Jadi Jet Tempur ‘Rebutan’, Mirage 2000-5 Bekas Pakai Qatar Akan Memperkuat TNI AU
Meski belum ada rilis resmi, berita pengadaan jet tempur Mirage 2000-5 bekas pakai Angkatan Udara Kerajaan Qatar yang kabarnya akan diakuisisi Indonesia, telah menjadi topik berita dalam minggu ini. Terlebih setelah portal intelligenceonline.com, pada 20 Oktober 2022, membuat artikel tentang status pesawat tempur multirole Mirage 2000-5 Qatar yang akhirnya dibeli oleh Indonesia.
Angkatan Udara Qatar mengoperasikan 12 unit Mirage 2000-5, yang untuk varian Qatar diberi kode khusus Mirage 2000-5EDA (single seat) – 9 unit dan Mirage 2000-5DDA (tandem seat) – 3 unit. Yang disebut terakhir difungsikan sebagai jet latih tempur.
Pada tahun 1994, Qatar menjadi pelanggan ekspor kedua untuk Mirage 2000-5, yaitu untuk menggantikan armada Mirage F1EDA. Unit perdananya kemudian dikirimkan Dassault Aviation pada September 1997. Dalam paket pengadaan tersebut, juga mencakup rudal udara ke udara jarak menengah Mica dan Apache stand-off cruise missile.
Dengan konsentrasi pada pengoperasian armada jet tempur Dassault Rafale, Boeing F-15QA dan Eurofighter Typhoon, Angkatan Udara Qatar pun sejak beberapa tahun telah menawarkan aset 12 unit Mirage 2000-5 ke beberapa negara. Pada tahap awal sempat ditawarkan ke Pakistan dan India, namun akhirnya batal.
Namun, Mirage 2000-5 yang berumur muda dengan jam terbang rendah, mampu memikat beberapa calon pembeli. Di antara yang mengincar jet tempur bersayap delta ini adalah pihak Perancis sendiri, yakni Mirage 2000-5 Qatar sempat dilirik kontraktor Perancis ARES (Advanced REDAIR European Squadron) Aviation untuk digunakan sebagai pesawat latih dalam skadron agresor di Angkatan Udara Prancis.
Bulan September 2022 lalu, Bulgaria masih optimis bisa mendapatkan pesawat ini untuk angkatan bersenjatanya. Bulgaria sejak Juni 2004 telah bergabung menjadi anggota NATO yang telah mekar menjadi 30 negara dan saat ini sedang menata ulang angkatan udaranya yang diperkuat dengan Su-25 dan MiG-29. Namun, akhirnya Bulgaria lebih memilih untuk mengakuisisi F-16 Viper.
Kabar bahwa Indonesia sebagai pemilik baru armada Mirage 2000-5 dari Qatar ini diperoleh setelah Menteri Keuangan menyetujui Penetapan Sumber Pembiayaan (PSP) senilai US$734,5 juta untuk 12 pesawat Mirage 2000-5 eks Qatar dan sebagai kulminasi dari kabar bahwa pilot TNI AU telah menguji coba jet tempur ini di Qatar pada bulan Juli lalu.
Sumber lain menyebut, pengadaan Mirage 2000-5 dilakukan Indonesia, salah satunya juga terkait stop gap dan adaptasi plus transisi bagi para penerbang dan awak teknisi TNI AU, karena selama ini mereka belum pernah mengoperasikan jet tempur buatan Perancis. Sementara, pada tahun 2026, Indonesia mulai kedatangan jet tempur baru keluaran baru dari Dassault Aviation, Rafale.
Baca juga: AU Perancis Resmi Pensiunkan Mirage-2000C Terakhir, Suku Cadang Diincar India
Lepas dari berita di atas, kilas balik ke pertengahan tahun 2015, Presiden RI Joko Widodo kala itu telah memerintahkan bahwa TNI jangan lagi membeli alutsista bekas pakai. (Gilang Perdana)
Jangan samakan harga kapal perang dg harga pespur ya karena fungsi dan detterennya beda jauh. Sangat wajar harga pespur menjadi sangat mahal dibandingkan dg alutsista lain karena pespur berfungsi sebagai pemegang superioritas udara. Siapa yg menguasai udara dialah yg akan memenangkan perang.
11T Dapet cangbogo 2 bijik tuw mbah😁
Jadi inget beli tank scorpion ,🎵always somewhere🎵😁