Iron Dome: Sistem Proteksi Canggih Ruang Udara Singapura
|Sebagai negara pulau dengan luas daratan hanya 716 km2, Singapura dikenal sebagai pemilik kekuatan militer termodern di kawasan Asia Tenggara. Dengan dukungan AS dan Israel, Singapura juga mendapat predikat sebagai negara dengan sistem pertahanan udara (hanud) terkuat. Secara teori, nyaris tiada ‘ruang’ untuk menerobos pertahanan udara Singapura. Apalagi doktrin pada hanud terminal Singapura bakal menangkal setiap potensi serangan udara sebelum memasuki teritori udara.
Baca juga: Spyder, Ini Dia Sistem Rudal Hanud Hybrid Andalan Singapura
Hal tersebut bisa diyakini melihat dari komponen jet tempur terbaik di kawasan, seperti F-15SG Strike Eagle dan F-16 C/D Block 52 yang ditunjang pesawat tanker Boeing KC-135 dan KC-130B/H Hercules. Jika pun armada intercept masih kebobolan, dan ada risiko daratan Singapura bakal digempur artileri dari seberang lautan, itu pun sudah dipikirkan. Sejak tahun 2010 sudah ada pembicaraan antara Singapura dan Israel untuk memasok Iron Dome ke Negara Pulau tersebut. Padahal di 2010 Iron Dome masih dalam tahap dikembangkan.

Baca juga: Gulfstream G550 CAEW – Stasiun Radar Terbang Conformal Perisai Ruang Udara Singapura
Sejauh ini belum keterangan resmi penggunaan Iron Dome oleh militer Singapura, hanya saja dipastikan pada April 2016, Kementerian Pertahanan Republik Singapura telah menyebut membeli ELM-2084 Multi-Mission Radar (MMR) dari ELTA Systems. ELM-2084 tak lain adalah sistem radar yang digunakan pada sistem peluncur Iron Dome. Walau tak diumumkan ke publik, ada yang menyebut arhanud Singapura telah dilengkapi minimal satu baterai Iron Dome.
Baca juga: Artileri Kapal Perang TNI AL, Masih Tertinggal dari Malaysia dan Singapura
Sistem Iron Dome dikembangkan oleh manufaktur alutsista kampiun asal Israel, Rafael Advance Defence System. Iron Dome pertama digelar pada 27 Maret 2011 di Kota Bersheba, Israel Bagian Selatan. Hanya dalam hitungan minggu, Iron Dome berhasil pencegatan roket pertama yang diluncurkan dari kawasan Gaza, Palestina. Setahun sesudahnya, sistem ini berhasil mencegat 93 roket, dan saat ini sudah lima baterai Iron Dome yang dioperasikan, diantaranya melindungi Kota Sderot, Gush Dan dan Ashdod. Baterai kelima ditempatkan di Tel Aviv. Meski tiada sistem hanud yang sempurna, tingkat keberhasilan pencegatan Iron Dome sudah mencapai level 80 – 90%.
Iron Dome terdiri dari sistem rudal pencegat (C-RAM/Counter Rocket, Artillery, and Mortar) yang diberinama Tamir, sistem Battle Management & Control (BMC) , dan sistem radar pendeteksi atau counter battery radar. Berbeda dengan sistem hanud Pantsir-S1 dari Rusia yang memadukan komponen radar, rudal dan kanon dalam satu kesatuan, maka Iron Dome digelar dalam paket yang terpisah dan tidak bersifat mobile.
Baca juga: Mengenal Lebih Dekat Fire Control Unit Oerlikon Skyshield TNI AU



Baca juga: Roket R-Han 122 Sukses Meluncur dari MLRS RM70 Grad Marinir TNI AL
Sistem Tamir dikemas dalam kotak peluncur yang berkapasits 20 rudal. Mobilitas launcher ini dibawa dengan truk 6×6, namun untuk standby peluncur dipasang di atas dudukan mati. Sementara untuk sistem radar dirancang mampu mendeteksi sasaran mulai dari roket, artileri, bahkan sampai proyektil mortir 60 mm. Model pencegatan sasaran dilakukan dengan aman, yakni saat sasaran sedang berada pada lintasan terbangnya. Keharusan dari sistem Iron Dome yakni jaminan bahwa sisa serpihan rudal/roket yang berjatuhan tidak boleh melukai penduduk yang ada dibawahnya.
Sistem kerja Iron Dome dapat dibagi dalam tiga tahap, dimana radar akan mendeteksi ancaman yang datang dan perkiraan arah datangnya. Informasi tersebut kemudian diteruskan ke unit BMC yang akan menghitung lintasan dari target, mulai dari posisi luncur sampai titik perkiraan jatuh. Berdasarkan kalkulasi tersebut, sistem kemudian menyiapkan rudal Tamir untuk mencegat sasaran di koordinat yang tepat.

Baca juga: Hermes 450 – Drone Pengintai Lapis Kedua AU Singapura

Untuk mengarahkan Tamir ke sasaran, sistem BMC akan memandu rudal kea rah lintasan pencegatan, sampai pada fase berikutnya sistem elektro optic pada rudal akan bekerja untuk mengenali sasaran dan meledakkan diri saat rudal sudah berada di dekat sasaran. Sampai disitu, apa yang disajikan Iron Dome masih terbilang ‘biasa’ untuk sistem rudal hanud, tapi Iron Dome dibekali kemampuan software dengan algoritma lansiran MPrest. Disini Iron Dome dapat menghitung probabilitas jatuhnya roket/rudal, apabila roket/rudal lawan bakal jatuh di wilayah tidak berpenghuni, maka Iron Dome tidak akan bereaksi. Sebaliknya begitu serangan mengancam area berpenduduk, Iron Dome akan bereaksi secara otomatis untuk meluncurkan Tamir.
Mengapa sampai ada pemilah-milahan pada sasaran? Jawabannya ternyata terkait fulus, harga rudal Tamir per unitnya terhitung mahal, mencapai US$50.000 – US$60.000. Sudah pasti Israel bakal rugi bandar jika rudal semahal ini diluncurkan untuk ‘meladeni’ rudal/roket yang bakal menghantam area kosong. Satu baterai (kompi) Iron Dome terdiri dari 3 – 4 peluncur rudal Tamir, satu unit BMC, dan radar penjejak ELM-2084. Satu baterai Iron Dome digadang untuk melindungi area seluas 12×12 km. Kabarnya untuk menggelar satu baterai (kompi) Iron Dome dibituhkan kocek sekitar US$50 juta.
Baca juga: Meneropong Kekuatan Rudal Singapura
Selain Israel dan Singapura, Iron Dome juga digunakan AS dan Azerbaijan, sementara negara-negara lain yang berpotensi mengakuisisi sistem rudal ini ada Korea Selatan dan India. (Gilang Perdana)
Spesifikasi Rudal Tamir:
– Missile length: 3 m
– Missile diameter: 0.16 m
– Missile weight: 90 kg
– Warhead weight: 11 kg
– Warhead type: Fragmentation
– Range of fire: 4 – 70 km
– Speed: Mach 2.2
– Altitude of fire:
Spesifikasi Radar ELM-2084:
yang ditakutkan singapore itu cuma malaysia takut chaos, indonesia kan jual gas ke singapura. wilayah singapore yang banyak bangunan tinggi menyulitkan iron dome makanya mereka menyewa/beli radar ballon/Aerostat
dalam buku putih pertahanan kita singapura tdk tercantum sbg ancaman bagi indonesia. justru cina, malaysia, papua nugini, filipina australia & vietnam
lawan singaporn pake asap. pasti kewalahan dia 😀
komen paling bodoh sedunia akhirat yg pernah ada di indomiliter
Dan anda @ayam jago, adalah komentator paling jenius yg pernah saya temui, mngkin d dunia nyata anda lbh jenius lagi ….
buset, smpe silent reader jadi ikutan komen gara2 ini 😀
belum prnah mrasakan kabut asap di kalimantan nih. awal tahun lalu terpaksa trtahan 3 bulan di kalbar gara 2 kabut asap. yg plg mnderita dan jadi korban dari kabut asap yg orang indonesia sndiri. bukan orang singapura
Saya yg tinggal di kalimantan selatan juga kena dampak, walopun gk parah sih 😀
Alamak….harga nya…..
platform rudal hanud dgn jemampuan c-ram memang mahal. sbg contoh antara crotale & mica lebih mahal krn crotale krn perangkat radar pendukung yg cukup bejibun. platform sam brkmampuan c-ram mahal di launcher tp murah di rudal
Indonesia gak perlu menyerang Singapore, untuk apa ?
Kita gak kekurangan wilayah koq.
Dan Singapore juga gak perlu paranoid, takut diserang siapa ? Terlalu mengada-ada.
Singapore berbeda dg Israel yg punya sengketa dg Palestina & Arab.
Betul
Yang ditakutkan singapura bukan Indonesianya tapi TERORIS
Seperti kejadian kemarin, teroris berencana meluncurkan Roket ala Hamas di Batam dengan sasaran Singapura, untung saja ketahuan
Karena Alasan Itulah Singapura membeli Iron Dome, bukan alasan yang lain
Negara sekecil itu di bombardir roket kaliber 122 dan artileri 155 mm apa bisa bertahan sekalipun pake iron dome? Lha israel saja kwalahan di bombardir sama roket hamas.
Justru yang kualahan adalah kita
Bisa anda baca komen saya yang panjang dibawah
emang udah yakin seperti itu prosedurnya bro? emang yakin singapore masih ada?
YAKIN
@nakedangel
wah, ga ada faktor Tuhan dari jawaban YAKIN anda gan?
@abang sayang
Pernyataan yang ngak perlu dan tidak bermutu
Bukannya kewalahan, nyatanya sudah battle proven ribuan roket sudah diintercept. Kalau masih lolos kan masih ada david sling, arrow 2, patriot dll. Tp sejauh ini sih cukup iron dome saja yg bekerja. Relaks pak, singapura bukan israel yang dibenci banyak negara.
Indonesia yang belum punya pertahanan lapis ke dua, klo lapis pertama udah ok tingal di perbanyak
ada yang tahu berapa harga R-HAN 450 yang jarak jangkaunya 150 km saat ini dan kedepannya akan ditingkatkan lagi hingga 250 km. Kalo harganya 1/2 dibawah iron dome lumayan bisa bikin singapur ketar ketir.
Yang ketar ketir itu kita, bukan Singapura
Bisa anda baca komen saya yang panjang dibawah
IRONE DOME bisa membaca roket dummy gak ya? saat ini biasanya roket yang diluncurkan pertama adalah dummy yng tujuannya untuk menghabiskan amunisi misil nya. Yang harganya bisa 1/2 dari roket sesungguhnya.
@heru susanto
Sistim radar ELM-2084 (seperti cara kerja radar arthur/cobra/atau radar yang dipake oleh astros) bisa melokalisasi koordinat/barengan titik awal peluncuran roket/artileri lawan dg tepat dan cepat
Jadi bukan soal lagi apakah roketnya dummy atau memiliki hulu ledak…begitu ada tembakan, langsung dibalas juga dg tembakan artileri kearah titik peluncuran utk membungkam peluncurnya sesegara mungkin.
Tugas Iron Dome hanya mencegat Roket/Ancaman yang medekat
Tapi jangan lupa, PASTI ada serangan balasan dengan sangat cepat
Seperti serangan Hisbullah kemarin
Tak sampai 2 menit, Posisi peluncur Roket Hisbullah dihujani Artileri serangan balasan dari Israel
Bukan hanya itu, dengan cepat F-16 Israel langsung mencari sisa sisanya di sekitar area peluncuran
kayaknya terlalu naif membandingkan serangan hizbullah dengan serangan indonesia (bila itu terjadi), dari kontur geografis, cuaca, SDM dan alutsista yang berbeda aja bisa beda cerita
Benar, jauh lebih mudah membalas Indonesia daripada Hisbullah
Berarti di lokasi itu peluncuran rudal atau roket juga ditempatkan sistem anti serangan udara nya dong. Kalo bisa yang berjarak maksimal 20 km. atau dibanyakin misil jarak dekatnya hingga 6-9 km. Lagi pula kalau jangkauan R-HAN hingga 250 km akan sangat sulit meluncurkan rudal jelajah yang bisa mengenai sasaran dari peluncuran itu RHAN. Dan sudah pasti harganya akan jauh lebih mahal. Sedangkan untuk milsil pertahanan udaranya disamping di pasang di lokasi peluncuran RHAN juga dipasang sekitar 50 km di depan peluncuran RHAN. Jadi ada 2 lapis pertahanan udara.
@HERU SUSANTO
Ngak perlu pak, cukup data Intelejen dan Radar Darat dengan jangkauan sangat jauh
Eksekusinya cukup F-15 atau F-16 milik singapura
Dan kalau Indonesia meluncurkan RHAN 250km bahkan 1000 km sekalipun, itu sama saja Indonesia bunuh diri
Bisa anda baca komen saya yang panjang dibawah