitule Long Endurance) ini bakal ditenagai Rotax 915 iS buatan Austria. Rotax 915 iS adalah mesin piston yang biasa digunakan pada pesawat ultralight, pesawat terbang sport sampai helikopter ringan. Dirancang pada tahun 2014, Rotax 915 iS mendapat sertifikasi airworthiness pada tahun 2017.

Rotax 915 iS adalah mesin bensin empat silinder dengan empat langkah turbocharged yang berpendingin udara dan air. Mesin ini dirancang untuk dapat beroperasi di ketinggian 4.572 meter. Rotax 915 iS mampu menghasilkan tenaga 141 hp untuk lepas landas dan 135 hp untuk terbang jelajah.

Rotax 915 iS dikembangkan dari Rotax 912 Internal Combustion (100 hp), dimana Rotax 912 adalah jenis mesin piston yang digunakan pada drone tempur Bayraktar TB2, sebelum akhirnya dihentikan pengguaannya karena mendapatkan embargo dari Kanada.

Dalam video yang demo taxii, juga diperlihatkan mobile Ground Control Station (GCS) Elang Hitam. Drone Elang Hitam dari spesifikasi dapat terbang selama 30 jam, sementara radius kendali Line of Sight (LoS) sampai 250 km dari GCS.

Elang Hitam punya panjang 8,65 meter, lebar bentang sayap 16 meter dan tinggi 2,6 meter. Bobot maksimum saat tinggal landas mencapai 1.300 kg, sementara kapasitas payload 300 kg.

“Saya disini bicara sebagai Komut PT DI, juga sebagai KSAU, saya akan support dan komitmen untuk mensukseskan program Elang Hitam ini. Selain itu, baru kemarin saya juga bicara dengan Pak Menhan dan dapat arahan dari Pak Presiden terkait the next defense kita akan seperti apa, bahkan Pak Menhan ingin memberikan pesawat CN-235 ke setiap Angkatan Darat, Laut, Udara, 20 pesawat, disesuaikan dengan kemampuan PTDI,” kata Marsekal TNI Mohammad Tonny Harjono, Komisaris Utama PT DI. (Gilang Perdana)

Jelang Uji Terbang Perdana, Prototipe Drone Elang Hitam Disebut Gunakan Mesin Piston Rotax 915 iS

5 Comments