Update Drone KamikazeKlik di Atas

Iran Pamer ke Menhan Rusia, Rudal Hanud Misterius “358” yang Disebut Berbiaya Murah

Tak mau kalah dengan Korea Utara yang menampilkan lini alutsista terbaru saat menyambut kedatangan Menteri Pertahanan (Menhan) Rusia Sergei Shoigu pada 25 Juli 2023, maka Iran yang baru saja dikunjungi Shoigu pada 20 September 2023, juga memamerkan sistem persenjataan terbaru, yang beberapa malahan belum pernah secara resmi diperlihatkan kepada publik. Salah satunya adalah sosok rudal hanud yang diberi kode “358.”

Baca juga: Iran Tampilkan Rudal Hanud AD-08 Majid di Truk Komersial Ringan Iveco Daily 4×4

Pihak berwenang Iran untuk pertama kalinya secara terbuka memperlihatkan rudal hanud yang nampak tidak biasa, yang memiliki indeks 358. Hal itu ditunjukkan selama kunjungan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu ke Teheran.

Meski identitasnya tidak pernah diakui oleh Iran, namun komunitas intelijen internasional telah mengetahui sejak tahun 2019, bahwa rudal-rudal ini telah dipasok Iran ke milisi Houthi di Yaman. Namun, pihak berwenang Iran secara resmi menolak untuk mengkonfirmasi bahwa Teheran ada hubungannya dengan rudal 358 tersebut.

Rudal 358 memiliki panjang sekitar 2,75 meter dan memiliki bodi utama berbentuk silinder. Rudal tersebut dapat bermanuver selama penerbangan dan juga memiliki sistem panduan inersia dengan navigasi satelit. Sejumlah komponen dari 358 juga telah ditemukan pada drone buatan Iran.

Rudal ini dilengkapi dengan mesin berbahan bakar padat dan diluncurkan dari peluncur berbasis darat. Kemudian menggunakan sistem propulsi air-jet. Rudal 358 menuju ke lokasi tertentu dengan kecepatan rendah, lalu mulai terbang dalam pola angka delapan hingga menemukan target. Bagaimana tepatnya target ditemukan masih belum jelas pada saat ini. Lamanya waktu di udara untuk rudal ini juga belum diketahui.

Secara keseluruhan, kelayakan konsep rudal hanud ini masih menjadi pertanyaan terbuka. Kecepatan rudal yang rendah berarti rudal tersebut tidak berguna untuk melawan jet tempur yang bergerak cepat dalam banyak skenario dan lebih cocok untuk mencoba mencegat target yang lebih lambat seperti helikopter dan drone.

Sampai saat ini, tidak ada bukti kuat bahwa 358 menembak jatuh apa pun, meskipun ada laporan bahwa upaya telah dilakukan. Seorang “pejabat militer Amerika Serikat mengatakan bahwa 358 rudal dari Iran telah ditembakkan terhadap drone MQ-9 Reaper milik AS yang terbang di wilayah udara Yaman,” menurut laporan New York Times tahun 2020.

Milisi Houthi telah berhasil menembak jatuh drone AS dan Arab Saudi di Yaman menggunakan rudal permukaan-ke-rudal tradisional. Kelompok ini juga mengklaim telah menembak jatuh beberapa jet tempur milik koalisi pimpinan Arab Saudi selama bertahun-tahun, termasuk F-15 dan Tornado Saudi, dengan berbagai sistem pertahanan udara buatan pabrik dan improvisasi.

Namun, konsep yang mendasari di balik rudal 358 ini sangat menarik. Jika senjata tersebut berfungsi seperti yang dijelaskan, senjata tersebut dapat diluncurkan ke area depan di mana drone atau helikopter diketahui atau diperkirakan akan melintas, dan memburu serta membunuh mereka tanpa memerlukan sensor tambahan yang canggih. Hal ini bisa sangat berguna untuk melawan drone yang datang, yang sangat sulit dikenali dan dilawan dengan sistem pertahanan udara tradisional.

Lepas dari hal di atas, kelompok rudal 358 yang terbang pada orbit angka delapan hanya akan menimbulkan bahaya tambahan yang harus dihadapi atau direncanakan oleh lawan. Ada yang menyebut, bahwa 358 adalah senjata berbiaya rendah, maka akan lebih mudah untuk mengerahkan sejumlah besar rudal sekaligus untuk meningkatkan kemungkinan keberhasilan atau mencoba mengganggu operasi udara musuh.

Baca juga: Hancurkan Jet Tempur Lawan dari Jarak 300 Km, Iran Luncurkan Rudal Hanud Sayyad 4B

Tampaknya tidak diperlukan banyak logistik untuk mengoperasikan rudal 358. Ketika pihak berwenang Irak menyita 358 pada tahun 2021, mereka juga menemukan peluncur sederhana yang terdiri dari crude rail yang dipasang ke sebuah platform yang dibebani dengan balok kayu. (Bayu Pamungkas)

5 Comments