Jawab Ancaman Serangan Drone Laut (USV) Kamikaze, Almaz-Antey Tampilkan Komar 3M47-03E Multipurpose Missile Launcher
Ancaman dari serangan drone udara dan drone laut (USV) kamikaze tak bisa lagi dipandang sebelah mata. Drama serangan yang terjadi di Laut Hitam dan Laut Merah, menjadi bukti perlunya penanganan serius untuk menghadapi serangan drone yang umumnya dilakukan dalam pola berkerumun (swarming). Kesulitan yang dihadapi oleh operator kapal permukaan bukan hanya terkait respon yang kadang terlambat, tapi juga pemilihan jenis senjata yang ‘tidak sesuai.’
Disebut tidak sesuai karena harga drone kamikaze yang relatif murah tidak sebanding dengan jenis senjata yang akan digunakan untuk meresponnya. Berangkat dari kebutuhan di atas, Almaz-Antey, perusahaan dirgantara dan pertahanan asal Rusia yang merancang sistem hanud S-400, pada Pameran Pertahanan World Defense Show (WDS) 2024 di Riyadh, Arab Saudi, memperkenalkan apa yang disebut sebagai Komar multipurpose Missile Launcher.
Dikutip dar Kantor Berita Rusia – Tass.com, Almaz-Antey untuk pertama kalinya akan menampilkan opsi upgrade unit turret Komar 3M47-03E yang efektif melawan serangan drone udara dan drone laut kamikaze. Almaz-Antey menyebut bahwa turret Komar 3M47-03E secara langsung dapat menyiapkan dan meluncurkan dua jenis rudal yang berbeda.
Turret Komar dapat dipasangi rudal hanud MANPADS (Man Portable Air Defence System) VSHORAD (Very Short Air Defence) 9M342 Igla-S. Rudal ini disiapkan untuk menghadapi drone udara kamikaze dan bom berpemandu, selain diklaim ideal untuk menghadang pesawat udara dan helikopter berawak.
Igla-S punya kemampuan dan kinerja yang mirip dengan rudal MANPADS Stinger dan QW-3. Igla-S dengan pola operasi “shoot and forget” dapat menguber sasaran dengan kecepatan 570 meter per detik. Jarak tembaknya ada di rentang 500 – 6.000 meter, sedangkan ketinggian luncurnya di rentang 10 – 3.500 meter. Igla-S dilengkapi fitur pelacakan pasif dan sistem pemandu berupa infrared bi-spectral. Rudal ini siap diluncurkan 5 detik setelah diaktivasi.
Selain 9M342 Igla-S, sisi lain dari turret Komar 3M47-03E juga dipasangi rudal Ataka 9M120-1. Rudal Ataka 9M120-1 sejatinya adalah rudal anti-tank yang dikembangkan oleh KB Mashinostroyeniya. Ataka punya panjang 1,8 meter dengan diameter 0,13 meter. Berat Ataka 49 kg dengan kecepatan sekitar Mach 1.6. Dengan sistem pemandu berupa laser semi aktif dan sistem penyensor termal serta optik, Ataka dapat menjangkau sasaran sejauh 6 km.
Sasaran utama Ataka dalam sistem Komar adalah untuk menghancurkan drone laut (USV) kamikaze dan motor boat, meski juga dapat menghancurkan sasaran seperti drone udara, pesawat dan helikopter berawak.
Turret Komar memiliki bobot yang kecil dan dapat dipasang di kapal dan perahu dengan bobot perpindahan 50 ton. Komar yang ditingkatkan memiliki stabilizer untuk melawan rudal dalam kondisi laut. Pelacakan target dan peluncuran rudal dilakukan secara otomatis dan manual.
Komar yang berarti ‘nyamuk’ dalam bahasa Rusia, pada turretnya sudah terintegrasi perangkat sensor (optical electronic dan thermal imaging target recognition systems) untuk menjejak sasaran di permukaan yang bergerak dengan kecepatan 50 knots, atau sekitar 90 km per jam.
Bobot peluncur pada versi Komar baru kurang dari 1,5 ton, sehingga mudah digunakan pada kapal patroli dengan tonase kecil.
Bicara tentang kemampuan reaksi, Komar dapat bereaksi hanya dalam 8 detik, sebuah kemampuan yang sangat penting dalam skenario pertempuran kritis. Sedangkan untuk deteksi sasaran, operator dapat mendeteksi secara visual pesawat hingga jarak 15 km dan rudal anti kapal hingga jarak 8 km.
Rusia Luncurkan Versi Baru Sistem Hanud Naval Komar untuk Hadapi Drone Laut dan Udara ‘Kamikaze’
Komar 3M47-03E juga menampilkan fleksibilitas dalam pengoperasiannya, yaitu dapat menampung antara satu dan empat modul peluncuran universal, masing-masing mampu menampung dua rudal.
Komar 3M47-03E ship-based missile system dapat menyerang sasaran pada ketinggian berkisar antara 0,01 hingga 3,5 km dan sasaran permukaan pada jarak 0,5 hingga 6 km. Sistem Komar dapat mencegat target yang bergerak dengan kecepatan hingga 400 meter per detik dan mengejar target yang bergerak dengan kecepatan hingga 320 meter per detik. Area bidiknya mencakup azimuth ±165 derajat dan ketinggian antara -20 dan +70 derajat. (Gilang Perdana)
Cocok di pasang persenjatai kapal patroli TNI AL ukuran 40/60 M
Sudah , kita fokus sama MELARA 76 juga BOFORS 57 dan 40 dgn smart munition multi fungsi ,udara /permukaan, dan MURAH pelörnya.
Berkaca dari perang di Ukrainia betapa repotnya perang jaman now, bahkan Rusia yg senjatanya berjubel saja masih keteteran walau dalam sekejap mereka mampu modif dan buat senjata baru pula, tak bisa bayangkan jika negara kita yg berperang, kasihan para prajurit yg bertempur karena hanya akan jadi bulan2 nan persenjataan musuh, mungkin utk tangkal drone laut dan udara kapal perang kita diberi tambahan peralatan semacam cadik dari baja di kanan kiri mengitari sepanjang kapal dan sangkar spt di MBT di bagian atas dan sisi samping atas kapal, duh betapa repotnya.