Jelang Peluncuran, Prototipe KFX/IFX Tampil dengan IFF Bird Slicer
|Tak terasa, April 2021 akan segera dijelang, yang dapat diartikan jadwal peluncuran (roll out) prototipe jet tempur KFX/IFX akan segera dihelat. Lepas dari apakah Indonesia bakal lanjut atau mundur dari program jet tempur tersebut, namun yang pasti, bagi Korea Selatan, program KFX akan lanjut terus meski tanpa peran Indonesia.
Baca juga: Penampakan Antena IFF Bird Slicer di F-16A Block15 OCU TNI AU
Dan, setelah September lalu Korea Aerospace Industries (KAI) memperlihatkan proses penyambungan komponen fuselage dan wing, situs Sedaily.com (3/1/2021) menampilkan foto terbaru dari prototipe KFX yang tengah masuk tahap final assembly Sacheon, Gyeongnam.
Dari postingan foto terbaru terlihat adanya antena IFF Bird Slicer di depan kokpit. Bila merujuk ke desain mockup, selain IFF Bird Slicer, jet tempur KFX nantinya juga akan dipasangi perangkat penjejak optik – IRST (Infra Red Search and Track System).
IFF Bird Slicer yaitu antena IFF (Identification Friend or Foe) dalam wujud empat sirip kecil yang disematkan di bagian depan kokpit. Jenis antena IFF Bird Slicer umumnya merujuk ke AN/APX-109 produksi Northrop Grumman.
Transponder AN/APX-109 mengintegrasikan fungsi interrogator, receiver-transmitter reply evaluator, synchronizer, transponder, COMSEC units, dan control functions ke dalam single package untuk menghemat bobot dan ruang.
Baca juga: Ikuti Jejak Sukhoi Su-35, Jet Tempur F/A-18F Super Hornet Australia Bakal Dipasangi IRST
Tanpa adanya kemampuan IFF, dalam suatu pertempuran udara, baik dalam skenario dog fight (duel jarak dekat) dan beyond visual range (tempur jarak jauh), sangat rentan terjadi salah tembak pada pesawat tempur kawan atau bahkan pesawat penumpang sipil. Karena desain yang unik, IFF ini masuk kualifikasi sebagai Advanced IFF (AIFF) atau populer dengan sebutan “bird slicer.” (Bayu Pamungkas)
Akar masalahnya Indo gak punya duit & model kebijakan indo ganti rezim ganti kebijakan
Coba proyek CN-235 tjd pas Mbah harto lengser, gak akan tuh indo bisa bikin pswt gituan
Keliatan sekali kalau urusan alutsista, pemerintah yang sekarang tidak ada arah yang jelas, dan terlalu lamban dalam pengadaan.
pemerintah lama yang salah sih..fokus ekonomi kuat dlu baru research besar menurut gua..kondisi sekarang dengan dana pertahanan masih rendah < 1% GDP lebih baik beli dulu untuk 5-10 tahun ke depan..research yang ringan dulu..
Negeri yang kaya sda tapi hutang numpuk,
IFF seperti ini apakah menggangu RCS? Atau pengaruhnya lumayan tidak signifikan buat target RCS? Saya lihat F-35 tidak menggunakannya.
Jare Pak de: Ruwet… ruwet… ruwet
kerja sama saja dgn Turki dlm pswt tempur siluman TFX.. mgkn turki masih terbatas dalam ilmu tapi memiliki banyak ilmuwan nya hebat yg bisa membantu. Indonesia bisa bekerja sama dgn mereka karena tujuan mulia ya untuk perdamaian dunia..
Pengembangan alutsista Mulia dari mananya?
Naif bener
Sungguh mulia turki yg menduduki suriah utara dan bikin rusuh di libya 😱😱😱
wkwkw..Turki bikin rusuh..terus yg sebelumnya bombardir Libya, Irak, Afghanistan, Somalia, dll ampe ancur-ancuran disbuh apa ya..angel wis angel..angel tenan wis
Kwkwkw .. sungguh mulia AS nun jauh dr negara mereka msh BERCOKOL di afghanistan .. irak .. suriah .. Somalia , libya dan beberapa negara di benua afrika lainnya .
Kalo dg Turki mungkin bisa tapi karena Turki juga minim pengalaman buat pespur so itu bakal jadi lebih berat.
Maju saja lanjutin programnya, ibaratnya kita beli pesawat tempur baru
Selama harganya masih pas dikantong boleh saja yg jadi masalahnya JK harganya mahal spt F 2 Jepang bagaimana lagi pula Indonesia membuat pespur bkn hanya untuk kebutuhan domestik tetapi juga utk diekspor.
Harga pespur tergantung dari jumlah unit yg bs produksi dan spek yg di minta konsumen. F-35 ketika awal memasuki tahap produksi, harga awalnya lbh dari 100 juta us dollar konon malah lbh mahal dari F-22, tapi saat ini berada di angka 90-100 juta us dollar.
Ekspor pespur masih wishful thinking
Mending majuin industri komponen2 pespur bagian dari TKDN
Tapi masih wishful thinking juga sih hahaha
Ekspor ifx? Lah kita ga di beri hak buat jualan loh
Bagus d lanjutkan…kalau kita kerjasama dg negara lain lg otomatis mulai lg dr nol…lagian kita dah masukin dana beberapa triliun…sayang…jd pengalaman dlm pembuatan pespur ifx walau hanya terbatas akan sangat berguna buat program pesawat t3mpur kita selanjutnya…mudah2n para owner kita bisa bijak mengambil keputusan..
Ya sdh klo gak kuat dan RI merasa kerjasama ini tdk adil lebih baik keluar. Sementara dana yg sdh terlanjur masuk lebih baik dianggap sebagai biaya riset oleh engineer Indonesia yang nantinya diwujudkan sbg pemasok suku cadang dr bagian pesawat yg menjadi hak kekayaan intelektual engineer RI.
Jd walaupun RI tdk berhasil melanjutkan, setidaknya ada bagian suku cadang dr program pespur ini nantinya yg dipasok oleh PT. DI.
Selanjutnya kebangkan pespur IFX dng bantuan Prancis sbg imbalan akuisisi Rafale.
Lalu apakah Perancis mau membantu Indonesia kembangkan pespur IFX sbg imbal akuisisi Rafale padahal dilain pihak Amerika bersikap berbelit-belit soal kerja sama proyek KFX/IFX walaupun Indonesia & Korsel sdh banyak borong pespur dari Amerika.
Itu yg susah dijawab bung. Kalo toh kita ngembangin sendiri itu gak mungkin. Perlu anggaran yg segede gunung merapi.
Tp klo cuma buat bodynya doank sementara kesemua sistemnya langsung impor dr mitra yg mau kerjasama, mungkin biayanya lebih murah. Dan kemungkinan indonesia bisa. Ya spt contohnya kita buat N219 atau N250 dulu. Jd kita buat body doank tp kesemua dalemannya sama spt punya rafale.
Tp soal kemampuan pespur buatan RI, ini yg msh menjd tanda tanya?…..hadeewwww
Coba teliti aja track record Prancis dlm transfer teknologi strategis
Industri militer AS bahkan sinis karena dinilai membahayakan
Mau kok asal ada dananya. Yg diincar pasti 9 teknologi kunci yg tidak diberikan Korsel. Gpp, itu bagus buat pengembangan pespur mutan Indonesia kedepan.
Kalau gtu sama saja kita kembali nol lagi lah peak… Mending lanjutkan saja proyek KFX IFX nya.. daripada sama Prancis…
Yg kembali ke nol itu cuma pom bensin pertamina aja dek.
Yg jelas kita lg negosiasi pengadaan pespur dng Perancis dek.
Gak 0 banget kok. Beberapa ilmu udah dikuasai tinggal IRST, Targeting Pod, Sama Radar AESA yg vital. Sisanya kayak Manufaktur software Avionik sama Coating Stealth udah dikuasai. Radar bisa sama Thales yg ngembangin RBE2-AA buat Rafale dan kita udah banyak kerjasama dg thales. IRST dan targeting pod juga sama Thales
Gini, KFX itu kan pesawat tempur. Kita ngirim engineer ke Korea. Ini saya mempelajari. Kita mesti spending US$ 2 miliar, lalu ujungnya kita dapat 1 prototipe,” ujar Trenggono dalam sebuah wawancara khusus bersama CNBC Indonesia, Jumat (10/7/2020).
Dari prototipe tersebut, nantinya ternyata Indonesia tak memiliki porsi kepemilikan penuh. Bahkan, Indonesia hanya memiliki porsi kepemilikan minoritas, adapun mayoritasnya menjadi milik Korsel.
“Kita punya ownership itu kira-kira cuma 15%. Tapi ada 9 teknologi yang dikuasai Korea, itu kita nggak dikasih, nggak boleh,” kata Trenggono.
Belum lagi, ada ketentuan mengenai batas usia bagi para engineer Indonesia yang dikirimkan ke Korsel. Padahal, dari pengiriman engineer ini, pemerintah berharap ke depannya ada transfer teknologi ke tanah air.
Untuk urusan bikin pesawat, Enginer Korea Selatan masih kalah selangkah dengan enginer dari Indonesia.