Update Drone KamikazeKlik di Atas

Jajal Taktik era Perang Dingin, Rusia Luncurkan Rudal Anti Tank di Atas Ketinggian Crane

Dalam perang yang berlangsung panjang, segala taktik sah-sah saja untuk dijajal, termasuk menggunakan taktik era perang dingin yang menempatkan rudal anti tank pada suatu ketinggian (dengan crane). Bila pada zaman perang dingin platform yang digunakan adalah Main Battle Tank (MBT), maka dalam lperang di Ukraina, terungkap penggunaan lengan crane dari sebuah truk untuk meluncurkan rudal anti tank.

Baca juga: Rudal Anti Tank AT-1K Raybolt – Naik Pamor Setelah Digunakan Houthi, Pertama Kali Dipamerkan di Indonesia

Sebuah video menggambarkan sistem rudal anti tank Rusia dipasang pada lengan crane teleskopik pada kendaraan konstruksi atau truk pemeliharaan sipil. Prinsip dari skenario ini adalah mengangkat posisi senjata anti tank setinggi mungkin, sehingga bisa menembaki posisi tank lawan yang mungkin berlindung di antara pepohonan atau persembunyian.

Dikutip dari Forbes.com, karena tidak memiliki crane yang dibuat khusus, maka pasukan Rusia melakukan improvisasi di lapangan. Video yang beredar online akhir pekan ini menggambarkan sebuah truk crame sipil yang diparkir di hutan – diduga berada di suatu tempat di Ukraina yang diduduki Rusia. Terlihat lengan teleskopik yang tinggi diangkat ke puncak pohon—dan sebuah rudal anti tank dipasang pada suatu dudukan di atas crane.

Senjata yang dapat ditinggikan itu dapat memberikan operator rudal anti tank (duduk di dalam ember crane) dengan rudal mereka) – garis pandang yang jelas melintasi hutan menuju sasaran, yang berpotensi melihat sasaran bermil-mil jauhnya.

Sebagian besar rudal anti tank dipandu oleh laser, radio, atau perintah langsung yang disampaikan melalui kabel yang terlepas dari bagian belakang rudal. Rudal tidak hanya memerlukan jalur yang jelas menuju sasarannya, maka operator juga perlu melihat baik rudal maupun targetnya untuk menuntaskan serangan.

Panther tank-destroyer

Jika ketinggian ekstra satu kaki membuat perbedaan bagi penembak rudal anti tank pada tahun 1991, bayangkan seberapa besar perbedaan yang mungkin terjadi pada ketinggian 50 kaki (15 meter) pada tahun 2023. Rudal Rusia yang ditempatkan pada crane mungkin terasa canggung, tetapi ini menjawab dorongan taktik yang masuk akal.

Jauh sebelum ini, pada dekade 70-an, Jerman Barat mengembangkan Panther tank-destroyer yang dibangun dari sasis MBT Leopard 1 dengan dipersenjatai rudal anti tank Pars 3LR – yang ditembakkan dari jarak jauh dan dipasang pada tiang teleskopik setinggi 18 meter.

Pada akhirnya konsep ini ditinggalkan karena berbagai alasan, seperti stabilitas platform saat mengarahkan rudal, kemudian waktu yang dibutuhkan untuk menyiapkan dan meninggalkan posisi menembak, dan pada akhirnya rasio biaya-manfaat yang negatif secara keseluruhan.

Baca juga: Inggris Siapkan MBT Chieftain ke Ukraina, Inilah Profil Tank Tempur Utama dari Era Perang Dingin

Crane yang tinggi mungkin bukan platform yang paling stabil untuk panduan rudal. Waktu yang diperlukan untuk mengerahkan dan memindahkan truk crane dapat membuat tim rudal terkena tembakan balasan dari lawan. (Gilang Perdana)

One Comment