Instalaza FTV Rifle Grenade -Diuji Coba Sebagai Senjata Bantu Infanteri TNI AD

Uji coba FTV Rifle Grenade dengan senapan M16 (Foto: dislitbang-tniad.mil.id)

Selain melakukan uji coba (sertifikasi) pada senjata lawan tank Alcotan-100 (M2) dan C90 Reusable, masih dari asal pabrikan yang sama, Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AD (Dislitbangad) pada 8 Juli 2021 juga melakukan uji coba pada jenis senjata berupa granat senapan (rifle grenade) FTV buatan Instaza SA, Spanyol.

Baca juga: TNI AD Uji Coba Instalaza Alcotan-100 (M2), Senjata Lawan Tank Disposable Kaliber 100mm

Rifle grenade jelas bukan jenis senjata baru, pasalnya model senjata granat dengan energi kinetik dari hentakan peluru ini sudah marak digunakan pada era Perang Dunia Kedua. Infanteri TNI pun pernah mengoperasikan jenis senjata bantu ini. Terkhusus tentang FTV rifle grenade, oleh Instalaza ditawarkan dalam tiga varian, yang masing-masing punya kemampuan yang berbeda.

Dirancang untuk dilepaskan dari moncong laras senapan serbu kaliber 5,56 mm, varian FTV rifle grenade terdiri dari FTV- untuk anti armour (penetrasi 100 mm) dan fragmentasi, lalu FTV-In – untuk kebutuhan latihan sekali pakai, dan FTV-In 20 – untuk kebutuhan latihan yang bisa dipakai kembali (reusable). Kesemua varian punya berat yang sama, yaitu 0,44 kg, sementara kaliber muzzle 22 mm dan kaliber granat 36 mm.

(Foto: dislitbang-tniad.mil.id)

Lontaran granat ini sangat bergantung pada efek tumbukan dari peluru yang terserap pada bullet trap. Jangkauan tembak maksimu granat ini mencapai 300 meter, sedangkan jarak tembak efektifnya (point target) yaitu 150 meter.

Baca juga: Rheinmetall Rilis Granat Kejut “Spectac” dengan Desain Kompak Ergonomis

Dari spesifikasi, FTV rifle grenade punya panjanhg 345 mm. Bila daya penetrasi pada lapis baja bisa mencapai 110 mm, maka efek fragmentasinya 500 meter dengan lethal radius 6,5 meter. (Bayu Pamungkas)

3 Comments