Intip Lebih Dekat BT-3F, Ranpur APC Terbaru Kavaleri Korps Marinir
Tanda-tanda pansam (panser amfibi) BT-3F bakal diakuisisi oleh Korps Marinir kian menguat, setelah pada tahun lalu ada tinjauan langsung dari petinggi TNI pada sosok ranpur yang baru diluncurkan tersebut, kini di ajang Army 2017 yang berlangsung di Patriot Expocenter, Moskow, Rusia (22 – 27 Agustus), delegasi dari Korps Marinir (Kormar) yang dipimpin Komandan Kormar Mayor Jenderal Bambang Suswantono langsung bertandang ke Rusia untuk melihat langsung demonstrasi kemampuan BT-3F.
Baca juga: BT-3F APC: Dibangun dari Sasis BMP-3F, Siap Gantikan Pansam BTR-50P Marinir TNI AL
Seperti telah diwartakan pada Indomiliter.com (22/8/2017), Alexey Losev, Deputi Direktur KTZ (Traktornie Zavody) menyebutkan, bahwa Korps Marinir tertarik pada BT-3F. Dasar ketertarikan pada ranpur ini lantaran dibangun dari sasis (platform) tank IFV (Infantry Fighting Vehicle) BMP-3F, jenis tank kanon yang kini telah melengkapi Batalyon Tank Amfibi Resimen Kavaleri Marinir. Dan yang pasti BT-3F dianggap paling ideal sebagai pengganti pansam BTR-50P yang usianya telah lanjut. Sebagai informasi, walau berwujud tank APC (Armoured Personnel Carrier), Marinir lebih akrab menyebut BTR-50 sebagai panser amfibi.
Selain dibangun dari sasis BMP-3F, keunikan BT-3F adalah ranpur jenis baru, bahkan saking barunya militer Rusia pun belum mengoperasikan BT-3F. Bila akhirnya jadi mengakuisisi BT-3F, maka Indonesia menjadi negara pengguna pertama BT-3F. Dibangun dari “nama besar” BMP-3F, beberapa negara seperti Uni Emirat Arab, Siprus, dan Kuwait kabarnya juga tertarik pada BT-3F. Bagi pasar Rusia, BT-3F digadang sebagai pengganti BTR-80 APC yang usianya telah menua. KTZ selaku manufakturnya pun baru dalam tahap menawarkan BT-3F untuk militer Rusia.
Baca juga: Adopsi RCWS 7,62 mm di Pansam BTR-50 Marinir TNI AL
Desain dan Proteksi
Dari segi rancangan, jelas ada kesamaan antara BMP-3F dan BT-3F, hanya saja pada BT-3F posisi kubah kanon diganti sebagai kompartemen bagi 14 pasukan. Sementara konfigurasi pengemudi tak ubahnya pada BMP-3F, yakni berada di bagian tengah. Seperti BMP-3F, di sisi kanan dan kiri pengemudi terdapat dua kursi dengan dua palka (hatch) untuk kru cadangan. Dua kru cadangan ini berperan sebagai penembak senapan mesin 7,62 mm, terdapat satu pucuk senapan mesin PKT 7,62 mm di sisi kanan ranpur. Dengan adopsi RCWS, maka salah satu fungsi dari kru cadangan (sebelah kiri) berperan sebagai pengendali senapan mesin RCWS.
Kompartemen pasukan berada di belakang dengan akses masuk melalui dua pintu di lambung kiri dan kanan, serta dua hatch besar di bagian atas. BT-3F punya bobot 18,5 ton, panjang 7 meter, lebar 3,3 meter, dan tinggi 3 meter BT-3F dibangun dari konstruksi baja berlapis aluminium yang menyediakan ruang aman bagi awak dan personel dari tembakkan senjata ringan dan serpihan artileri. Secara umum lapisan baja BT-3F ada di level 4 STANAG 4569, yang dapat diartikan dapat menahan terjangan proyektil kaliber 12,7 mm dan 14,5 mm dari jarak 200 meter.

Fitur lain yang menjadi standar di BT-3F adalah sistem perlindungan pada Nubika, pendeteksi kebakaran pada kompartemen dan mesin, serta fire fighting equipment system.
Baca juga: Udar UCGV – Robot Tempur Lapis Baja dari Platform Tank Amfibi BMP-3
Senjata
KTZ menawarkan kustomisasi pada kustomernya, namun seperti terlihat dalam produk yang ditampilkan di Army 2017, BT-3F dipasangkan RCWS (Remote Control Weapon System) DPV-T dengan senapan mesin PKTM Kalashnikov kaliber 7,62 x 54 mm. Dalam paket, BT-3F bisa juga dipasangkan senjata seperti senapan mesin berat 6P49 Kord 12,7 mm, KPVT 14,5 mm, dan pelontar granat otomatis AGL-40.
Kendali kubah senjata dilakukan lewat kamera yang didukung sensor thermal dan laser untuk mendukung operasi di malam hari. Dengan kemampuan putar 360 derajat, laras senjata di kubah RCWS dapat bergerak vertikal mulai dari sudut -5 sampai 60 derajat. Mau tahu kecepatan reaksi laras senjata ini? Pergerakan DPV-T mulai dari kecepatan 0,03 derajat per detik sampai 40 derajat per detik. Untuk fungsi samaran dan pelarian, pada bagian depan pada sisi kiri dan kanar terdapat masing-masing 3 pelontar granat asap.
Baca juga: Eksklusif! Bedah Kecanggihan Tank Amfibi BMP-3F Korps Marinir TNI AL
Dapur Pacu
BT-3F ditenagai mesin diesel yang serupa dipakai BMP-3F, yaitu UTD-29M 4 stroke berdaya 500hp. Dengan sistem transmisi semi-matic, ada empat percepatan maju dan dua percepatan mundur. Jarak jangkau BT-3F masih sama dengan BMP-3F, kurang lebih 600 kilometer. Laju kecepatan BT-3F dijalan mulus mencapai 70 km per jam, dan kemampuan berenangnya masih standar di 10 km per jam. Tentang kemampuan renang, BT-3F disokong sepasang hydrojet (waterjet), BT-3F dapat menembus gelombang laut hingga kategori sea state 3. Dengan kapasitas bahan bakar maksimum (350 liter), BMP-3F dapat berlayar selama tujuh jam non stop.
Baca juga: 2S31 Vena Self Propelled Mortar – Mulai Dilirik Untuk Perkuat Artileri Marinir TNI AL
Selain BT-3F, Korps Marinir dikabarkan juga tertarik pada ranpur lain yang dibangun dari basis BMP-3, sebut saja 2S31 Vena sebagai Self Propelled Mortar. Bila nantinya BT-3F jadi melengkapi arsenal alutsista Resimen Kavaleri Korps Marinir, maka ranpur ini akan ditempatkan di Batalyon Kendaraan Pendarat Amfibi (Yon Ranratfib), kesatuan yang saat ini mengoperasikan BTR-50P, AMX-10P, BVP-2 dan LVTP-7. (Gilang Perdana)
Saya harap ada TOT atau kita reverse engineer… Trus kita buat tracked amphibious APC sendiri. Dulu ada buatan PT Wirajayadi Bahari tapi tdk terdengar lagi beritanya.
Memang sangat disayangkan jika tak ada tot langsung terkait alutsistanya, bukankah semua pembelian alutsista dari rusia ini tot-nya sudah dikemas dalam satu paket yg sudah dijabarkan bung ayam jago ?? yaitu 4 item non militer khusus untuk pulau kalimantan…
russian party akan segera dimulai
Asoooyy…, Vena pasti diborong juga niy
kemampuan renang sampai 7 jam, lumayan bisa nyebrang mandiri dari Sumatra ke Jawa, Jawa ke Bali, Bali ke NTB …….
Rusian party [email protected] jago , ada tot gak nich ngomong2 , peralatan yang di beli kan lumayan banyak masa rusia masih pelit tot
proteksi thd ranjau utk personel di dalamnya & kndaraan itu sndiri,…gmn neh??…kaya’nya kurang. salah satuny trlihat, dr tmpat dudukny. di bbrapa IFV barat, tmpt duduk personel di dalamny menggantung, smntara BT3F, kaki2 bangku mnempel k lantai.
Betul, kursi personelnya nggak safety kayak ranpur modern lain, sangat berbahaya jika diguncang ledakan IED.
Sebaiknya kursinya diganti seperti yg dipakai pars Turki, khan Indonesia lg banyak joint nih sama Turki. Demi keamanan dan keselamatan prajurit.
Emang ada hub kursi menggantung ato tidak dengan proteksi ranjau ya gan ? Setau saya yg menggantung jadi bisa di fold kalo ga dipake, proteksi ranjau ato Ied tergantung dari desain hull chasis bukannya ya ? Cmiw
Ya jelas tho . . kursinya gantung itu ada pegas untuk meredam energi ledakan jika ranpur terkena ranjau.
Hal yg tidak dimiliki kursi yg kaki2 nya langsung meneliti dilantai ?.
Mantaap..semakin banyak lapis bajanya..
moga2 deal…..d tunggu kabar kontraknya…..
brp rencana yg akan d ambil @admin ???
Knp g milih aavp7, dari model sepertinya bt 3f minim proteksi, lihat dari kubah penumpang hanya kotak baja,
belom ada pernyataan resmi dari marinir. malah kalau admin mau korek lagi marinir tertarik dengan menambah LPTV -7, segaris dengan kebijakan mereka mendapatkan M113 yang akan di bekali arisgator kit ( dalam hal ini akan ada penambahan lanjut m113 untuk TNI AD dan korp marinir dalam waktu dekat.silahkan konfirmasi)
Dari dulu juga emang marinir itu tertarik dengan kemampuan lptv 7 buatan amerika, tapi apa amerika mau menjual y untuk marinir, soaly hibah lvtp 7 dari korsel yang rencana y 35 unit hanya 10 unit yang di ijinkan oleh amerika
@admin, m113 arisgator baru aja datang 5 unit. Test perform.
Yup http://www.indomiliter.com/m113-arisgator-modifikasi-optimal-untuk-kapabilitas-ranpur-amfibi/
@om admint tolong MLU 10 f16 A/B blok 15 occu Di angkat dong katay lagi proses MLU , terima kasih sebelumny
@me, sudah pernah dibahas, silahkan cek http://www.indomiliter.com/kejar-ketertinggalan-f-16-ab-block-15-tni-au-bakal-mendapat-mid-life-uprade/
Owwhy ya terima kasih om admint , siip dah
BMP 3 ini sebagai sebagai pengganti 50 unit BTR 4 yg gak jadi lanjut dibeli itu ya bung admin??
bt 3f ini menyalahi arsitektur tentang prinsip amphibi yg handal di laut….kenapa hull depan rendah….dan tengah tinggi????ir laut malah bisa masuk itu….harusnya moncong depan tingginya seperti hull tengah itulah….bermain di air itu ya hull depan yg harus tinggi…buat menyibak ombak ganas air….mirip lvtp7
ya udah..besok saya usulkan kamu jadi Dirud PINDAD saja
Yo ojo ngono to mas….teneh sesuk pak abraham dd pengangguran
ngak di lengkapin rudal antitank?