Italia Uji Coba Rudal Hanud CAMM-ER untuk Medium Advanced Air Defence System (MAADS)
|MBDA, manufaktur rudal multinasional, baru saja mewartakan telah sukses melakukan uji coba peluncuran rudal CAMM-ER (Common Anti-Air Modular Missile – Extended Range) dalam kualifikasi Medium Advanced Air Defence System (MAADS) untuk kebutuhan Angkatan Udara Italia.
Baca juga: Inggris Tempatkan Sistem Hanud Sky Sabre (CAMM) di Perbatasan Polandia – Ukraina
Angkatan Udara Italia berencana untuk mengganti sistem hanud (rudal) Spada dengan MAADS, dengan tujuan meningkatkan kemampuan dan kapabilitas elemen Short Range Air Defence (SHORAD) dan memperoleh sistem senjata baru pada jarak tembak menengah. Dikutip dari ukdefencejournal.org.uk (8/5/2023), disebutkan uji coba ini menandai tonggak penting, karena ini adalah pertama kalinya modul Detection Centre diuji dan memenuhi syarat, terintegrasi dengan rudal CAMM-ER.
Uji tembak rudal CAMM-ER melibatkan target drone yang mensimulasikan serangan terhadap peluncur, memvalidasi kemampuan pertahanan dan kinerja rudal dan seluruh sistem dalam mode terintegrasi.
Selama pengujian, Detection Centre mendeteksi target drone dalam mode serangan, mengidentifikasi dan mengklasifikasikannya, serta menentukan respons pertahanan yang sesuai. Sistem tersebut kemudian memerintahkan peluncuran rudal CAMM-ER yang sukses untuk menetralisir ancaman tersebut. Uji coba juga memverifikasi fungsi datalink dua arah yang antara CAMM-ER dan MAADS.
Keberhasilan kualifikasi ini adalah hasil kerja sama antara tim MBDA Italia dan Inggris yang terintegrasi, bersama dengan dukungan yang memenuhi syarat dari SEGREDIFESA (Segretariato Generale della Difesa e Direzione Nazionale degli Armamenti) dari Kementerian Pertahanan Italia.
CAMM-ER adalah rudal jarak jauh yang dikembangkan oleh Inggris dan Italia, dan merupakan bagian dari keluarga rudal pertahanan udara CAMM generasi baru. Angkatan Udara dan Angkatan Darat Italia akan mengganti rudal Aspide dengan CAMM-ER dalam sistem pertahanan udara mereka.
Selain itu, CAMM-ER telah diintegrasikan ke dalam sistem hanud angkatan laut Albatros NG, yang telah dijual ke luar negeri untuk mengoptimalkan kemampuan Naval Based Air Defence (NBAD).
Rudal CAMM-ER dan CAMM dilengkapi dengan advanced active seeker dan “cold launch” system (Soft Vertical Launch). Rudal CAMM-ER punya berat 160 kg, panjang 4,2 meter dan diameter 190 mm. Dengan kecepatan supersonik (Mach 3), CAMM-ER dapat menguber sasaran hingga jarak 45 km. Sebagai perbandingan, CAMM yang digunakan pada sistem hanud Sky Sabre (Inggris), punya berat 99 kg, panjang 3,2 meter dan diameter 166 mm. CAMM punya kecepatan yang sama dengan CAMM-ER, hanya jarak luncurnya lebih pendek, yakni 25 km.
Baik CAMM dan CAMM-ER ditenagai solid-fuel rocket motor dan mengadopsi pemandu Inertial guidance system dengan mid-course update dan active radar terminal homing. Kedua rudal hanud ini sama-sama menggunakan hulu ledak high-explosive blast fragmentation warhead dengan proximity and impact fuze berbobot 10 kg. (Gilang Perdana)
kalau indonesia beneran mau beli destroyer kayak yang dulu pernah ada artikelnya minim harus pake hanud jarak jauh jika modalnya ada, bisa aster 30, HQ-9, S-300, dsb, asal ada yang mau jual gitu aja deh, soalnya kalau pertahanan versi medium rudal mica yang sekarang itu sudah cukup, ngga perlu nambah dengan rudal ini, takutnya biayanya membengkak
Plus-min nya dg Mica NG
Sama-sama di rentang range 40 km an dan sudah dual datalink
Tapi kalo Mica NG panjang rudalnya sama dg Mica, dikisaran 3 meteran jadi kalo dipasang dikelas PKR tidak perlu mengorbankan dek paling bawah….plus kecepatannya sudah M4 dan seekernya sudah AESA pula
Sementara kalo CAMM-ER jika dipasang di PKR harus memakan 2 lapis dek…. kecepatannya M-3 tapi dia bisa quadpack
MICA-NG Vs CAMM-ER