Jadi Koleksi Naval Museum Lantamal VI, Inilah Kemampuan Torpedo Ringan General Electric MK44

Selama ini lebih banyak ditampilkan torpedo berat (heavy torpedo) sebagai koleksi di museum militer di Indonesia. Tentu hal tersebut dirasa wajar, mengingat heavy torpedo menjadi persenjataan utama yang melekat pada eksisteni armada kapal selam. Sementara jenis torpedo ringan (light torpedo) masih agak sulit dijumpai, meski TNI AL sudah cukup lama mengoperasikan beragam jenis alutsista bawah air ini.

Baca juga: Honeywell MK46 – Jejak Sejarah Torpedo Ringan Andalan 2 Jenis Kapal Perang TNI AL

Namun, ada kabar dari Naval Museum Lantamal VI di Makassar, Sulawesi Selatan, diketahui belum lama ini ada sosok torpedo ringan jenis MK44 Mod yang didaulat sebagai koleksi terbaru museum ini. MK44 diketahui sebagai generasi pendahulu dari torpedo ringan MK46 dan A244-S, yang keduanya saat ini aktif digunakan TNI AL dalam melengkapi armada frigat dan korvet.

Sebagai torpedo ringan di kaliber 324 mm (12.75 inchi) NATO, MK44 masuk sebagai golongan torpedo SUT (surface and underwater target), artinya yang disikat bukan hanya kapal selam lawan, tapi juga kapal atas permukaan. Dan mengikuti standar torpedo ringan 324 mm, MK44 dapat dilepaskan mulai dari kapal atas permukaan, helikopter sampai dari pesawat intai maritim. Seperi saat digunakan TNI AL, torpedo MK44 pernah dipasangkan pada helikopter anti kapal selam Westland Wasp.

Westland Wasp AL Thailand dengan torpedo MK44.

Dikutip dari tnial.mil.id (18/6), disebut bahwa torpedo MK44 adalah buatan Amerika Serikat, dan di bawah lisensi Kanada, Perancis, Italia, Jepang dan Inggris dan mempunyai kecepatan 30 knots (56 km per jam) serta bisa menempuh kedalaman air maksimum sampai 910 meter.

Merujuk ke sejarahnya, MK44 dirancang oleh Naval Ordnance Test Station Pasadena pada tahun 1953. Kemudiam MK44 pertama kali diproduksi oleh General Electric pada tahun 1957. Torpedo ini punya bobot 196 kg, dimana 34 kg diantaranya adalah hulu ledak dari jenis Mk 101 Mod 0. Sementara mekanisme peledakannya mengandalkan Mk 19 type Mod 12 contact exploder. Sebagai sumber tenaga adalah baterai electric dengan tenaga 30 horsepower (22 Kw).

Baca juga: Leonardo A244/S Mod.3, Torpedo Canggih untuk Helikopter AKS AS565 MBe Panther TNI AL

Sistem pemandu yang digunakan adalah Helix search active sonar. Saat dilepaskan, MK44 dapat memburu sasaran sampai jarak 5.500 meter. Meski cukup banyak diproduksi secara lisensi, namun AS tak lama menggunakan MK44, pada tahun 1967 AL AS sudah mengganti MK44 dengan torpedo ringan yang lebih maju, yaitu MK46 buatan Honeyewell. Dari spesifikasi, MK44 punya panjang 2,5 meter dan lebar 324 mm. (Gilang Perdana)

3 Comments