Update Drone KamikazeKlik di Atas

Iran Gempur Israel, Boeing 767-300ER Israeli Air Force One “Wing of Zion” Tinggalkan Sarangnya

Serangan akbar Iran ke wilayah Israel akhirnya ditunaikan pada malam hari 13 April 2024, dengan ratusan rudal balistik dan drone kamikaze diluncurkan dari wilayah Iran dan Yaman. Dan tak lama setelah gelombang serangan udara Iran, Israeli Air Force One atau dikenal sebagai “Wing of Zion” nampak telah mengudara dengan lepas landas dari Pangkalan Udara Nevatim di Israel selatan dan meninggalkan ruang udara Israel.

Baca juga: CAMS – Sistem Proteksi Anti Rudal MANPADS di Pesawat Kepresidenan Indonesia

Pesawat dari basis Boeing 767-300ER (Extended Range) ini dirancang sebagai wahana transportasi VVIP bagi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Pergerakan Wing of Zion terpantau dari situs pelacakan pesawat Flightradar24.com. Yang menarik, ternyata pesawat orang nomer satu di Israel ini justru belum pernah digunakan sejak resmi diserahkan operasionalnya kepada pihak angkatan udara, yang artinya Wing of Zion belum pernah ditumpangi oleh Netanyahu.

Belum jelas, apakah Wing of Zion terbang dengan membawa Benjamin Netanyahu atau tidak, yang pasti buntut dari serangan udara Iran telah meningkatkan kewaspadaan Israel di level tertinggi, terutama pada aset-aset strategis pemerintahana dan militer.

Dikenal sebagai Wing of Zion, pengadaan Boeing 767 dengan konfigurasi VIP telah menghadapi kritik luas karena harganya yang hampir US$200 juta. Namun, kabinet Netanyahu berpendapat bahwa biaya tersebut merupakan kebutuhan untuk memastikan transportasi yang aman bagi Presiden dan istrinya. Pesawat tersebut, seperti halnya pesawat komersial dari maskapai Israel El Al, memiliki sistem pertahanan anti rudal dan ruang pertemuan dan komandoi dalam penerbangan, berkat kemampuannya yang luas, pesawat twin jet ini mendapat julukan “Israeli Air Force One”.

Menurut laporan Israel Hayom, mengutip sumber yang dekat dengan Kantor Perdana Menteri Israel, seharusnya pesawat ini terbang untuk pertama kalinya pada November 2023, ketika akan membawa Perdana Menteri Benyamin Netanyahu dan Presiden negara tersebut Isaac Herzog ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Konferensi Perubahan Iklim di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).

Sumber tersebut juga mengatakan bahwa Israel menerima “kesepakatan bagus” setelah akuisisi Boeing 767-300ER, yang sekarang terdaftar sebagai 4X-ISR. Pesawat ini dilengkapi dengan ruang pertemuan dan sistem pertahanan udara untuk melindunginya dari berbagai potensi ancaman dari udara dan permukaan.

Boeing 767-300ER memiliki jangkauan penerbangan maksimum sekitar 11.070 kilometer (6.434 mil laut) dengan kapasitas penumpang dan beban penuh. Jarak tempuh ini dapat bervariasi tergantung pada kondisi penerbangan yang sebenarnya, termasuk berat pesawat, kondisi cuaca, dan rute penerbangan yang diambil.

Sebelum menjadi pesawat VVIP untuk petinggi zionis, pesawat ini digunakan oleh maskapai penerbangan komersial. Dari sejarahnya, Boeing 767-300ER ini terbang perdana pada 6 Juni 2000. Ditenagai dua mesin  GE CF6-80C2B6, operator pertamanya adalah Qantas Australia dengan registrasi VH-OGV. Baru kemudian pada November 2013 tak lagi digunakan dan disimpan. Pada tahun 2019,. Boeing 767-300ER VH-OGV dibeli oleh maskapai El Al Israel dengan registrasi 4X-EAC.

Setelah konversi oleh Israel Aerospace Industries (IAI) pada Oktober 2019, pesawat ini diberi registrasi 4X-ISR dan dilengkapi dengan fasilitas khusus yang dirancang untuk memberikan kenyamanan dan keamanan maksimal bagi penumpangnya. Sejak itu, “Wing of Zion” telah menjadi pesawat utama untuk perjalanan resmi perdana menteri dan pejabat pemerintah tinggi Israel dalam menjalankan tugas-tugas mereka di tingkat nasional maupun internasional.

Sistem proteksi yang dipasang pada pesawat Boeing 767-300ER “Wing of Zion” (registrasi 4X-ISR) tidak secara spesifik diungkapkan secara terbuka karena sifatnya yang rahasia dan keamanan. Namun, pesawat VVIP seperti ini biasanya dilengkapi dengan berbagai sistem keamanan yang canggih, termasuk sistem pertahanan udara yang dapat mendeteksi dan menanggapi ancaman dari udara, sistem komunikasi enkripsi yang aman, serta sistem keamanan fisik di dalam pesawat untuk melindungi penumpangnya.

Sebagai Israeli Air Force One, sudah barang tentu pesawat ini dalam misi penerbangannya akan mendapat kawalan dari jet tempur seperti F-15/F-16 atau yang terbaru jet tempur stealth F-35A. (Gilang Perdana)

Tangkal Serangan Rudal MANPADS, Pesawat Kepresiden Mesir Airbus A340-200 Dipasangi AN/AAQ-24 LAIRCM