Inilah Keunggulan Bell-412 EPI, Helikopter Serbu yang Dipesan Kemhan untuk TNI AD
|Merujuk ke pemberitaan kami sebelumnya, bahwa Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI telah melakukan kontrak pengadaan dengan PT Dirgantara Indonesia (PT DI) untuk akuisisi 8 unit helikopter H225M Caracal untuk TNI AU dan 9 unit helikopter Serbu Bell-412 EPI untuk TNI AD. Bila H225M Caracal saat ini telah ada 6 unit yang dioperasikan TNI AU, maka berbeda dengan Bell-412 EPI, varian terbaru Bell-412 ini rencananya baru akan diserahkan PT DI pada Januari 2020.
Secara tampilan dan desain, Bell-412EPI tak berbeda dengan varian Bell-412 SP/HP/EP yang sudah dioperasikan Puspenerbad sejak beberapa tahun silam. Namun Bell-412 EPI (Enhanced Performance Integrated) ternyata punya spesifikasi dan kemampuan yang berbeda dan lebih maju dari varian sebelumnya.
Merujuk informasi yang disampaikan Humas PT DI, disebutkan bahwa perbedaan utama Bell-412 EPI dari varian sebelumnya terletak pada jenis mesin dan perangkat avionik. Bila diperdalam lagi, mesin Bell-412 EPI punya tenaga lebih kuat dan avionik Bell-412 EPI sudah menggunakan full glass cockpit.
Dari spesifikasi, Bell-412 EPI mengadopsi 2x mesin Pratt & Whitney PT6T-9 “Twin Pac”, sebagai perbandinga varian sebelumnya, Bell-412 EP (Enhanced Perfomace) menggunakan 2x mesin Pratt & Whitney PT6T-3D. Dalam situs resmi Bell Helicopter Textron, disebutkan PT6T-9 punya tenaga take-off 15 persen lebih besar dibanding jenis mesin Bell-412 lainnya. Fitur lainnya pada PT6T-9 adalah automatic engine start with temperature limiting features dan full authority digital engine control.
Sementara pada perangkat avionik, mengusung teknologi flight control 4-axis, instrument full glass cockpit. Dalam solusi yang disebut Bell Basix Pro Integrated Glass Cockpit System juga mencakup Bell’s patented Power Situation Indicator (PSI) presentation, Garmin GTN-750 NAV/COM/GPS with high resolution digital maps dan WAAS GPS instrument approach capability. Bell-412 EPI dirancang upgradable dan mudah diadaptasi untuk kustomisasi tambahan, semisal diintegrasikan dengan weather radar, search radar, HTAWS, TCAS, ADS-B (Automatic Dependent Surveillance-Broadcast) dan FLIR (Forward Looking Infrared).
Secara umum, Bell-412 EPI punya bobot kosong 3.207 kg, untuk payload internal sekitar 2.200 kg, sementara payload eksternal 2.041 kg. Bobot penuh helikopter adalah 5.534 kg. Dengan kapasitas bahan bakar 1.251 liter, Bell-412 EPI pada kecepatan jelajah 235 km per jam sanggup menjelajah hingga 687 km dan terbang selama 4 jam, dengan perhitungan helikopter terbang dengan bobot 4.309 kg.
Yang menarik dari pengadaan Bell-412 EPI oleh Kemhan kali ini sudah mencakup persenjataan dan munisi, suku cadang, publikasi teknis serta pelatihan. Bell Helicopter Textron menyebut waktu yang dibutuhkan waktu transisi sekitar 2 minggu bagi pilot untuk mahir menerbangkan Bell-412 EPI, sementara bagi ground crew silabus pelatihan dan perawatan helikopter ini dikisaran 4 minggu.
Bicara soal senjata, selain roket FFAR (Fin Folding Aerial Rocket), nantinya Bell-412 akan dilengkapi door gun, dengan pilihan bisa dengan FN MAG atau M134D Minigun, yang keduanya berkaliber 7,62 x 51 mm.
Baca juga: M134D Minigun – Saatnya Door Gun Helikopter Puspenerbad TNI AD Dibekali Gatling Gun
Selain Indonesia, di Asia Tenggra yang telah memesan Bell-412 EPI adalah AU Filipina. Kontrak pemesanan 16 unit Bell-412 EPI untuk Filipina ditandatangani saat Singapore AirShow 2018. Sementara Kemhan memproyeksikan 40 unit Bell-412 EPI, dimana 9 unit telah dipesan untuk mengejar target MEF (Minimum Essential Force) II. (Haryo Adjie)
Persenjataan mirip2 Griffon, kcuali FFAR di Bell 412EP jarang liat di Puspenerbad ( cuman Bolkow, Fennec yang pake, heli kelas ringan )
Moga moga snasib sama Griffon AU Kanada, soalnya notabene ini heli sipil dimiliterisasi ( basis Bell 412 )
Sukses selalu, produk buatan Indonesia- PTDI. Ditunggu karya2 slanjutnya
Kurang besar ini helicopter. USMC memiliki helicopter sejenis ini tetapi dengan type berbeda ( type paling dashyat). Alasannya karena ukuran nya pas untuk ditempat Kan di Assault Ship. That’s why Sikorsky Black hawk tidak pernah dibeli USMC. Karen TNI AD tidak menempatkan heli ini di Assault Ship seharusnya memilih yg lebih besar lagi sprti AW 101 , NH 10 atau super puma…
seandai nya filipina jadi
apakah nanti heli nya pesen dari pt DI
atau impor dari negara asal
kontrak langsung dan dikirim dari Bell Canada.
Heli Chinook ada kabar tidak??
Untuk jumlah Bell 412 TNI AD kira kira ada berapa yaa??
7.62mm bisa nembus ga ?
12,7mm bisa nembus ga ?
apa pilotnya masih bisa ngopi ngopi sambil setel musik hard rock di dalam kokpit ?
Jangankan buat ngopi-ngopi, pilotnya aja gak berani naek ke kokpit gara-gara ada uler “death adder” mlungker dibawah pintu
Gambar paling bawah ☝️, samping skid
Helinya kl kena s 400 aman ga gitu.. kl terbang 4 km dr s 400
Dengan terus berlanjutnya pengadaan heli serbu ini seharusnya di ikuti juga oleh kemajuan dari dinas dan pengembangan senjata terkait minigun yg sebelumnya sudah berupa prototipe agar ada sinkronisasi terhadap indhan dalam negeri.
Bukannya yg Filipina diblock sama Pemerintah Kanada jadinya mereka malah mau UH-60 Blackhawk ? Di Maxdefense aku ikutin gitu
Sepertinya memang begitu, terima kasih atas update informasinya 🙂
Perbedaan Bell 412 sama UH-1y Venom apa ya?
Sudah ada flare blm buat menghindar dr rudal d 400
Kalo EPI TNI AD kurang tau tpi kalau Super Cougar TNI AU ada Flare nya bang
Spt nya msh make kembang api om