Ingin Masuk Peringkat Empat Besar Eksportir Senjata Global, Korea Selatan Fokus Tawarkan Kapal Selam ke Kanada, Filipina dan Polandia
|Imbas sanksi terhadap Rusia dan perang di Ukraina, sedikit banyak telah merubah peta dalam penjualan persenjataan global. Rusia yang selama ini menjadi eksportir senjata kedua terbesar setelah Amerika Serikat, posisinya kini terancam oleh Perancis yang pasar ekspor senjatanya laris manis belakangan ini.
Buntut dari perubahan peta ekspor persenjataan global, mendorong Korea Selatan untuk bersiap menjadi pemain empat besar dalam pasar penjualan senjata dunia. Dikutip dari Reuters.com (18/10/2023), seorang pejabat dari perusahaan pertahanan Korea Selatan, Hanwha Ocean, pada ajang Seoul International Aerospace and Defense Exhibition (ADEX) 2023, menyebut bahwa negara tersebut tengah berusaha menjadi salah satu dari empat eksportir pertahanan terbesar dunia.
Hanwha Ocean (d/h Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering/DSME) yang mengedepankan produk kapal selam, khususnya setelah menjual tiga unit kapal selam ke Indonesia, kini mengajukan tawaran untuk membuat kapal selam ke Kanada, Filipina, dan Polandia.
“Kanada kini sedang mempelajari calon pembuat kapal selam baru dan telah menyatakan minatnya terhadap solusi kami di antara pesaing asing lainnya,” kata Kim Seung-min, Hanwha Ocean Naval and Special Ship Overseas Marketing Team, dalam sebuah wawancara kepada Reuters, tanpa menyebutkan nama pesaingnya.
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol telah berjanji untuk meningkatkan upaya untuk meningkatkan ekspor senjata dan mengamankan teknologi pertahanan mutakhir seiring dengan keinginannya untuk membangun industri ini menjadi salah satu dari empat eksportir terbesar di dunia.
Menurut lembaga riset Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI), saat ini empat eksportir senjata terbesar di dunia adalah Amerika Serikat, Rusia, Perancis dan Cina ,
Hanwha Ocean adalah kontraktor pertahanan terkemuka Korea Selatan yang telah membangun kapal selam untuk angkatan laut Korea Selatan dan Indonesia.
Hanwha Ocean tahun ini telah menanggapi pertanyaan dari Polandia mengenai kemampuan pembuatan kapal selam Korea Selatan, setelah mendaftarkan minatnya dalam tender negara Eropa tersebut untuk membangun sekitar tiga kapal selam. Pada tahun 2022, Korea Selatan menandatangani perjanjian penjualan senjata senilai $13,7 miliar dengan Polandia, yang dikenal sebagai penjualan senjata terbesar yang didapatkan Negeri Ginseng sepanjang sejarah.
Dengan dukungan pihak perbankan yang akan menawarkan pinjaman lunak, Hanwha Ocean juga menawarkan kapal selam diesel listrik ke Filipina, yang ingin memperoleh dua kapal selam dengan bobot lebih dari 2.000 ton. Meningkatnya ketegangan antara Filipina dan Cina dalam isu perbatasan, seolah menjadi peluang pemasaran persenjaatan Korea Selatan, setelah sebelumnya Filipina telah membeli jet tempur ringan dan frigat dari Korea Selatan.
Kim mengatakan perusahaannya telah mengusulkan untuk memasok kapal selam Filipina dengan teknologi baterai lithium ion, yang memungkinkan kapal selam bertahan di bawah air lebih lama dibandingkan dengan penggunaan baterai asam timbal (lead acid), Untuk hal ini, Hanwha Ocean mengklaim punya solusi yang lebih unggul dibandingkan kapal selam Perancis dan Spanyol. (Gilang Perdana)
@bupati wikwik
Kapal selam itu ada platform, ada sistem propulsi dan combat sistem…..☝️
Yg bermasalah pada kasel U-214 lisensi milik Korea itu bagian motor-elektrik buatan Siemens…..jadi bukan platformnya yg bermasalah, hahahaha 😆😆😆
Padahal Kasel mereka sendiri banyak yg bermasalah. Tapi masih berani nawarin ke negara lain. Haha.
Indonesian skrng dah ga masuk hitungan KorSel y..