Jadi Postur Kekuatan Udara Sekutu di Pasifik, 12 Jet Tempur F-15SG Singapura Bakal ‘Menetap’ di Lanud Andersen Guam
Sebagai sekutu nomer satu Amerika Serikat di Asia Tenggara, maka wajar militer Singapura punya aliansi yang kuat dan saling membutuhkan dengan kekuatan tempur Negeri Paman Sam di kawasan Indo Pasifik. Bila sebelum ini Angkatan Udara Singapura (RSAF) secara rutin mengirim detasemen jet tempur F-15SG dan F-16 ke Lanud Andersen dalam rangka pelatihan, maka ada kabar porsi pelibatan jet tempur asal Singapura akan ditingkatkan di Guam, yang dikenal sebagai basis militer utama AS di Pasifik Barat.
Baca juga: Singapura Kirim Detasemen F-15SG dan F-16 ke Lanud Andersen di Guam
Dikutip The Guam Daily Post – postguam.com (16/12/2023), Angkatan Udara AS (USAF) kini sedang menjajaki penempatan kontingen jet tempur F-15SG Singapura dan infrastruktur pendukung misi yang diperlukan di Lanud Andersen, Guam.
Langkah ini digambarkan dalam proposal revisi postur Lanud Andersen dan diarahkan untuk meningkatkan infrastrukturnya sejalan dengan inisiatif strategis AS di kawasan Indo Pasifik. Dalam siaran pers dari Pangkalan Angkatan Udara Andersen, pihak USAF mengatakan pihaknya pertama kali mengeluarkan pemberitahuan niat tersebut pada tanggal 20 April 2021. Pemberitahuan ini menandakan niat Angkatan Udara AS untuk melakukan pernyataan dampak lingkungan untuk usulan peningkatan infrastruktur di Lanud Andersen.
Setelah menyelesaikan periode pelingkupan pada bulan Mei 2021, Angkatan Udara menghentikan sementara Pernyataan Mengenai Dampak Lingkungan – Environmental Impact Statement (EIS) untuk menilai kembali cakupannya dan mempertimbangkan persyaratan inisiatif strategis yang terus berkembang di kawasan Indo Pasifik dan bagaimana tindakan yang diusulkan dapat mendukung hal tersebut dengan sebaik-baiknya.
Periode penjajakan berikutnya sedang berlangsung untuk proposal yang direvisi, yang berfokus untuk mengakomodasi hingga 12 unit jet tempur F-15SG Singapura di Lanud Andersen dan membangun infrastruktur penunjang di pangkalan udara yang menjadi target incaran rudal balistik Cina tersebut.
“Tujuan dari tindakan yang diusulkan adalah untuk menyediakan infrastruktur penting yang meningkatkan postur AS di sebelah barat garis batas waktu internasional. Selain itu, tujuan dari tindakan yang diusulkan adalah untuk menempatkan dan mengoperasikan pesawat tempur RSAF di Andersen AFB untuk mendukung kebutuhan pelatihan,” ujar pihak Angkatan Udara AS dalam siaran pers.
Untuk menerima 12 unit F-15SG dari Singapura, otoritas di Lanud Andersen akan melakukan sejumlah peningkatan fasilitas di sudut barat laut pangkalan itu dan di dalam area penyimpanan amunisi.
Di Luar Kelaziman, AS Gelar A-10C Thunderbolt II di Lanud Andersen Guam
Konstruksi untuk skadron F-15SG Singapura akan berlangsung selama tiga hingga tujuh tahun, dan akan mencakup airfield pavements, aircraft hangar, maintenance and utilities buildings, fuel systems, fencing and utilities, roadways and parking, stormwater management infrastructure dan earth-covered shelter. Secara keseluruhan bakal ada 209 hektar lahan yang akan digunakan selama konstruksi. (Gilang Perdana)
Related Posts
-
Sukhoi Su-30MKM Malaysia Ternyata Loyo
62 Comments | Aug 2, 2018
-
Terma SCANTER 4100: Radar Intai Terbaru Untuk KRI Fatahillah 361
13 Comments | Jan 17, 2014
-
Washington Resmi Tawarkan 35 Unit F-35A Berikut Paket Persenjataan untuk Jerman Senilai US$8,4 Miliar
4 Comments | Jul 29, 2022
-
T-50i Golden Eagle: Pesawat Tempur Taktis Modern Pencetak Pilot Fighter TNI AU
14 Comments | Jul 9, 2015
Mau dibilang kasihan tak perlu, lebih tepat jadi kambing congek lik Sam buat apa beli senjata pertahanan banyak tak bisa simpan dalam negeri, beli mahal dari sana malah bantu perkuat sana dan bayar sewa mahal pula ke sana. Kalau memang turah duit sekalian beli kapal induk bisa simpan beberapa skwadron pespur di wilayah sendiri dan cepat antisipasi serangan. Bisa jadi Singapura paham sekuat apapun senjata yg dimiliki bakal tuntas jika diserbu secara cepat dan frontal negara Amarta atau Astina karena wilayahnya terlalu kecil. Sederhananya diserang puluhan baterai roket MLRS sehari dah rata negara. Tapi ya sudahlah suka2 yg punya duit minimal bisa pamer kekuatan siapa tahu ada yg takut.