Jalan Menuju Network Centric Warfare, Scytalys Bangun Sistem Data Link untuk Interoperabilitas TNI
Pengadaan berbagai komponen alutsista dari berbagai macam sumber dengan perbedaan platform memang ada sisi positifnya, seperti tidak terlalu bergantung pada salah satu sumber pemasok. Namun, bila terlalu beragamnya jenis alutsista juga berdampak negatif, selain biaya logistik yang besar dan tidak efisien, beragam perbedaan tadi juga menjadi tantang dalam hal interoperabilitas.
Baca juga: Network Centric Warfare – Kemampuan Yang Selayaknya Hadir di Jet Tempur Terbaru TNI AU
Dalam lingkup TNI, tantangan interoperabilitas bukan hanya terjadi pada lintas matra (angkatan), melainkan interoperabilitas juga menjadi problem antar kecabangan dalam satu angkatan.
Di TNI AD misalnya, alutsista yang didatangkan sudah lumayan modern dalam beberapa tahun belakangan. Dan itu semua memungkinkan satuan untuk bergerak dalam jarak yang lebih jauh, perkenaan yang lebih akurat dan memiliki daya hancur yang lebih besar. Namun perkembangan ancaman yang semakin kompleks belum diimbangi dengan terintegrasinya kemampuan alutsista dari masing-masing kecabangan.
Daya gerak dan daya tembak satuan yang terlibat dalam operasi matra darat belum dapat dioptimalkan, yang kesemuanya berimplikasi pada interoperabilitas antar kecabangan belum dapat dilaksanakan.
Untuk secara bertahap dapat mengatasi tantangan dalam interoperabilitas, maka antar kecabangan atau antar matra digelar latihan gabungan secara berkala. Sehingga selain menjajal keampuhan daya gempur alutsista, poin penting dari latgab adalah menguji interoperabilitas itu sendiri. Bila selama ini dikenal istilah BMS (Battlefield Management System) yang telah digunakan kavaleri TNI AD, maka dibutuhkan model yang serupa untuk skala yang lebih besar untuk mengintegrasikan sistem komando dan kendali antar matra.
Dan lewat kontrak senilai US$45 juta, Scytalys, perusahaan teknologi militer asal Yunani telah mendapatkan kontak dari Kementerian Pertahanan RI untuk membangun interoperabilitas pada sistem komando dan kendali pada TNI AD, TNI AL dan TNI AU.
Dalm tiga tahun kedepan, Scytalys akan mendesain dan mengembangkan sistem data link nasional serta elemen C4ISR (Command, Control, Communications, Computers, Intelligence, Surveillance, and Reconnaissance) di setiap matra, dengan begitu kesadaran situasional dapat ditingkatkan.
Baca juga: Saab Dukung Implementasi Data Link dan Interoperability di Lingkup Kodal TNI
Dikutip dari siaran pers scytalys.com (16/8/2020), disebutkan pembentukan National Interoperability Framework akan menjadi jalan untuk mewujudkan Network Centric Operations, dimana nantinya beragam platform tactical data link yang digunakan pada beberapa alutsista, seperti Link 16, Link 22, Link 11A / B, J-REAP, Link 1, ATDL-1 dan IJMS dapat terintegrasi. Sebelum Indonesia, solusi Scytalys telah diadopsi oleh Jepang dan Korea Selatan. (Gilang Perdana)
Geli sendiri terkadang kalau perhatikan maindset para fans boy, karena Scytalys berdomisili di yunani sebagai negara anggota nato otamatis perusahaan itu kaku dan harus manut ame us, atau gara2 pernah kerjasama ame jepang dan korsel untuk teknologi mereka otomatis harus terkoneksi dengan data link yg us dan nato,,,itu bukan perusahaan us, banyak pertimbangan kenapa indonesia milih Scytalys, salah satu tidak bisa di intervensi ke dua blok’ lalu ada proses2 alih teknologinya dan jaringan yg mereka bangun untuk indonesia tidak kaku bisa terkonesi dengan data link mana pun sesuai keinginan indonesia, bukan keinginan us,,di cek lg ya dengan detail 🤧😜😂😂😂
Seharusnya sebagai anak bangsa bangga dong ada upaya2 negara untuk mandiri berdiri dengan kedua kakinya sendiri dan bisa lepas dr pembodohan negara mana pun’ seharusnya kita bangga kalau indonesia mampu menyatukan armada tempur yg kita beli di kedua blok, ini jd anak bangsa kok berhayal senang jd jajahan abadi us, malah ada yg pengen buang shukoi yg dibeli mahal2′ aku aja meski benci kesumat ame us gk pernah kepikiran tuk buang f16 meski pun belinya sekond,,hedewwww 🙆♂️🙆♂️🤦♂️🤦♂️🤦♂️
jepang dan korsel aja pakai Scytalys. Harusnya sebagai negara kaya and sekutu dekat US, mereka seharusnya gampang aja nunjuk perusahaan kayak Lockheed Martin atau Raytheon yg handle.
Jadi kalau korea dan jepang kerjasama dengan Scytalys maka udah pasti sistem yg mereka bangun di indonesia wajib gunakan link2 us dan nato???? Maksa banget melintirnya 🤧🤭🤭🤭
Dicek bener2 keterangan apa yg dibangun Scytalys untuk indonesia 🤗
Pertanyaan terbesarnya adalah, maukah Rusia dan Amerika mengijinkan pesawat2 buatan mereka saling terkoneksi dengan TDL yang bukan kepunyaan mereka? Bahkan kalau kita bikin TDL sendiri, maukah mereka mengijinkan?
Yang menarik, data link Jepang dan Korsel wajib compatible dengan US. Tetapi data link Korsel tidak harus compatible dengan data link Jepang. Kedua negara juga tidak pernah nyebut NATO compatibility, hanya US. Jepang sepertinya juga tidak peduli apakah data link mereka bakal compatible atau tidak dengan tetangga. Isu tidak compatible lebih ditekankan sama Korsel.
Kalau ini perusahaan bisa menuhin permintaan Korsel kayaknya cocok buat membantu bikin sistem nasional.
Lucu ya, comment nya banyak yg asbun, jadi males mau comment.
Yg kalian ketahui hanya 0,0005% dari apa yg TNI ketahui tapi sudah berlagak lebih paham 1 jt% dari TNI..
Lalu TNI suruh membuang alutsista rusia pula, hahaha.. kalian pikir itu anggaran bapak moyang kau sehingga se enak kau suruh membuang nya.
Itu dibeli dgn uang rakyat yg di ajukan berdasar riset dan penelitian team di TNI berkesinambungan untuk kebutuhan TNI dan itu akn dipertanggung jawabkan oleh mereka..
Beruntung org org spt kalian tdk jadi pejabat di negara ini, bisa habis peralatan negara di buang hanya karena otak kalian yg mentok bingung bagaimana memaksimalkannya..
Hahaha…
Mbok ya sedikit pintar, klo TNI mau pakai link 16 lalu menyingkirkan alutsista blok timur, ngapain ke negara spt yunani ?? Kenapa gak langsung ke negara spt USA saja ??
Disini gw malah mikir : “TOT apa yg di cari TNI dari yunani dan apa hubungannya beberapa waktu sebelumnya shukoi di upgrade di Belarusia kenapa tdk rusia? Lalu berita Rusia bersedia mengintregasikan su35 indonesia dgn avionik standar nato dll..”.
Pada akhirnya sy yakin yg di kejar TNI adalah kemandirian meski jalan yg di tempuh lebih rumit dan berkelok kelok.
Lho katanya males mau comment…tapi kok comment ??
Apalagi puuanjang sekali lagi….
Ngatain orang lain 0,0005%…kalau kamu berapa persen ? 0,00000000001% ya ?
Ngatain orang lain tidak pintar ? apakah kamu lebih pintar dari mereka ??
TONG KOSONG BERBUNYI NYARING, orang bdh itu nulisnya panjang banget…tapi kosong tak ada isinya….seperti kamu
Proposal Yunani lebih pas dikantong kali.
the lowest bidder almost always win..
jepang dan korsel aja pakai Scytalys. Harusnya sebagai negara kaya and sekutu dekat US, mereka seharusnya gampang aja nunjuk perusahaan kayak Lockheed Martin atau Raytheon yg handle.
@ Dhek QYD, seperti yg ane sampein ke Dhek Rambo kalo masalah Flanker itu ada 3.
1.) Lifetimenya pendek bahkan kalo pake MALU sekalipun dibandingkan dg pespur barat.
2.) Kebanyakan Alutsista lainnya baik darat, laut dan udara bahkan aset udara seperti pespur, radar, hanud, tanker dsb kebanyakan pake buatan barat jadi akan lebih baik kalo dibuat penyederhanaan
3.) Berkaitan dg penyederhanaan blok Alutsista perlu dilakukan biar gak membebani suplai logistik dan jaringan komunikasi.
Ralat *MLU.
Dari diagram SCYTALYS diatas sudah dapat dimengerti fungsi dari ULS (Universal Link System).
bagi Programmer hal itu sangat mudah sekali, membuat bridge, EMU itu mudah. yang susah itu mendapatkan ijinya, suasana Politik jelas sangat kental.
Jauh lebih susah di management systemnya seperti CMS dan MiS
Nglantur!! lu kira integrasi TDL 2 block gampang?
“Bagi programmer hal itu mudah”
Enteng beud cuapnya!! Maksud lu bisa coding otomatis bisa mengintegrasikan gitu??
SYSTEMNYA aja beda!!, ngelawak lu?
SELAIN SYSTEM, ya kepentingan nasional US RUSSIA juga jadi masalah
Manusia dilahirkan dg kemampuan intelegensia otak, mau link apapun dan buatan manapun tetep bisa dioprek kemudian disatukan lewat Interface, hardware/software terus berkembang sesuai kemajuan teknologi, tinggal pilih mau beli jadi atau bikin sendiri …
Dari artikel atas:
“beragam platform tactical data link yang digunakan pada beberapa alutsista, seperti Link 16, Link 22, Link 11A / B, J-REAP, Link 1, ATDL-1 dan IJMS dapat terintegrasi.”
Silahkan dicari itu TDL standard siapa…
Amerika ga mau datalinknya tersambung ke sukhoi!
Kenapa? Ya artinya akan ada “penengah” (entah itu semacam software atau piranti tertentu) yang bisa mengkonversi data Link16 (atau TDL NATO lain) agar bisa dibaca Link-rusia. Artinya menemukan “kunci” gimana data Link Nato bisa dibaca Link rusia.
“kunci” ini pasti bakal jatuh ke tangan rusia dan data link nato yg harusnya secure bisa dibaca rusia. Amerika jelas tidak mau itu terjadi!
Kita ini sedang membicarakan kepentingan keamanan dua pihak yang lagi berseteru, apa salah satu dari mereka bakal mau mengalah dan mengorbankan suatu hal yg sangat prinsipil (keamanan dalam berkomunikasi) ?
Analoginya gini:
(Ini cerita berandai andai aja, bukan kejadian sebenarnya)
Jerman punya alat enskripsi namanya Enigma.
Inggris punya alat enskripsi namanya typeX.
Swiss, negara netral, tentaranya mengoperasikan dua-duanya.
Swiss: jerman, gw suka sama enigma lu nih. Tapi satuan gw ada yang pakai typeX. Bisa gak gw minta pola enskripsi enigma lu ini kayak gimana. Nanti gw bisa buat alat konversi, jadi satuan gw yg pakai typeX bisa baca pesan dari enigma.
Jerman: (dengan polosnya) nih gan…
Swiss: manteppp…
(Di tempat lain)
Inggris: wow.. jadi si swiss menemukan cara biar TypeX gw bisa baca pesan dari Enigma jerman?!
Hei MI6, buruan lu cari tahu soal alat konversi punya swiss itu, jadi typeX kita bisa baca pesan enigma lalu KITA BISA TAHU SEMUA OPERASI, TAKTIK, SIASAT, DAN PERGERAKAN JERMAN!!
kalau gue kagak ngerti dengan data-data kek gini. cukup kita bantu doa dan rajin bayar PPh, PBB, PPN dll semoga semua upaya Kemenhan sukses untuk membuat antar matra bisa ngobrol.
Sepertinya beberapa tahun ini kita harus memaksimalkan apa yg sudah ada. Upgrade yg sudah ada baik F16, hawk, TA-50, SuTuc, Sukhoi dll genapin missile yg canggih dan stok lebih banyak. Nunggu pengganti F-5 masih mbulet tambah diterjang Covid19.
Mau pesen Viper Atrian sudah puanjang..mungkin juga dateng setelah 2024.
Banyak komentator di sini yang menganggap enteng integrasi TDL barat dan timur. Dipikirnya asalkan jago coding, bisa. Padahal masalahnya bukan hanya teknis, tapi juga politik. Baik barat dan timur pasti nggak akan mau sistem mereka terintegrasi dengan sistem lawannya, mereka gila kalau sampai ngasih ijin. Emangnya ngurus TDL seperti ngurus HP android. SCYTALYS nggak akan pernah mendapat ijin mengintegrasikan TDL barat dan timur (dari kedua belah pihak), meskipun (kita asumsikan) SCYTALYS secara teknik mampu.
bung @terranmcv kalau diem-diem kira-kira bakal ketahuan nggak bung? atau mungkin SCYTALYS pasang alat baru khusus komunikasi antar matra dari beda blok timur – barat
Hanya sebagai jembatan utama kok sistem tsb. Mau pakai data link 16 NATO/Russia sistem yg di buat Yunani itu sbg jembatan tol agar bisa saling “ngobrol”antara data link Made in NATO dg Made In Russia. Intinya, sebelum buatan sendiri siap maka buatan Yunani sbg backbone core nya. Yg jadi perhatian itu sebarapa tahan jika terjadi massive cyber attack saat pra tempur dan paska tempur. Analogi sederhananya apakah sistem Apple bisa dipakai di sistem windows?kan enak jika Sukhoi bisa ngobrol data dg F16-T50 dan kaprang/land-mobile base rocket system’. Tak ada yg tak mungkin bung
Bilang nya bisa NATO dan non-NATO, tapi:
“seperti Link 16, Link 22, Link 11A / B, J-REAP, Link 1, ATDL-1 dan IJMS dapat terintegrasi”
Yang didaftar NATO semua…
Bhuahahahaaaa fans boy kegeeran, mana jabarannya kerangaka jaringan yg dibangun Scytalys ini harus gunakan data link 16???? Mau koneksi jaringan data link mana pun ini bisa tergantung mau atau tidaknya indonesia, siapa bilang dengan konsep ini gk bisa nyatukan koneksi armada timur dan barat????? Wong ini judulnya data link nasional jd gk ada yg bisa atur2 indonesia, yg penting setiap armada timur dan barat dinstal lg sistem komputer koneksi tersendiri agar bisa saling terkonesksi saling tukar data dan tau mana lawan dan kawan,,,,fans boy berhayal kok pengen dijajah us sampai ke anak cucu 🤧😂😂😂😂
Kalo skadud 11 Link nya ud bisa gibah sama produk mamarika blom yah?
@Agato
Fungsi SCYTALYS ULS (Universal LInk System) memang seperti itu,
Mohon dibaca lagi dengan seksama
https://www.scytalys.com/products-3/universal-link-system-data-link-processors/