Insopack Acro-V: Radio Taktis UHF dengan Jeroan OS Android
|Gadget dibawa ke medan tempur, nampaknya bukan sesuatu yang asing. Dengan dukungan operating system seperti iOS dan Android, gadget berupa smartphone dapat berdaya guna untuk prajurit, mulai pada fungsi kalkulasi sasaran, sampai komunikasi dalam lingkup Battlefield Management System (BMS) dapat diolah dari smartphone. Dari pabrikan pun, standar ketahanan IP67 untuk water dan dust proof sudah berhasil diwujudkan sejak lama.
Namun, gadget yang dibawa prajurit, meski wujudnya berupa smartphone, justru tak memanfaatkan jaringan seluler konvensional (GSM/3G/4G). Dengan prinsip kerahasiaan tingkat tinggi dan jaringan mandiri, gadget prajurit di medan operasi tetap mengedepankan fungsi radio taktis, layaknya radio handheld.
Insopack, manufaktur perangkat komunikasi dari Korea Selatan pada Indo Defence 2018 bulan November lalu nampak menghadirkan apa yang disebut sebagai Acro-V. Wujudnya serupa dengan smartphone masa kini, dibesut dengan layar sentuh berteknologi TFT-LCD 5 inchi. Dengan tampilan laksana smartphone, sudah bisa ditakar bahwa gadget ini dihadirkan dengan keunggulan user friendly dan ergonomis, pasalnya Acro-V berjalan di OS Android.
Dilengkapi fixed antenna, Acro-V ternyata memang punya sejumlah perbedaan dengan smartphone yang biasa ada di pasaran. Acro-V tidak berjalan di frekuensi seluler, menyandang predikat smart radio for tactical & control, Acro-V pada prinsipnya adalah sebuah radio UHF (Ultra High Frequency) yang beroperasi di frekuensi 400 Mhz.
Jangkauan komunikasi antar dua device (full duplex), atau satu devide dengan banyak device maksimum 3 – 4 km menganut konsep Line of Sight (LoS). Sementara jangkauan komunikasi dapat diperluas sampai 9 – 12 km dengan dukungan fungsi automatic relay pada dua sampai tiga gadget (3 hops). Cara berkomunikasi suara (voice) menganut sistem push to talk (PTT).
Acro-V disasar untuk kebutuhan komandan regu, dimana kemampuan perangkat genggam ini dapat mengirimkan pesan berupa teks, gambar dan data secara simultan. Untuk itu, Acro-V sudah dilengkapi built-in camera 13 megapixels dan chipset GPS/GIS. Dalam perangkat ini juga sudah dibenamkan sensor altitude, giroskop, thermometer dan kompas digital.
Soal keamanan pada transmisi sudah dipikirkan sedari awal, Acro-V mengadopsi high level encryption algorithm (AES-256) dan strengthens security with screen password.
Meski tak menggunakan jaringan seluler, pengguna Acro-V tetap bisa mengunduh aplikasi komersial di Play Store, lantaran masih tersedia koneksi WiFi dan Bluetooth untuk akses Local Area Network (LAN). Acro-V disebut-sebut dikembangkan dengan dukungan dari Samsung Electronics.
Dari spesifikasinya, Acro-V punya dimensi 69 x 35 x 117 mm dan berat 260 gram. Acro-V dirancang dapat beroperasi pada rentang suhu -30 sampai 60 derajat celcius. Daya tahan baterainya dapat mencapai 8 – 10 jam waktu siaga. Acro-V mulai tahun 2018 ini digunakan oleh personel AD Korea Selatan. (Haryo Adjie)
Ya elah tu kl d hutan lu mau nemu sinyal operator selular apa?? Tu berguna buat panduan gps kl d hutan. Btw brp an y lumayan buat camping berguna sekali
gps di hutan pake maps offline aja bisa .. kalo ada telepon satelit bisa disambungin tuh wifinya meski di hutan
Yakin tu bisa soalnya pas saya d kapal antena wi fi satelitnya gede trs kecepatan internetnya jg jgn ngarep ky d darat. Apa lg tlp satelitnya kan kcl
8 – 10 jam waktu siaga? kalo dipake berarti cuma tahan 4 – 5 jam. waa… harus bawa powerbank tuh kalo buat operasi.
Kira kira berapa duit ya?
Bolehkah dijual untuk masyarakat sipil?
utk apa.. ini gak punya kartu simcard pake nomor phone umumnya?
Mungkin saja ada yang versi sipilnya Bung.hehhe.