Iveco Trakker 380 – Truk yang Disulap Jadi Bus Anti Peluru

img_20121119215109_50aa475db05be

TNI menjadikan truk offroad 4×4 sebagai salah satu rantis (kendaraan taktis) untuk menunjang berbagai operasi. Semasa konflik di NAD (Nanggroe Aceh Darussalam), truk TNI tak jarak dipasangi plat baja untuk menahan terjangan proyektil, kemudian populer disebut sebagai “truk anti peluru.” Hampir mirip saat operasi militer di NAD, PT Freeport Indonesia (PTFI) di Timika, Papua juga menggelar truk yang dimodifikasi sebagai bus anti peluru.

Baca juga: Isuzu NPS 75 4×4 – Truk Sipil Offroad Untuk Peran Taktis

Mungkin ada yang bertanya, mengapa tidak langsung mencomot platform bus? Tak lain karena jalur lintasan terjal dan berliku di Papua yang tak memungkinkan bagi beroperasinya bus reguler. Bus ini dibangun dari basis truk Iveco Trakker 380 4×4, untuk memenuhi spesifikasi sebagai ‘bus,’ posisi bak bagian belakang diganti dengan manhaul bus bodies. Modifikasi karoseri pada truk buatan Italia ini dilakukan oleh perusahaan swasta nasional PT Sanggar Sarana Baja.

IMG_1065

Baca juga: JASGU Korps Marinir – Rantis Amfibi Made in Indonesia

Pemasangan manhaul bus bodies.
Pemasangan manhaul bus bodies.

Karena aslinya adalah truk, maka posisi penumpang dan sopir terpisahkan. Dalam keseharian, Iveco Trakker ini digunakan sebagai sarana transportasi internal karyawan dan para tamu Freeport, yakni dari Bandara Mozes Kilangin di Timika yang ada di daratan rendah ke Tembagapura di daratan tinggi. Perjalanan Timika-Tembagapura biasa ditempuh dalam 2,5 – 3 jam.

Mengingat masih kerap terjadi aksi penembakkan gelap oleh GPK (Gerombolan Pengacau Keamanan) ke fasilitas PTFI, maka bus ini didesain anti peluru untuk safety, menjamin keselamatan semua orang yang berada di dalamnya. Sayangnya pada ruang pengemudi tidak terlihat pemasangan plat logam anti peluru. Belum diketahui, apakah ban sudah mengadopsi run flat tyre (RFT) atau tidak, dengan RFT bila ban diterjang proyektil masih dapat berjalan sampai jarak tertentu.

Baca juga: KIA KM420 Utility Vehicle – Jip “Lapis Baja” Infanteri Marinir TNI AL

174609_busiveco1

Sebagai truk anti peluru, bagian jendela bus ditutup dengan plat logam anti peluru dengan hanya menyisakan seperdelapan bagian di sisi atas jendela agar cahaya bisa masuk. Iveco Trakker 380 disokong mesin diesel 340 hp, tidak ada medan berat yang tidak dapat di jangkau oleh bus truk ini. Dalam satu trip, bus ini dapat membawa 56 penumpang, kompartemen sudah dilengkapi AC Thermoking modifikasi untuk sistim pendingin bus ini.

Salah satu truk TNI/Polri yang dimodifikasi menjadi "truk anti peluru."
Salah satu truk TNI/Polri yang dimodifikasi menjadi “truk anti peluru.”

Baca juga: Medium Girder Bridge – Jembatan Taktis Andalan Zeni Tempur TNI AD

Sekilas tentang truk Iveco Trakker 380, seri yang sama juga digunakan oleh Batalyon Zeni Tempur (Yon Zipur) 9 Kostrad TNI AD. Namun karena punya tugas sebagai pembawa Medium Girder Bridge (MGB), Iveco Trackker Yon Zipur 9 yang persisinya adalah seri Iveco ADN380T38H berpenggerak 6×6. Meski di lingkungan TNI namanya tak sekondang Isuzu dan Mercedes Benz, Iveco sudah dipercaya sebagai merek truk untuk menangani tugas-tugas khusus, sebut saja Iveco Eurocargo sebagai penarik Mobile ATC 8100 milik TNI AU dan Iveco Astra transporter sebagai penarik trailer MBT (Main Battle Tank) Leopard 2A4 TNI AD. (Bayu Pamungkas)

5 Comments