Update Drone KamikazeKlik di Atas

Jauh Ungguli AS, Cina Gaungkan Software Super Canggih Sebagai Modal Perang Elektronik

Bicara soal peperangan dewasa ini, tidak melulu soal pertumpahan darah di medan perang atau perkara gengsi alutsista siapa yang lebih unggul – tapi juga merambah ke dunia elektronik. Sebagai salah satu negara yang inovasi dan gerak-geriknya selalu diwaspadai oleh Negeri Paman Sam, Cina baru-baru saja mengklaim bahwa pihaknya tengah mengembangkan perangkat lunak (software) yang secara khusus ‘ditugaskan’ untuk merancang senjata peperangan elektronik.

Baca Juga: Ilmuwan Cina Ungkap ‘Rahasia’ Material Stealth pada Jet Tempur Generasi Keenam Chengdu J-36

Adalah Yaoguang, sebuah software super canggih yang berhasil menarik perhatian dunia karena kecepatan dan efisiensi kerjanya yang jauh melampaui software serupa yang ada di AS. Melansir dari Wionews.com, ilmuwan pengembang Yaoguang mengklaim bahwa mahakaryanya mampu melakukan simulasi radiasi pada antena multi-band yang digunakan dalam radar phased array baru hanya dalam waktu 12 menit. Sebagai pembanding, software serupa dari AS, Ansys HFSS, membutuhkan waktu hingga 3 jam untuk melakukan tugas yang sama.

Perbedaan waktu yang sangat signifikan membuat Yaoguang yang dikembangkan oleh Profesor Li Bin dari University of Electronic Science and Technology of China ini menjadi ramai diperbincangkan – mengingat software tersebut kini menjadi aset strategis Cina untuk mempercepat laju pengembangan teknologi militernya.

Jika dari tolak ukur waktu saja Yaoguang sudah unggul, maka sejalan juga dengan efisiensi kerjanya. Yaoguang memungkinkan para ilmuwan untuk melakukan pemeriksaan teoritis terhadap sistem senjata dan simulasi radar 15 kali lebih cepat dibandingkan perangkat lunak pesaing dari Negara Barat. Ini adalah sebuah capaian penting yang ditorehkan oleh para ilmuwan Cina yang menyebutkan bahwa Yaoguang sebagai puncak kejayaan setelah dikembangkan dalam kurun waktu 2 dekade ke belakang.

Lebih lanjut, bukan tidak mungkin jika di masa mendatang, Yaoguang akan menjadi sebuah benchmark potensial yang mampu merevolusi cara pengembangan senjata peperangan elektronik, seperti jamming (pengacau), deception (penipuan/pengelabuan) hingga Electronic Support Measures (ESM) yang didefinisikan untuk mendeteksi, mengidentifikasi hingga menganalisis radiasi elektomagnetik.

Ilustrasi misil buatan Cina. Sumber: istimewa

Sebagai contoh, jamming dapat menguntungkan di peperangan udara karena dapat mengganggu radar musuh, sehingga pesawat tempur dapat menghindari deteksi lalu menghancurkan target operasi dengan lebih efektif. Atau fungsi lain dari jammer adalah untuk ‘menginterupsi’ komunikasi musuh sehingga koordinasi mereka berantakan. Lalu ESM dapat mendeteksi kapal selam musuh hingga melacak pergerakan musuh.

Dari skenario di atas saja, sudah terlihat dampak positif dari penggunaan Yaoguang yang mengiming-imingi keunggulan informasi di medan perang, meningkatkan efektivitas senjata hingga meningkatkan keamanan pasukan karena dapat mengurangi risiko kerusakan armada.

ilustrasi jamming radar. Sumber: istimewa

Selain menghadirkan keunggulan dari setiap pengguna software Yaoguang, namun konsep dualisme teruslah berlaku – di mana muncul dilema etis, terutama jika Yaoguang digunakan untuk menyerang infrastruktur sipil. Untuk menanggulanginya, diperlukan sebuah perlindungan kritis untuk melindungi warga sipil dari dampak peperangan elektronik seperti ini.

Tidak ada rincian tanggal kapan Yaoguang dapat secara resmi dioperasikan atau mungkin diperjual-belikan, namun gaung kehadiran Yaoguang seolah memberikan sinyal kepada salah satu musuh bebuyutannya, AS bahwa Cina telah siap untuk membawa ‘peperangan ke level selanjutnya’. (Nurhalim)

Serbia Umumkan Operasional Penuh FK-3 Air Defence System – Rudal Hanud Buatan Cina yang Pertama Digelar di Eropa

3 Comments