Jadi Kunci Sukses Ekspansi Militer, Cina Luncurkan Unit Keempat LHD Type 075 di Shanghai
|Bila Cina ingin sukses dalam misi ekspansi militer, maka kemampuan gelar operasi amfibi menjadi kebutuhan yang mutlak untuk dipenuhi. Ambil contoh dalam skenario invasi ke Taiwan, maka dukungan kapal pendarat akan sangat diperlukan dalam jumlah yang memadai. Dan salah satu penunjang operasi amfibi adalah keberadaan armada Landing Helicopter Dock (LHD).
Baca juga: LHD Type 075 – Kapal Induk Helikopter untuk Mimpi Ekspansi Sang Naga
Dan bicara tentang LHD, maka yang menjadi andalan Angkatan Laut Cina adalah Type 075. Belum lama ini ada kabar bahwa unit keempat LHD Type 075 “Jiangxi” telah diluncurkan oleh Galangan Hudong Zhonghua shipyard di Shanghai pada 14 Desember 2023.
Foto-foto yang dibagikan oleh pemerhati kapal lokal di Sina Weibo (platform media sosial Cina) menunjukkan Type 075 masuk dan kemudian keluar dari dermaga kering yang dibanjiri. Galangan kapal sekarang akan melanjutkan pekerjaan instalasi perlengkapan dalam beberapa bulan mendatang.
The fourth Type 075 LHD has been launched this morning and even if not officially confirmed, there are some rumours around stating it would be named „Jiangxi“.
(Images via @_老年_ from Weibo) pic.twitter.com/oYIr5q89qX
— @Rupprecht_A (@RupprechtDeino) December 14, 2023
Galangan Kapal Hudong-Zhonghua sejauh ini telah membangun tiga kapal pertama LHD Type 075 (Yushen Class LHD ). Kapal pertama – Hainan (nomor 31), kapal kedua Guangxi (nomer 32) dan kapal ketiga Anhui (nomer 33).
LHD Type 075 disebut-sebut punya bobot 36.000 – 38.000 ton, dengan kemampuan membawa 30 helikopter berukuran sedang. Komposisi helikopter yang dibawa terdiri dari helikopter serbu WZ-10, helikopter angkut sedang, helikopter anti kapal selam Z-18 dan Z-20.
Panjang kapal serbu amfibi ini mencapai 237 meter dan lebar 43 meter. Sebagai sistem proteksi, Type 075 dilengkapi dua kanon reaksi cepat CIWS H/PJ-11 30 mm dan dua peluncur rudal hanud HHQ-10. Kemudian ada anti torpedo system dan electronic warfare system.
Menyandang peran sebagai landing platform dock, Type 075 dilengkapi dock basah pada bagian buritan, dimana dapat menampung 2 – 4 unit hovercraft atau 726A LCAC air cushion landing craft untuk mendukung operasi pendaratan amfibi. Kapal induk helikopter ini ditenagai enam mesin 16PC2-6B dengan kekuatan 65.000 hp yang mampu membawa kapal induk ini berlayar dengan kecepatan 23 – 24 knots.
Belum diketahui berapa banyak Type 075 yang akan dibangun Cina. Namun dengan kecepatan pembangunan yang ada, kekuatan Angkatan Laut Cina dapat menyaingi armada AL AS di Pasifik dalam lima tahun kedepan.
Kapal Induk Helikopter Cina Type 075 ‘Dipasangi’ Ski-Jump, Realistiskah?
Pada 11 April 2020, kapal pertama Type 075 mengalami kebakaran di Galangan Hudong Zhonghua. Dari foto, penyebab kebakaran kemungkinan berasal dari daya dan sistem mekanis, percikan yang disebabkan oleh pengelasan listrik, api di dapur atau beberapa bahan yang mudah terbakar di dek. (Gilang Perdana)
Operasi Amfibi jarak jauh dg hadirnya LHD,LST dan LPD yg dimiliki oleh China mungkin akan menjadi ancaman nyata bagi Taiwan. Tapi dg rentang jarak hingga 100 km lebih dari pantai terdekat China akan membuat semua operasi pendaratan apapun menjadi sia-sia jika Taiwan mampu menyiapkan rudal anti kapal dan drone kamikaze UAV,USV dan UUV dalam jumlah yg mencukupi.
Itu juga belum menghitung tindakan militer yg diambil oleh Jepang dan USA sebagai sekutu tradisional Taiwan mengingat keduanya punya pakta pertahanan dan perlindungan dgn Taiwan. Sikap apapun yg dilakukan oleh China terhadap Taiwan akan memicu gelombang kerusakan ekonomi yg lebih besar daripada Perang Ukraina-Rusia hingga ke titik perang dunia. China hanya punya waktu 3×24 jam untuk menguasai Taiwan sebelum bantuan dari luar tiba. Jika China gagal, resiko yg akan mereka.hadapi luar biasa besar seperti pengucilan dari komunitas Internasional, embargo ekonomi secara menyeluruh hingga zona Demiliterisasi disekitar perbatasan China yg akan membuat China hancur dari dalam mengingat China sekarang adalah negara Eksportir terbesar di Dunia dan China sangat bergantung terhadap ekspor. Jika ekspor dibatasi maka ekonomi mereka akan ambruk dan 400 juta rakyat miskin mereka akan langsung menuntut penggulingan paksa Xi Jinping dan PKC dari tampuk kekuasaan.