Jadi Pusat Kontroversi, Inilah ‘Isi’ Sayap Vertikal Jet Tempur Rafale India yang Ditembak Jatuh
|Kabar jatuhnya jet tempur Rafale menjadi pusat pemberitaan dari konflik bersenjata antara India versus Pakistan pada 7 Mei 2025, pasalnya status Rafale sebagai jet tempur terbaru India yang dikenal canggih dan di atas kertas punya kualitas lebih unggul dari jet tempur buatan Cina, menyulut pergunjingan tajam tingkat dunia.
Berapa pasti jumlah Rafale India yang jatuh belum dapat dikonfirmasi, lantaran pihak Angkatan Udara India sampai saat ini belum buka suara. Namun media internasional menyebut telah didapatkan bukti otentik terkait klaim jatuhnya Rafale. Bukti yang dimaksud adalah puing atau potongan dari sayap vertikal (vertical stabilizer) dan mesin dari jet tempur Rafale.
Foto-foto yang beredar secara luas menunjukkan puing sayap vertikal dengan nomor seri BS001, yang merupakan Rafale EH pertama yang diterima Angkatan Udara India. Puing tersebut ditemukan di sebuah ladang dekat Bathinda, Punjab, India. Nomor seri dan tulisan “Rafale” pada rudder menguatkan identifikasi bahwa puing tersebut berasal dari pesawat Rafale milik Angkatan Udara India.
Laporan dari BBC Verify telah mengotentikasi video yang menunjukkan puing-puing pesawat Rafale di lokasi yang sama. Video tersebut memperlihatkan personel militer India mengamankan area dan mengumpulkan puing-puing dari lokasi kecelakaan.
The tail section of an Indian Rafale jet, serial number BS-001, has been identified among debris. This particular aircraft was the first Rafale delivered to the Indian Air Force. This is indeed a significant loss for the Indian Air Force. #IndiaPakistan pic.twitter.com/ViA4Ehp6Vh
— Defence Insider (@defence_insider) May 7, 2025
Nah, terkait temuan puing sayap vertikal dari Rafale, perlu dikeetahui bahwa pada sayap vertikal terdapat beragam sensor penting untuk mendukung kemampuan peperangan elektronika (electronic warfare) dari Rafale, termasuk menjadi bagian sensor yang digunakan dalam SPECTRA, yang dikenal sebagai sistem jammer canggih di jet tempur Rafale.
Bagian sayap vertikal dari pesawat tempur Dassault Rafale tidak hanya berfungsi aerodinamis, tetapi juga menjadi tempat pemasangan beberapa sensor dan sistem elektronik penting, sebut saja Radar Warning Receiver (RWR) yang menjadi bagian dari SPECTRA suite. Sensor ini berfungsi mendeteksi emisi radar musuh dan memberi peringatan dini kepada pilot. Lalu ada Electronic Support Measures (ESM) Antenna, yang digunakan untuk mendeteksi, mengidentifikasi, dan menganalisis sinyal elektronik musuh.
Pada sayap vertikal juga terdapat antenna komunikasi, termasuk radio VHF/UHF atau data link seperti Link 16. Secara desain, sayap vertikal Rafale juga didesain dengan material komposit dan geometri untuk mengurangi penampang radar (radar cross section/RCS).
Seperti diperlihatkan dalam foto, pada sayap vertikal Rafale juga ada Laser Warning Receiver (LWR) adalah sistem sensor pada jet tempur yang mendeteksi dan memberi peringatan ketika objek tersebut disinari oleh laser. Tidak itu saja, pada sayap vertikal Rafale dilengkapi Missile Approach Warning System (MAWS) yang dirancang untuk mendeteksi dan memperingatkan pilot tentang keberadaan rudal yang meluncur ke arah platform, baik itu rudal inframerah (IR) maupun radar-guided.
Sebagai respon dari MAWS, meka pilot Rafale dapat mengaktifkan sistem pertahanan otomatis, seperti peluncuran Chaff (umpan untuk rudal radar), flare (umpan panas untuk rudal IR), manuver menghindar atau mengaktifkan jamming atau decoy pod.
Nah, apa yang terjadi pada Rafale pada tanggal 7 Mei lalu belum diketahui persis, mengingat puing-puing yang diduga milik Rafale jatuh di wilayah India. Ada dugaan Rafale disengat rudal udara ke udara jarak jauh PL-15 yang dilepaskan jet tempur Chengdu J-10C atau JF-17 Thunder saat masih berada di ruang udara Pakistan. (Gilang Perdana)
Lha rudalnya bikinan China tuh. Yang membimbing si rudal ya AEW buatan China seperti disebut di artikel toh bukan Erieye.
#RALAT
RADAR ERIEYE TIDAJ BISA MENLOCK RAFALE……IA HANYA MEMANDU RUDAL BVRAM SAMPAI KE JARAK YANG SUDAH DEKAT KE SASARAN, SAMPAI SANG RUDAL MENGAKTIFKAN RADAR AKTIFNYA SENDIRI (YG JUGA BERTEKNOLOGI AESA)🙏🏻🙏🏻🙏🏻
DENGAN RONTOKNYA RAFALE, APAKAH INI BERARTI SPECTRA SUDAH LUNTUR KESAKTIANNYA 🤔
ADA ISTILAH, BAHWA TIDAK ADA “SILVER BULLET”……SECANGGIH APAPUN SPECTRA, TETAP MASIH ADA CELAH UTK DITEMBUS DG TAKTIK & TEKNOLOGI YG TEPAT ☝️
DG PENGGUNAAN PESAWAT AEWEK OLEH KEDUA NEGARA, TERUTAMA DI PIHAK PAKISTAN (DIDUGA ERIEYE YG BERTEKNOLOGI AESA)……ERIEYE YG BERADA JAUH DI BELAKANG GARIS PERBATASAN KASHMIR SANGGUP MEMBERI MEMANDU RUDAL MENUJU SASARANNYA DG METODE LOCK BEFORE LAUNCH, SEHINGGA KEDATANGAN RUDAL CINA BARU DISADARI DISAAT-SAAT TERAKHIR, SHG SANG PILOT RAFALE TERLAMBAT MENGANTISIPASINYA…… SEMENTARA PESPUR PAKISTAN YG MELUNCURKAN RUDAL TIDAK MENGAKTIFKAN RADARNYA SAMA SEKALI
KECILNYA BERKAS/BEAM RADAR AESA (MILIK ERIEYE) YG MENLOCK RAFALE TERBUKTI SUKAR DIDETEKSI OLEH RWR-SPECTRA ☠️
TAPI BISA JUGA MEMANG SUDAH SURATAN TAKDIR…..😥
👇👇👇
Rafale BUSTER 🦂9 Mei 2025 pukul 11.52
Rontoknya Rafale tak terhindarkan, sebab kedua negara memiliki pesawat AEWEK…….emang mereka jagoan AEWEK dikawasan Asia Selatan ☝️
Sebagai pespur gen 4,5 yg non siluman maka dia mengandalkan kemampuan nap on the earth dalam menembus/mengelabui pantauan radar Pakistan….dan baru “pop up” saat saya sudah mendekati sasaran utk melepas smart weapons/bomb.
Tapi dg kepemilikan pesawat AEWEK oleh kedua negara, maka skill nap on the earth ini jadi mandul karena bisa terdeteksi oleh pesawat AEWEK Pakistan yg segera MENGORKESTRASI perlawanan THD rombongan pespur penyusup milik India sekaloligus memberi koordinat akurat, kemana harus melepas rudal BVRAM ☝️
Jadi dalam kondisi seperti ini memang jatuhnya pesawat Rafale tak terhindarkan……sekaligus memberi penegasan urgensi utk memiliki pespur gen 5 yg benar-benar SILUMAN 👻👍💪
BalasHapus
Balasan
Rafale BUSTER 🦂9 Mei 2025 pukul 11.54
AEWEK dan datalink adalah 2 faktor utama yg tidak ikut bertempur secara fisik tapi menentukan jalannya pertempuran 💪💪💪
☝️☝️☝️
Batle proven