Jatuh Saat Misi Tempur, Angkatan Udara Filipina Kesampingkan Penyebab Insiden FA-50 Berasal dari Faktor Teknis
|Pihak Angkatan Udara Filipina (PAF) telah merilis hasil investigasi atas jatuhnya sebuah jet tempur ringan FA-50 Fighting Eagle dengan nomer 002 yang ditemukan dalam kondisi hancur (total loss) di Bukidnon pada 4 Maret 2025. Insiden yang menewaskan kedua penerbang FA-50 disebut bukan disebabkan oleh masalah teknis atau mekanis.
Seperti dikutip abs-cbn.com (9/4/2025), kesalahan mekanis dikesampingkan dalam kecelakaan fatal FA-50 di Bukidnon. Juru bicara PAF, Kolonel Ma. Consuelo Castillo pada hari Selasa mengatakan, penyelidikan PAF menunjukkan adanya kombinasi beberapa faktor yang berpotensi menjadi penyebab kecelakaan, termasuk risiko bawaan terbang di malam hari di atas daerah pegunungan dan kompleksitas operasi tempur yang melibatkan beberapa pesawat.
“Setiap kali mereka terbang di atas daerah pegunungan, ada faktor lain yang akan berpengaruh, seperti jarak pandang dan kondisi angin,” kata Castillo dalam jumpa pers di Camp General Mateo Capinpin di Tanay, Rizal.
“Selain itu, sulit untuk menerbangkan beberapa pesawat. Ada banyak koordinasi yang perlu dilakukan dengan sempurna,” tambahnya. Castillo mengesampingkan kesalahan mekanis sebagai penyebab kecelakaan tersebut.
“Mari kita perjelas, berdasarkan data yang diekstrak dan dinilai, tidak ada masalah teknis atau mekanis yang menyebabkan kecelakaan itu,” kata pejabat PAF. Ia juga mendesak masyarakat untuk menahan diri dari “menuduh” dan meminta lebih banyak pengertian dan pertimbangan.
Castillo mengatakan PAF berkomitmen untuk memperkuat protokol keselamatannya dengan memprioritaskan kesejahteraan personelnya dan pelestarian peralatannya dalam operasi mendatang.
“Yang penting adalah PAF menyadari bahwa kami perlu meningkatkan protokol keselamatan sekaligus melihat berbagai aspek dari perencanaan misi hingga persiapan dan cara kami melaksanakan menggunakan taktik, teknik, dan prosedur udara,” kata Castillo.
“Kami juga bermaksud untuk memiliki koordinasi yang lebih baik dengan para pemangku kepentingan, seperti pasukan darat yang kami dukung, sehingga di masa mendatang, setiap kali kami melakukan operasi dukungan udara dapat dilakukan bersama-sama dengan elemen utama lainnya, kami akan dapat memastikan keselamatan tidak hanya pilot, tetapi juga orang-orang kami di darat,” katanya.
Dua pilot PAF tewas ketika jet tempur latih utama FA-50 mereka jatuh di Gunung Kalatungan di Bukdinon pada tanggal 4 Maret.
Angkatan Udara Filipina berduka atas kematian dua pilot dalam kecelakaan FA-50 di Bukidnon. Pesawat tersebut memberikan dukungan udara jarak dekat kepada pasukan darat dalam operasi melawan anggota Tentara Rakyat Baru (New People’s Army/NPA) di Bukidnon, Cabanglasan ketika kehilangan komunikasi dengan misi lainnya.
Puing-puing jet tempur FA-50 dan jasad kedua pilot ditemukan keesokan harinya. Armada FA-50 kembali ke “status operasional penuh” setelah Angkatan Udara mencabut perintah penghentian operasinya pada tanggal 25 Maret 2025. (Bayu Pamungkas)
Kerahkan FA-50 Fighting Eagle, Filipina untuk Pertama Kali Ikut Latihan Tempur Udara “Pitch Black”