Insiden Pendaratan Mirage 2000-5 Yunani, Kursi Lontar Martin Baker (Kembali) Selamatkan Nyawa Pilot

Martin Baker, manufaktur kursi lontar (ejection seat) asal Inggris, lewat akun X (d/h Twitter) memposting sebuah insiden jatuhnya jet tempur, yang dalam perspektif lain, merupakan prestasi produk Martin Baker, yakni dilaporkan jet tempur Mirage 2000-5 milik Angkatan Udara Yunani jatuh di area Pangkalan Udara Tanagra pada 1 Juli 2024, dan pilot dalam insiden ini berhasil selamat dengan melontarkan diri berkat Martin Baker F10QA seat.

Baca juga: JF-17 Thunder Block 2 Jatuh, Informasi ‘Ditutupi’ Pakistan Tapi Justru Diungkap Martin Baker

Seperti dikutip ekathimerini.com (1/7/2024), pilot melontarkan diri dari jet tempur Mirage 2000-4 saat pesawat sedang meluncur di landasan 114 Combat Wing Lanud Tanagra, pada senin sore. Insiden itu direkam tak lama setelah pesawat tempur tersebut melakukan pendaratan. Misi penerbangan jet tempur buatan Peracis itu sebagai bagian dari penerbangan pelatihan.

Pihak Angkatan Udara Yunani tidak menyebutkan penyebab pilot harus meninggalkan jet tempur dengan cara melontarkan diri. Pilot dalam insiden ini tidak terluka tetapi dipindahkan ke Rumah Sakit Penerbangan Umum 251 sebagai tindakan pencegahan atas trauma. Menurut beberapa pemberitaan media lokal, pilot menyadari ada masalah pada rem saat pendaratan. Mirage 2000-5 yang tanpa pilot kemudian keluar landasan dan mengalami kerusakan ringan.

Martin Baker F10QA termasuk kursi lontar yang bisa digunakan dalam kategori “zero-zero” (0-0), yang berarti dapat digunakan dengan aman pada kecepatan nol dan ketinggian nol, memberikan kemampuan untuk menyelamatkan pilot bahkan saat pesawat berada di tanah tanpa kecepatan horizontal.

Kursi lontar ini menggunakan roket pendorong untuk memastikan pemisahan yang cepat dan aman dari pesawat. F100QA dilengkapi dengan sistem otomatis yang mengendalikan seluruh urutan pelontaran, mulai dari pemisahan kanopi, pelontaran kursi, hingga pembukaan parasut.

Martin-Baker F10QA dilengkapi dengan sistem survival kit yang diintegrasikan dalam kursi, termasuk radio komunikasi darurat, makanan, air, dan perlengkapan bertahan hidup lainnya. Kursi lontar ini memiliki mekanisme penyesuaian untuk kenyamanan pilot, termasuk bantalan yang dapat disesuaikan dan sistem pengikat yang dirancang untuk menjaga posisi tubuh yang optimal selama pelontaran.

 

Kursi lontar ini menggunakan kombinasi roket pendorong dan cartridge peledak untuk memberikan dorongan awal yang kuat diikuti oleh fase pendorongan yang lebih halus untuk mencapai pemisahan yang aman dari pesawat. Martin-Baker F10QA dilontarkan dengan kecepatan awal sekitar 50 meter per detik (m/s). Kecepatan ini dicapai dalam waktu sangat singkat, sekitar sepersekian detik, untuk memastikan pemisahan cepat dari pesawat. Kecepatan maksimum relatif terhadap aliran udara bisa sangat tinggi tergantung pada kondisi penerbangan, tetapi kursi lontar ini dirancang untuk berfungsi dengan aman pada kecepatan udara hingga sekitar 600 knot (sekitar 1.100 km/h atau 700 mph).

Selama pelontaran, pilot dapat mengalami gaya g yang signifikan, namun kursi dirancang untuk meminimalkan dampak ini dan menjaga pilot dalam posisi tubuh yang optimal untuk mengurangi risiko cedera. (Gilang Perdana)

Martin Baker F16F – Rahasia Kecanggihan Kursi Lontar Jet Tempur Dassault Rafale