Isuzu FVZ 34 6×4: Jadi Truk Angkut Amunisi di Tiga Matra
|Tampilan depannya identik dengan Isuzu NPS 75 4×4, kendaraan taktis (rantis) offroad yang baru saja didatangkan Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI untuk kebutuhan tiga matra, Mabes TNI dan pasukan PBB. Namun bila dicermati, truk Isuzu FVZ 34 6×4 punya tongkrongan lebih besar dan tinggi, pasalnya Isuzu 34 FVZ adalah truk sipil di kelas 5 ton yang didaulat sebagai ranmum (kendaraan angkut amunisi).
Baca juga: Isuzu NPS 75 4×4 – Truk Sipil Offroad Untuk Peran Taktis
Seperti halnya truk rantis Isuzu NPS 75 4×4, pengadaan Isuzu FVZ 34 6×4 dilakukan dalam proyek yang sama, yakni masuk dalam pengadaan MEF (Minimum Essential Force) I periode tahun 2010 – 2014, Kemhan mendatangkan 965 truk, 300 unit adalah Isuzu FVZ 34 6×4, dan 665 unit sisanya adalah Isuzu NPS 75 4×4. Isuzu FVZ 34 6×4 yang kini proses pengadaannya telah rampung, disebar untuk memperkuat kebutuhan tiga matra, yakni 120 unit untuk TNI AD dengan warna army green, 90 unit untuk TNI AL/Marinir dengan cat marine green, dan 60 unit untuk TNI AU/Paskhas dengan warna empire blue. Masih ada lagi sisanya 30 unit untuk kebutuhan Mabes TNI dengan warna black solid.
Baca juga: Kaiser M715 – Truk Militer Lawas Yang Serba Guna
Meski Isuzu FVZ 34 6×4 aslinya ada truk sipil, namun truk ini telah menjalani uji coba sesuai standar yang ditetapkan TNI, hingga memproleh sertifikasi. Isuzu FVZ 34 6×4 masuk kelas truk 5 ton dan ditenagai mesin diesel 6HK1-TCN Direct Injection, in line 6 silinder. Kapasitas mesin 7.790 cc dan kapasitas tanki bahan bakar 200 liter. Mesin 6HK1-TCN dapat menghasilkan tenaga hingga 285ps/2.400 rpm. Isuzu sudah menggunakan teknologi Euro-3, memakai common real engine yang disesuaikan dengan bahan bakar yang masih standar Euro-2 di Indonesia.
Berbeda dengan rantis Isuzu NPS 75 4×4 yang seutuhnya diproduksi di Fujisawa, Jepang, maka Isuzu FVZ 34 6×4 adalah produksi rakitan lokal di Tanah Air oleh PT Isuzu Astra Motor Indonesia. Sementara untuk pembuatan aksesoris beserta bak belakang dipercayakan pada perusahaan karoseri di Magelang, Jawa Tengah.
Dibanding truk versi sipil, Isuzu FVZ 34 6×4 dalam versi militer ini dilengkapi 40 komponen tambahan khusus. Diantaranya winch yang terintegrasi dengan bumper baja yang dilengkapi bulbar, sepasang lampu tengkorak depan belakang, sebuah lampu black out sebelah kanan bumper, hook model anting depan, dan towing hook belakang, dudukan senapan serbu di dalam kabin, socket untuk alat komunikasi dan lampu baca di dashboard. Untuk memperpanjang jarak tempuh, ditempatkan dua tanki jirigen internal di bak. Khusus ranmum dilengkapi lampu rotary serta alat pengukur suhu dan exhaust fan untuk menjaga suhu ruang tetap stabil saat membawa amunisi.
Baca juga: Ural 4320 – Truk Reparasi dan Komunikasi Ranpur BMP-3F Marinir TNI AL
Harga on the road truk berkapasitas 5 ton produksi PT Isuzu Astra Motor Indonesia mencapai US$ 95.600 per unit. Porsi biaya terbesar adalah cabin chasis US$71.700, selebihnya, winch US$ 4.900 dan karoseri US$ 19.000 per unit. Dana pengadaan ranmum TNI ini sepenuhnya disediakan Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ melalui mekanisme pinjaman luar negeri. Pagu kredit untuk pengadaan 300 truk Isuzu FVZ 34 6×4 sebesar US$60 juta. (Gilang Perdana)
bisa buatkan artikel tentang Ahmad Yani (APC) buatan BengpuspalAD nggak, min.
Karoseri di Magelang? New Armada kali ya.
Min truk ini kuat gak buat narik meriam tarik?
Sepanjang bobot meriam dibawah 5 ton, rasanya masih bisa ditarik oleh truk ini.
Truk ini kalau di jalanan umum biasa bawa muatan 30 ton lebih, lha truk yang 190 ps atau 220 ps saja kalau muatan 20 ton lebih apalagi yang gandengan bisa 30 ton. Cuman yaitu bikin emosi kalau di belakangnya coz jalannya cuma 30km/jam.
Terima kasih Indomiliter , artikelnya selalu menarik dan menambah wawasan kita tentang beragam jenis alutsista !
Bung Leo, di forum ini masih ada acara pertamax dan pertalit ya?
wow hebat ni truk
pertalie
Ya elah
Mas, di forum ini g da gunanya begituan . .
Semua komen melorot kebawah 😀