Israel Dirikan Aerospace Service India, Perusahaan Baru untuk Tangani Produksi Medium-Range Surface-to-Air Missile (MRSAM)
Setelah Saab dari Swedia mendirikan perusahaan baru di India, yakni untuk memproduksi senjata anti tank Carl Gustaf M4, kini ada kabar baru terkait industri pertahanan di Negeri Anak Benua. Diwartakan Israel Aerospace Industries (IAI) akan meresmikan berdirinya Aerospace Service India (ASI), yang disiapkan untuk memajukan kerja sama industri pertahanan antara India dan Israel.
Seperti dikutip Jerusalem Post (29/3/2024), IAI mengatakan pembentukan ASI menunjukkan tingkat kolaborasi baru antara industri pertahanan dan rencana pemerintah India untuk mendorong kemandirian nasional. Pembentukan ASI dilakukan bersamaan dengan meningkatnya upaya untuk mendukung kemajuan sistem angkatan bersenjata India.
ASI disebut sebagai perwakilan teknis dari original equipment manufacture untuk seluruh sistem Rudal Permukaan-ke-Udara Jarak Menengah – Medium-Range Surface-to-Air Missile (MRSAM) India. Sistem pertahanan udara (hanud) dan rudal ini memberikan perlindungan maksimal terhadap berbagai platform udara. IAI dan Defense Research & Development Organization (DRDO) bersama-sama mengembangkan sistem ini khusus untuk India.
Sistem MRSAM adalah komponen penting dari kemampuan pertahanan India dan digunakan oleh angkatan darat, angkatan udara, dan angkatan laut India, jelas IAI. Sistem ini mencakup advanced phased array radar, command and control, mobile launchers, dan rudal pencegat dengan advanced RF seekers.
“IAI dengan bangga mempersembahkan ASI sebagai tonggak penting pertama kami menuju visi Bharat Atmanirbhar India mengenai kemandirian. Kemitraan India dan Israel telah menyaksikan pencapaian yang canggih,” kata Presiden dan CEO IAI, Boaz Levy. “Pertumbuhan dan perkembangan ini akan menciptakan sejarah ketika kedua negara kita akan mengembangkan teknologi IAI dan bakat serta keahlian India di sektor Pertahanan.
Proyek MRSAM antara India dan Israel dimulai pada tahun 2006. Proyek ini melibatkan beberapa perusahaan pertahanan terkemuka, termasuk DRDO (Defence Research and Development Organisation), Bharat Dynamics Limited (BDL), dan perusahaan Israel seperti Israel Aerospace Industries (IAI) dan Rafael Advanced Defense Systems.
Proyek ini bertujuan untuk mengembangkan sistem pertahanan udara jarak menengah yang efektif untuk Angkatan Bersenjata India, yang dapat digunakan untuk melindungi wilayah India dari ancaman udara yang masuk. Kerjasama ini mencakup transfer teknologi dan produksi bersama antara India dan Israel, serta pembangunan infrastruktur yang diperlukan untuk menghasilkan sistem MRSAM secara lokal.
MRSAM dirancang berdasarkan sistem rudal Barak 8 yang dikembangkan oleh Israel, MRSAM memiliki jangkauan efektif hingga sekitar 70-80 kilometer. MRSAM biasanya diluncurkan dari sistem peluncuran berbasis darat, yang dapat dipasang di berbagai lokasi untuk mendukung pertahanan udara. MRSAM menggunakan teknologi canggih, termasuk radar pencarian dan penjejakan, serta rudal yang dipandu secara aktif. Sistem ini memiliki kemampuan untuk melacak dan mengidentifikasi target udara, termasuk pesawat tempur, pesawat pengintai, dan rudal jelajah, serta dapat menghancurkan target tersebut dengan presisi tinggi. (Gilang Perdana)
Kolaborasi dengan Israel, India Sukses Kembangkan Rudal Hanud Jarak Sedang MRSAM
Mantap India, joint dengan Rusia buat Brahmos kini joint dengan Israel pula suatu ketika mereka mampu buat rudal sendiri made in tempatan, mungkin sebaiknya kita juga berteman dengan Israel tanpa mengesampingkan perjuangan bantu Palestina karena itu normatif, toh yang bantu Palestina dengan dana besar dan support politik negara2 lain lebih banyak dibanding kita tapi mereka juga berteman dengan Israel karena tahu lebih banyak manfaatnya. Negara mau kuat itu butuh bantuan dari negara kuat pula dari segi ilmu dan teknologi misal kita diserang negara lain teman satu itu mungkin hanya bisa support statement dan doa saja sementara di dunia nyata kita wajib mampu kuasai teknologi sendiri buat bela diri.