Intip Uji Fungsi Panser Commando Scout TNI AD

Ranpur yang satu ini jelas bukan barang baru, lantaran pengadaannya dari Amerika Serikat telah dilakukan pada tahun 1985 silam. Debutnya pun terbilang unik, yakni punya desain V-hull dan bodi streamline, lelak-lekuk bodi-nya sedikit banyak mirip dengan panser V-150, yang juga buatan Cadilage Cage. Dan inilah Commando Scout yang hingga kini tetap eksis, bahkan tengah melalui proses repowering dan pengujian manuver.

Baca juga: Cadilage Cage V-150 Mecar Gun 90mm – Mengenal Panser ‘Penggebuk’ Andalan YonKav 7 Pragosa Satya

Merujuk informasi dari Jane’s Light Tanks and Armoured Cars, populasi Commando Scout di Indonesia ada 28 unit, yang saat tiba langsung ditempatkan pada Kompi Kavaleri Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Arsenal lapis baja Paspampres saat itu tak hanya Commando Scout, dalam paket pengadaan juga termasuk rantis lapis baja APC (Armoured Personnel Carrier) Cadilage Cage Commando Ranger.

Setelah lama tak terdengar kabar, Commando Scout kemudian ditampilkan TNI AD sebagai ranpur pengintai untuk satuan Taipur Kostrad, yakni dengan mengganti kubahnya dengan desain layar pantau, dan menghilangkan dudukan untuk senapan mesin. Namun, ada kabar Commando Scout akan kembali digunakan oleh Paspampres, meski satuan elite tersebut kini sudah dilengkapi rantis lapis baja P2 Commando buatan PT Sentra Surya Ekajaya.

Beberapa unit Commando Scout kini telah menjalani proses repowering oleh Litbang TNI AD dan mitra pelaksana PT Wirajayadi Bahari. Repowering yang artinya mengganti dan meningkatkan mesin, dipercaya akan meningkatkan kinerja dan usia ranpur. Meski tak disebutkan jenis mesin diesel baru dalam proyek repowering, namun aslinya Commando Scout sudah mengadopsi jenis mesin Cummins V6 Diesel.

Dan berikut video yang menampilkan uji fungsi Commando Scout setelah melewati proses repowering, uji fungsi melewati beragam manuver dan medan yang tergolong berat.

Commando Scout dibuat dalam beberapa varian, seperti versi twin machine gun, commando pod, anti tank dengan rudal TOW dan anti tank dengan meriam recoil 106 mm. Indonesia sendiri memiliki versi twin machine gun dengan senapan mesin M-60 GPMG kaliber 7,62 mm. Dalam sebuah misi tempur, Commando Scout mampu membawa 2.200 butir peluru kaliber 7,62 mm.

Baca juga: M-60 GPMG – Senapan Mesin Multi Platform Legendaris

Commando Scout milik AD Mesir.
Digunakan untuk patroli di kawasan Sinai.
Commando Scout Mesir dengan SMB Browning M2HB 12,7 mm.

Indonesia adalah pengguna istimewa Commando Scout, lantaran pengguna lain ranpur ini hanya Mesir, yang membeli 112 unit Commando Scout. Serupa dengan di Indonesia, Commando Scout masih aktif dioperasikan satuan patroli di kawasan Gurun Sinai. Commando Scout milik Mesir menggunakan SMB (Senapan Mesin Berat) M2HB 12,7 mm, namun tipe yang digunakan tanpa dilengkapi kubah. Desain V-hull menjadi andalan tersendiri, rancangan V-hull dipercaya dapat menahan impact dari ledakan ranjau darat. (Bayu Pamungkas)

Spesifikasi Commando Scout (sebelum repowering)
– Crew : 1 pengemudi dan 1 penembak
– Konfigurasi : 4×4
– Panjang : 5,01 meter
– Lebar : 2,06 meter
– Tinggi : 2,16 meter
– Berat Tempur : 7,24 ton
– Kapasitas Bahan Bakar : 378 liter
– Kecepatan maksimum : 96 Km per jam
– Jarak Tempuh : 1287 Km
– Mesin : Cummins V6 Diesel 149 hp at 3300 Rpm
– Step : 61 centimeter
– Trench : 60 centimeter
– Transmisi : 4 maju + 1 mundur
– Radius putar : 7,925 meter

20 Comments