Jadi Korban ‘Kuncian’ Kapal Perang Rusia di Laut Baltik, Ini Jurus Selamat Pesawat Intai Maritim Perancis Atlantique 2

Pada tanggal 19 Maret 2025, di atas Laut Baltik terjadi ketegangan yang melibatkan militer Perancis dan Rusia, pasalnya pesawat intai maritim Atlantique 2 (ATL2) milik Angkatan Laut Perancis (Marine Nationale) dilaporkan telah dikunci (di-lock) oleh radar yang berasal dari kapal perang permukaan Rusia. Meski tidak berujung pada aksi penembakan (rudal), namun insiden tersebut bisa berdampak fatal dan bisa memicu perang yang lebih luas.

Baca juga: Menyibak Misteri “Lock” Sukhoi TNI-AU

Saat kejadian, ATL2 sedang menjalankan misi pengawasan dalam Operasi Baltic Sentry, sebuah program NATO yang bertujuan untuk melindungi infrastruktur bawah laut di perairan internasional. Selama misi tersebut, ATL2 dikunci oleh radar kendali tembakan (Fire-Control Radar/FCR) dari kapal perang Rusia, sebuah tindakan yang dianggap sebagai bentuk intimidasi serius oleh pihak Perancis.

Tindakan penguncian radar pengendali tembakan ini biasanya digunakan untuk mengarahkan serangan rudal, sehingga dianggap sebagai langkah agresif. Meskipun demikian, awak pesawat ATL2 tetap tenang dan melanjutkan misi mereka tanpa memperburuk situasi. Pihak Perancis mengutuk tindakan ini sebagai bentuk intimidasi yang menghambat kebebasan navigasi.

Laut Baltik telah menjadi wilayah dengan ketegangan tinggi sejak meningkatnya konflik antara Rusia dan negara-negara Barat. Sejak perang di Ukraina, NATO meningkatkan pengawasan di kawasan ini untuk memastikan keamanan jalur komunikasi bawah laut, termasuk jaringan pipa gas dan kabel serat optik.

Insiden yang melibatkan ATL2 ini menambah daftar panjang konfrontasi antara Rusia dan Prancis, termasuk intersepsi pesawat dan pertemuan provokatif lainnya di wilayah tersebut.

Meski ada insiden pengucian, belum dapat dipastikan secara spesifik jenis kapal perang Rusia yang mengunci pesawat intai maritim Prancis Atlantique 2 di Laut Baltik. Insiden ini terjadi pada 19 Maret 2024, namun detail mengenai kelas atau nama kapal perang Rusia yang terlibat tidak dipublikasikan secara resmi.​

Pesawat Intai Maritim Atlantique 2 Perancis ‘Diserang’ Laser, Pelaku Dibekuk Berkat WESCAM MX-20HD, Sensor yang Juga Digunakan di Pesawat Patmar TNI AU

Rusia memiliki beberapa jenis kapal perang yang beroperasi di Laut Baltik, termasuk fregat Admiral Gorshkov class, korvet Steregushchy class, dan kapal perusak Sovremenny class. Namun, tanpa konfirmasi resmi, sulit untuk menentukan kapal mana yang terlibat dalam insiden tersebut.​

Armada kapal perang Rusia sering melakukan patroli dan latihan di perairan internasional, termasuk Laut Baltik. Misalnya, pada November 2024, fregat Admiral Golovko yang dilengkapi dengan rudal hipersonik dilaporkan melakukan manuver di Selat Inggris.

Ketika pesawat dikunci oleh radar lawan, artinya radar musuh telah mengunci target secara spesifik dan dapat digunakan untuk meluncurkan rudal atau senjata lainnya. Proses ini umumnya terjadi dalam situasi tempur udara atau pengawasan militer,

Dassault Falcon 2000LXS Albatros MPA – Pesawat Intai Maritim Terbaru Angkatan Laut Perancis ‘Terbang Perdana’

Bagaimana Proses Lock oleh Radar?
Radar memiliki beberapa mode operasi dalam mendeteksi dan mengunci target. Dimulai dari deteksi awal (search mode), yang mana radar memindai area luas untuk mencari keberadaan objek yang bergerak. Setelah target terdeteksi, radar mulai melacak pergerakannya. Radar akan mengikuti target secara terus-menerus, mengumpulkan data seperti kecepatan, ketinggian, dan arah. Data ini berguna untuk memastikan apakah target merupakan ancaman atau bukan.

Jika operator radar atau sistem otomatis menilai target sebagai ancaman, radar akan masuk ke mode penguncian. Radar akan memfokuskan sinyalnya pada satu target tertentu dan menyesuaikan frekuensinya untuk menghindari gangguan. Dalam kondisi ini, pesawat target (ATL2) akan menerima peringatan dari Radar Warning Receiver (RWR), memberitahukan bahwa mereka telah dikunci.

ATL2 di-lock oleh kapal perang Rusia, yang berarti mereka siap menembak jika diperlukan. Ini adalah taktik pencegahan untuk memperingatkan pesawat asing agar menjauh dari area tertentu. Namun, penguncian radar di situasi tegang seperti ini bisa sangat berisiko, karena jika salah satu pihak salah menafsirkan niat lawan, bisa terjadi insiden militer yang lebih serius.

Untuk AL Perancis, Airbus dan Thales Garap Studi Arsitektur dan Kelayakan A321 Sebagai Pesawat MPA Bersenjata

Lepas dari Kuncian, Mungkinkah?
ATL2 masih bisa lepas dari penguncian radar dengan beberapa cara, tergantung pada jenis radar, situasi pertempuran, dan kemampuan pesawat. Seperti melakukan manuver menghindar, jika Atlantique 2 melakukan manuver tajam atau terbang ke area dengan gangguan sinyal (seperti medan daratan atau badai), radar lawan bisa kehilangan jejaknya.

Jika Atlantique 2 dilengkapi sistem perang elektronik, pesawat bisa memancarkan sinyal jamming untuk mengganggu radar lawan. Terbang dekat permukaan laut juga bisa membuat pesawat bersembunyi dari radar, terutama jika radar lawan tidak dirancang untuk mendeteksi target di latar belakang permukaan laut. Jika pesawat menjauh dari kapal perang yang menguncinya, sinyal radar akan melemah dan akhirnya kehilangan lock.

 

ATL2 memang dilengkapi dengan peralatan perang elektronik (ECM – Electronic Countermeasures), tetapi efektivitasnya dalam menghadapi lock-on dari radar kapal perang Rusia tergantung pada beberapa faktor.

Ilyushin Il-38N Novella – Tampang Lawas dengan Teknologi Baru, Inilah Pesawat Intai Maritim Andalan Rusia

Pada prinsipinya, jika hanya di-lock radar, masih ada peluang untuk menghindar dengan jamming atau manuver. Namun jika sudah ditembak rudal, peluang selamat sangat kecil, karena ATL2 bukan pesawat tempur yang lincah.

Dalam insiden di Laut Baltik, meskipun Atlantique 2 menerima lock dari kapal perang Rusia, pesawat ini tetap bisa kembali dengan selamat tanpa ditembak rudal, kemungkinan karena tidak dianggap sebagai ancaman langsung oleh Rusia.

ATL2 telah di-upgrade dalam program modernisasi standar 6, yang meningkatkan kemampuannya dalam perang elektronik dan survivability. Pertahanan elektroniknya mencakup Radar Warning Receiver (RWR), Jammer ECM – berpotensi dapat mengganggu radar lawan, tetapi kemampuannya tidak sekuat yang dimiliki jet tempur atau pesawat perang elektronik khusus seperti EA-18G Growler.

Pesawat Intai Maritim Rusia Ilyushin Il-38 ‘Disembur’ Flare oleh Jet Tempur Angkatan Udara Jepang

Chaff dan Flare Dispenser untuk menghadapi rudal berpemandu radar atau inframerah jika ditembakkan. MASE Pod (tergantung konfigurasi), beberapa ATL2 dapat membawa pod perang elektronik untuk mendeteksi dan mengganggu sistem radar lawan.

Atlantique 2 (ATL 2) dirancang pada pertengahan tahun 70-an, untuk menghadapi meningkatnya ancaman yang ditimbulkan oleh pengembangan kapal selam dan kapal permukaan, dan Angkatan Laut Perancis memutuskan untuk mengoperasikan Atlantic generasi baru.

Ditenagai dua mesin Rolls-Royce Tyne RTy.20 Mk 21, ATL 2 punya kecepatan maksimum 637,4 km per jam dan kecepatan jelajah 321,8 km per jam. Sementara jangkauan jelajah mencapai 9.068 kilometer dan waktu ketahanan misi hingga 18 jam.

ATL2 telah beroperasi selama sekitar dua puluh tahun, dan telah mengalami beberapa perbaikan. Program upgrade sedang berlangsung (2019–2025), yang mana 18 dari 22 unit ATL2 Standard 5 yang dioperasikan oleh Angkatan Laut Perancis ditingkatkan ke versi baru yang disebut ‘Standard 6’.

Peningkatan ini menyeluruh dan diharapkan memungkinkan pesawat beroperasi hingga tahun 2035. Ini mencakup pengembangan sistem tempur baru yang disebut ‘Logiciel de traitement de l’information operationelle nouvelle génération’ (LOTI-NG). Sistem ini digunakan untuk membuat gambaran taktis berdasarkan data yang dikumpulkan oleh berbagai sensor pesawat.

Stasiun operator digital baru telah menggantikan peralatan analog asli. Peningkatan besar lainnya adalah peningkatan subsistem perawatan akustik yang disebut ‘Sous-système de traitement acoustique numérique’ (STAN). Sistem ini mampu mengoperasikan lebih banyak sonobuoy daripada pendahulunya dan memindai rentang frekuensi yang lebih luas.

Sistem ini juga dapat mengoperasikan sonobuoy AS terbaru termasuk dalam mode multistatis. Turet elektro-optik (EO) Wescam MX-20 juga telah diintegrasikan (yang sama yang digunakan di atas Boeing P-8A Poseidon). Sistem ini telah dipasang pada beberapa ATL 2.

ATL 2 dilengkapi radar Active Electronically Scanned Array (AESA) Thales Searchmaster. Menurut Thales, radar pengawasan multiperan ini menawarkan tingkat kinerja operasional tertinggi untuk mendeteksi target maritim yang diam dan bergerak, termasuk di negara-negara laut lepas, pada jarak hingga 321,8 kilometer (udara-ke-laut). (Gilang Perdana)

Latma “La Perouse 2025”, Dua Pesawat Intai Maritim Atlantique 2 Perancis Tiba di Indonesia

2 Comments