Iran Tempatkan Rudal Hipersonik di ‘Destroyer Rasa Korvet’ IRINS Damavand (Moudge Class)
|Ada persepsi yang berbeda dalam mendefinisikan suatu jenis kapal perang, sebut saja di Iran, ada jenis kapal perang yang dari ukuran dan tonase, lazimnya masuk sebagai kelas light frigat atau korvet. Namun di Iran, jenis kapal yang dimaksud justru disebut sebagai kelas kapal perusak (destroyer).Yang dimaksud adalah Moudge class, yang salah satunya pernah menyambangi Pelabuhan Tanjung Priok (IRINS Dena) pada tahun 2022 lalu.
Baca juga: Moudge Class – Destroyer Rasa Korvet Produksi Dalam Negeri Iran
Meksi dari pendefinisian kapal mengundang kontroversi, namun Moudge class layak menjadi kebanggaan Negeri Para Mullah, pasalnya Moudge class yang kini aktif sebanyak tiga unit (rencana dibangun total tujuh unit), adalah kapal perang produksi dalam negeri Iran, yang dibangun oleh Iranian Navy Factories dan Marine Industries Organization
Dan belum lama berselang, ada kabar yang cukup menyedot perhatian terkait salah satu Moudge class. Dikutip dari navyrecognition.com (3/7/2023), ada upaya dari Angkatan Laut Iran untuk mengikuti jejak Angkatan Laut Rusia, yakni dengan mempersenjatai kapal perang dengan rudal hipersonik. Dan rudal hipersonik yang dimaksud rencananya akan ditempatkan pada salah satu Moudge class, IRINS Damavand (77).
“Semua sistem persenjataan yang dipasang di kapal perusak Damavand benar-benar mutakhir, termasuk sistem pengintaian dan pertempuran terbaru” kata Laksamana Muda Shahram Irani pada 3 Juli 2023. Sebagai bukti kecanggihan, Damavand akan dipersenjatai dengan rudal hipersonik. Meski tidak dijelaskan, jenis atau nama rudal hipersonik yang akan dipasang di kapal perang itu.
Komandan Angkatan Laut Iran mengatakan bahwa Damavand akan bergabung dengan armada utara Angkatan Laut di Laut Kaspia dalam beberapa hari mendatang.
Manouchehr Alipour, penasihat menteri pertahanan Iran di Industri Kelautan dan wakil kepala Organisasi Industri Kelautan (MIO), mengatakan para insinyur Iran telah memperoleh kemahiran dalam merancang dan membuat kapal perusak. “Butuh 12 tahun untuk membangun kapal perusak Moudge class pertama (Jamaran). Belakangan, Damavand-1 dibangun dalam 8 tahun dan Dena dikirim ke Angkatan Laut setelah 6 tahun. Kami berharap dapat mengirimkan Damavand-2 ke Angkatan Laut dalam waktu yang jauh lebih singkat. Kami memproduksi lambung awal Damavand dalam 4 tahun, tetapi proses untuk membangun Damavand-2 memakan waktu hanya 11 bulan, ”katanya.
“Alasan pengurangan luar biasa dalam waktu yang dibutuhkan untuk merancang lambung dan membangun kapal perusak adalah karena kami menjadi ahli dalam merancang dan merekayasa kapal perusak dan peralatannya,” ujar Alipour.
Damavand-1 dan Damavand-2
Ada dua Damavand, Damavand-1 secara resmi bergabung dengan armada utara Angkatan Laut Iran pada Maret 2015. Namun, kapal itu mengalami kerusakan berat akibat dihantam gelombang tinggi saat uji coba pelayaran di pelabuhan Kaspia Bandar Anzali, dan kini dalam masa re-construction.
Moudge Class punya panjang 95 meter dan lebar 11 meter. Destroyer rasa korvet ini ditenagai 2× mesin diesel dengan kekuatan 10,000 hp dan 4x generator diesel – dengan kekuatan tiap generator 740 hp. Kemampuan lesatnya pun lumayan yaitu dapat ngebut sampai kecepatan maksimum 30 knots.
Konfigurasi sistem senjata antar Moudge Class tidak sama. Jamaran 76, sebagai kapal pertama dibekali empat peluncur rudal anti kapal Noor (C-802) dan untuk perlindungan anti serangan udara jarak menengah, tersedia empat peluncur rudal hanud Fajr. Yang disebut terakhir, kabarnya Fajr merupakan hasil reverse engineering dari RIM-66/SM-1 standard missile. Fajr dapat menjangkau sasaran sejauh 74 km pada ketinggian sampai 24,4 km.
Setiap Moudge Class dilengkapi meriam reaksi cepat Fajr 27 pada haluan – yang tak lain adalah jiplakan meriam OTO Melara 76 mm. Masih dari lini senjata konvensional, Moudge Class dilengkapi satu pucuk meriam kaliber 40 mm, dua pucuk kanon Oerlikon 20 mm dan dua peluncur triple tube torpedo ringan kaliber 324 mm.
Meski tak dilengkapi fasilitas hanggar, Moudge, yang artinya gelombang, punya helipad yang cukup besar, bahkan dirancang mampu didarati helikopter angkut sedang sekelas Bell-412. (Gilang Perdana)
Mantap Iran, mau dinamakan kapal induk juga boleh suka2 yg buat lah, kapal dari jenis Gelombang Class malah keok dihantam gelombang pun tak masalah penting semangat, semoga ndak mlintir kapalnya pas tembakkan rudal hipersonic, penting….semangat terus.
” kalau dari Iran malah saya naksir shaheed suicide drone nya.
Kalau dari Cina saya naksir J-10 nya. Lumayan buat interseptor. ”
——————————————————
Tp sayangnya baik Iran dan China gak ada yg naksir kamu Ntung. Sebab makan ente ngirit. Minta menu nasi Padang lauk daging tebal 1,5 cm cuma mau bayar 15 rb doank..Yg jelas typenya dibuat serem spt biasa gaya Iran. Spy lawan ketar ketir dng type kapalnya. Walaupun persenjataannya hanya standar korvet saja. Tujuannya bagus utk meningkatkan efek deteren..💪👍
Di kita juga ada destroyer rasa korvet (PKR KK), dan destroyer rasa fregat (PKR – FF)
PKR (Perusak kawal rudal – missile guided destroyer)
Ah masa sih?
Itu c705 telat 5 menit meluncurnya.
Itu meriam aa gun yang kita beli dari Cina juga malah malfungsi nembakin rekan prajurit sendiri.
kalau dari Iran malah saya naksir shaheed suicide drone nya.
Kalau dari Cina saya naksir J-10 nya. Lumayan buat interseptor.
Sudah bener keputusan kita mengandeng Iran dan China dalam pengembangan rudal. Apalagi akan ada beberapa rudal buatan China atau Iran yg dilisensi dan berganti nama lokal