Jelang Fase Akhir Pengembangan, Balitbang Kemhan Uji Dinamis Prototipe Rudal Petir Generasi Keempat
Bila merujuk ke berita yang kami turunkan pada September 2018, disebutkan pengembangan prototipe rudal jelajah Petir akan memasuk babak akhir pada tahun 2020. Hal tersebut ditandai dengan rencana desain dan pengembangan prototipe rudal Petir generasi keempat. Dibandingkan prototipe Petir generasi ketiga yang tengah diuji coba, maka Petir generasi keempat akan dibuat dengan beragam penyempurnaan yang signifikan. Dan terkait fase akhir prototipe rudal Petir, ada update terbaru dari Balitbang Kemhan.
Seperti dikutip dari kemhan.go.id, pada Rabu, 6 November 2019 Puslitbang Alpalhan Balitbang Kemhan melaksanakan uji dinamis pengembangan rudal petir tahap III-IV di lapangan tembak Air Shoot Range Pandan Wangi, Lumajang. Uji dinamis pengembangan rudal petir tahap III-IV. Sebelumnya pada Selasa malam, 5 November 2019 diadakan paparan oleh pihak PT Sari Bahari. Pelaksanaan uji dinamis pengembangan prototipe rudal petir ini adalah hasil kerjasama antara Balitbang Kemhan dengan PT Sari Bahari.
Uji dinamis bertujuan untuk mengetahui kemampuan pengembangan seeker, sistem autopilot, warhead fuze, serta peluncur ejector system dan pembuktian performa rudal petir untuk mencapai kemampuan yang sesungguhnya di lapangan. Uji dinamis ini dilaksanakan guna mendapatkan masukan, sehingga rencana pembangunan dan pengembangan bidang industri teknologi roket dan rudal dapat berjalan dengan baik sesuai kebijakan pemerintah.
Uji dinamis yang dilaksanakan sekarang ini merupakan suatu upaya untuk mengurangi ketergantungan alutsista dari luar negeri. Seperti diwartakan sebelumnya, ada beberapa poin yang dapat dicatat sebagai dasar pengembangan prototipe rudal Petir di generasi keempat. Yakni kecepatan rudal Petir akan didongkrak, bila di prototipe generasi ketiga, Petir dapat melesat hingga 350 km per jam, maka ada pada Petir generasi keempat ada keinginan untuk melesatkan Petir sampai level high subsonic (800 – 900 km per jam), bahkan tak menutup kemungkinan hingga level supersonic (di atas Mach 1).
Guna mencapai level kecepatan advanced tersebut,bentang sayap pada rudal akan diperpendek guna mengurangi drag pada rudal berkecepatan tinggi, opsinya dengan penerapan model sayap lipat (folded wing). Saat ini desain bentang sayap lebar (1.550 mm) dikarenakan kecepatan rudal yang masih rendah, jadi memerlukan sayap yang relatif lebar.
Dari segi dapur pacu, masih dipercayakan pada turbine engine thrust, tapi akan ada peningkatan drastis dari prototipe generasi ketiga yang punya thrust 22 kgf (kilogram force), maka Petir generasi keempat dicanangkan minimal punya thrust 40 kgf. Sementara kecepatan awal saat peluncuran, diharapkan minimal 105 km per jam. Untuk tujuan tersebut, maka Petir next generation nantinya akan dilengkapi booster. (Gilang Perdana)
Kok justru mirip RC plane 😂 serius gk sich bikin rudal, klo melihat cara terbang nya lebih baik di bikin drone lebih realistis.
https://m.youtube.com/watch?v=DPGDAZyQ44k&feature=emb_title
Pada nyinyir, lu pada bisa ga buat rudalnya? Sok merasa paling ahli aja lu!! kalo merasa paling ahli lu buatin sendiri, buat sesuai keinginan lu, kalo uda jadi rudalnya kasi ke negara!!
Gagasan/ilmu lu yg dipake di rudal petir itu ada ga?? Modal bacot doang lu!!
Diapresisasi lah govlok, mereka itu para insinyur, lah lu yg nyinyir pendidikan lu sampe mana??
Gengsi lah insinyur di nyinyirin oleh org yg ga ada ilmu dibidang rudal, cuma modal tau dari baca di blog luar negri aja sok ngajarin insinyur, tahu diri lah govlok
Karena nyinyir jaman now sebagian dari kritikan 😂