Intai Aktivitas di Gunung Halimun, BPPT Sukses Uji Coba Drone Alap-Alap PA5 dan PA7
|Kilas balik ke 15 Juli 2017, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), melalui Pusat Teknologi Industri Pertahanan dan Keamanan (PTIPK) telah melakukan uji coba penerbangan drone/UAV (Unmanned Aerial Vehicle) intai mini Alap-Alap PA4 dari Bandara Cakra Buana di Cirebon. Key point dari uji coba Alap-Alap PA4 saat itu adalah kemampuan terbang selama 7 jam dengan mengusung kamera go-pro untuk menyurvei lintasan kereta sekitar Cirebon.
Baca juga: Alap-Alap PA4 – Drone Intai Mini dengan Endurance Tujuh Jam
Nah, belum berselang satu tahun, Senin (19/3/2018), BPPT kembali melakukan pengujuan varian terbaru dari Alap-Alap, yang diberi label PA5 dan PA7 – PA (Prototype Aircraft). Di prototipe varian terbaru ini Alap-Alap mampu terbang sampai ketinggian 4.000 meter, dimana sebelumnya Alap-Alap PA4 batas ketinggian terbangnya 2.100 meter.
Tentu tak sebatas unggul dalan ketinggian terbang, dalam uji coba yang dilakukan Lapangan Terbang Rumpin, Bogor, Alap-Alap P5 dan P7 kini punya jarak jangkau 100 km dan dapat dilengkapi dengan Gimbal (PA5) untuk misi pengintaian (surveillance) dan multispectral camera (PA7) untuk misi pemetaan (mapping). Menurut pihak BPPT, koneksi video online saat ini dalam jangakauan 50 km telah dapat dibuktikan dalam beberapa kali penerbangan, dan merupakan bukti bahwa drone Alap-Alap siap untuk ditawarkan kepada pengguna untuk dimanfaatkan. Ketahanan terbang 7 jam dan daya jelajah sejauh 600 km pada radius 100 km akan memberikan manfaat cukup besar terhadap dukungan sistem pengawasan udara nasional.
Pada uji terbang dan demo misi kali ini, Drone Alap-Alap PA5 terbang ke ketinggian 6000 kaki (1.828 meter) secara autopilot dan menuju 40 km dari Rumpin ke arah selatan dan melihat aktivitas di sekitar Gunung Halimun. Kemampuan gimbal kamera untuk melakukan zooming dan target locking sangat bermanfaat untuk dapat digunakan sebagai alat bukti penindakan hukum.
Untuk misi pemetaan, selain dibuktikan dalam demo terbang kali ini, Drone Alap-Alap juga telah membuktikan melakukan pemetaan jalur kereta api Cirebon Brebes sejauh 61 km yang diselesaikan dalam 6 jam terbang pada tahun 2017. Untuk pemetaan drone Alap-Alap dengan kecepatan 50-60 knots dapat memetakan daerah seluas 1700 ha/jam. Dengan ketahanan terbang 7 jam, drone Alap-Alap dapat memetakan area lebih dari 8500 ha/hari. Ketinggian ideal untuk pemetaan dilaporkan berkisar antara 1.500 – 2.000 kaki.
Hasil dari pengujian ini, para tamu undangan yang diproyeksikan sebagai pengguna merasa puas dengan kinerja yang ditunjukkan oleh PA5 dan PA7 dalam menyelesaikan misi pengintaian (surveillance) dan pemetaan (mapping). Selain untuk pertahanan, drone Alap-Alap juga dapat dimanfaatkan untuk penjagaan keamanan dan penegakkan hukum seperti pemantauan ladang ganja, illegal logging, illegal mining, dan illegal fishing dan lain-lain.

Baca juga: Wulung UAV – Tantangan Dibalik Sistem Kendali dan Komunikasi Data
Agar dapat dimanfaatkan oleh pengguna, sejak tahun 2016 BPPT telah menggandeng mitra industri untuk memproduksi drone Alap-Alap dan memasarkan hasil inovasi ini. BPPT saat ini sedang melaksanakan kegiatan sertifikasi dan ditargetkan tahun 2018 ini mendapatkan sertifikat kelaikan dari badan sertifikasi kementerian pertahanan.
Dalam uji coba Senin lalu, turut dihadiri perwakilan dari Puslitbang POLRI, SRENA Mabes TNI AD, TNI AU, dan TNI AL, Dislitbang AU, Dislitbang AL, Dislitbang AD, BNN dan industri dalam negeri seperti PT AAP dan PT ESP. Berpedoman pada aturan Kemenristekdikti tentang Tingkat Kesiapan Teknologi (TRL), drone Alap-Alap sudah sampai pada tingkat 8 dari 9 tingkat kesiapan teknologi. Pada tingkat 8 kesiapan teknologi ini, suatu produk teknologi sudah didemonstrasikan dalam lingkungan sebenarnya dengan memenuhi syarat-syarat tipe (SST) yang ditetapkan pengguna potensial (potential users). (Haryo Adjie)
Spesifikasi Drone Alap – Alap (PA5 and PA7)
– Configuration: High Wing – Twin Boom Inverted V Tail
– MTOW: 30 kg
– Wingspan:3 meter
– Engine: 5 HP with Alternator
– Cruising Speed: 55 Knots (101,86 km per jam)
– Endurance: 7 hours
– Flight Range Radius: 100 km
– Ceiling 4,000 meter
– Payload: Gimbal / Camera
– Take Off (T): Runway (100 meter)/Catapult
– Landing (L): Runway (200 meter)/Net
Lebih irit cocok untuk kantong yang kekak daripada beli Gombal Hawk yang mahal
apa bisa dilakukan penguncian target dan identikasi target becoma friendly/enemy/proyek? kalau penguncian jumlah banyak target serentak? walaupun kamera bergerak ke arah lain, jumlah target sudah dilock bisa tetap dituntun koordinat. dan juga bisa kamera kembali ke jumlah target tadi, sudah diketahui identikasi. karena progam map sudah locking koordinat ? kl ada buatan lokal, ya diterapkan donk
Catat : calon pengguna bukan hanya TNI, ini penting untuk saling berbagi informasi.
@admin
Bung admin, drone ini dalam menampilkan hasil pemantauannya apakah ditransmisikan secara real time ataukah harus menunggu dronenya mendarat dulu dan baru didownload datanya?
sudah dibahas di artikel nya bahwa koneksi video online drone tersebut bisa sampai jarak maksimal 50 Km.
Waduh…sudah ada to, matur nuwun mas yogi
Pertamax…
Tahniah semoga alap2 makin berjaya