Inggris Resmi Pensiunkan Rudal Rapier, Selamat Datang Sky Sabre Air Defence System
|
Cita rasa Inggris tak pelak dominan membawa pengaruh pada sistem rudal hanud (pertahanan udara) di Indonesia. Selain keberadaan rudal Starstreak yang kini dioperasikan Arhanud TNI AD, sebelum itu rudal hanud di Indonesia, juga di Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam, identik dengan sosok rudal SHORAD Rapier. Di Indonesia, Rapier tak lagi dioperasikan sejak tahun 2002, namun lain halnya dengan di Inggris dan Malaysia. Rapier masih terus digunakan dengan peluncur “Field Standard C” (FSC).
Baca juga: Jernas – Ingatkan Kembali ‘Kenangan’ Sosok Rudal Rapier di Indonesia
Peluncur Rapier FSC mulai dikembangkan pada tahun 1992, dan resmi dioperasikan oleh Royal Army (AD Inggris) pada tahun 1996. Peluncur FSC tak lagi dilengkapi radar pengintai, sebagai gantinya pada bagian tengah peluncur ada perangkat optical tracker. Dan yang menarik, peluncur FSC yang diberi label “Rapier 2000” dapat memuat delapan rudal sekaligus dalam satu peluncur (masing-masing empat rudal pada sisi kiri dan kanan).
Belakangan, Rapier FSC dirasa tak sesuai lagi dalam konteks menghadapi ancaman dari aspek udara yang terus berkembang. Dan setelah nama Rapier digunakan sejak 50 tahun sebagai British Ground Based Air Defence, dan terkenal battle proven dalam laga Perang Malvinas, akhirnya pada 27 Januari 2022, The 16 Regiment Royal Artillery, secara resmi memensiunkan arsenal rudal Rapier dalam sebuah upacara pelepasan yang dihadiri Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace.
Namun, purna tugasnya Rapier juga menandakan operasional penggantinya, yaitu sistem hanud Sky Sabre. Dikutip dari dailymail.co.uk (27/1/2022), disebutkan bahwa Sky Sabre dianggap lebih punya kapabilitas untuk menghadapi ancaman khas abad-21, termasuk dalam menghadapi ancaman di perbatasan, seperti halnya yang terjadi pada krisis di Ukraina.
Komponen Sky Sabre Air Defence System terdiri dari unsur utama berupa rudal Common Anti-Air Modular Missile (CAMM) – Land Ceptor buatan MBDA UK. CAMM disebut punya jangkauan tiga kali lipat lebih jauh dari Rapier dan punya kecepatan Mach 3 (1.020 meter per detik). Desain CAMM dikembangkan dari rudal udara ke udara jarak pendek Advanced Short Range Air-to-Air Missile (ASRAAM). Dengan berat 99 kg, CAMM dapat menguber sasaran berupa jet tempur sampai bom pintar hingga jarak 25 km. Mengandalkan two way data link, CAMM dilengkapi sistem pemandu active radar homing.
Sementara elemen radar pada Sky Sabre mengusung Saab Giraffe Agile Multi Beam 3D medium-range surveillance radar yang mampu mendeteksi sasaran dari jarak 120 km. Sistem kendali Sky Sabre dapat mengendalikan 24 rudal secara simultan dan mencegat 24 sasaran di udara sekaligus.
Baca juga: Ajaib! Zambia Masih Tampilkan Rudal Rapier, Bahkan Dipasang Pada Truk Ural 4320
Secara umum gelar satu unit Sky Sabre Air Defence System terdiri dari satu kendaraan peluncur dan dua kendaraan fire unit support. Satu kendaraan peluncur terdiri dari delapan rudal CAMM yang siap tembak. (Gilang Perdana)
Faktanya alutsista yang menjadi idaman dan keinginan TNI selalu muncul hasil rekomendasi kajian tim khusus baik beranggotakan internal TNI, Balitbang, pengamat & konsultan militer.
Satu-satunya rudal hanud Ruskies yang jadi rekomendasi justru Osa buat pengganti Rapier awal 2000an
Pasca MEF ada beberapa kajian berikutnya
2009 point base air defense TNI AU dengan rekomendasi Skyshield + VL Mica
2012-2013 kajian dari Paspampres, Kostrad & Kopassus buat pengamanan DKI Jakarta terutama wilayah Istana Negara merekomendasikan Spyder + Iron Dome
2013-2014 kajian buat MERAD + LORAD SAM TNI AU merekomendasikan kombinasi NASAMS + Aster
Yang terbaru ultimate air defense buat IKN baru di Kalimantan Timur dengan salah satu anggotanya bu Connie Bakrie merekomendasikan platform hanud Israel
Mana ada S350 Vityaz disebut coyy!!
Rosoboron Indonesia tak pernah sekalipun mendapatkan permohonan RFI dari pemerintah & TNI
Yang bilang TNI ngidam S350 sudah pasti ngelawak bin lucu binti ora jelas!!
Harapan para fansboy rosikin dengan gaya bahasa bombastis dipelintir seakan akan itu keinginan TNI
Fakta sejak MEF berlaku
Osa 5 baterai sudah kontrak awal berakhir batal 2011
Buk M3 tersingkir tak lolos fase tender program MERAD SAM Paskhas tahun 2015 yang meloloskan Nasams, LY80, SD50 & KS-1C
Pantsir malah kalah dari Bamse di 2016 buat program rudal hanud Kostrad meskipun akhirnya batal karena permintaan Saab
Program hanud TNI rosikin cuma dapat zonk!!!
Kali ini sepakat dengan tukang ngitung
Point defense dan Shorad dulu dibenahi.
Banyak lanal dan lanud serta pangkalan militer dan fasilitas pendidikan militer hanya dilindungi dengan bedil untuk pertahanan udaranya. Seharusnya fasilitas militer seperti itu dilindungi dengan setidaknya 1 fire unit (2 pucuk meriam) oerlikon skyshield. Syukur2 kalo 1 baterai (4 pucuk meriam) oerlikon skyshield. Syukur2 dikombo dengan rudal shorad seperti mistral atau starstreak.
Baru disusul dilengkapi dengan MERAD seperti NASAMS dan VL MICA gbad atau Sky Sabre seperti ini.
Baru disusul LORAD seperti SAMP/T.
Hohoho
Sayang disayang pihak Rosoboronexport Indonesia tidak sependapat dengan kalian wahai para fansboy Ruskies
Nikmati mimpi mimpi ente!!
S 350 VITYAZ is the best !
Kalo TNI dibebaskan memilih, maka pilihannya pasti jatuh ke Hanud buatan Rusia yaitu S-350 andai dananya cukup. Pilihan alternatifnya Buk-M3 atau Hanud Aster 30 SAMP/T.buatan Italy-Perancis
Jika dana gak memungkinkan pilihannya ada Hanud Spyder atau Hanud Cheongung-II dr Korsel yg baru saja di borong UAE.
Bagaimana dng pilihan Sky Sabre Air Defence.? Ini mungkin bisa jd alternatif pilihan urutan ke 34.
Selanjutnya di urutan terakhir baru TNI akan memilih THAAD, Patriot PAC3 dan NASAMS. Itupun jika ada embel2 CAATSA nya dan boleh bayar pake surplus dagang jual sawit sama karet ke AS spt selama ini..😂🤣🤣
Lalu knp TNI gak milih S-400 dan S-500 yg Super Strong Bingiiit itu? Memang ini system Hanud paling canggih dikolong langit ini. Tp sayangnya anggaran TNI blom nyampe disebabkan harganya yg mehong…🤣🤣🤣
Kolaborasi dengan produk Swedia.
TNI AD cocok banget!!
Giraffe AMB punya banyak tapi tanpa rudal
Astross juga punya dan kompatibel dengan CAMM
Di UNION JACK di pensiunkan tetapi DI TANGAN SERBIA dan HOUTI masih bisa di hidupkan lagi….
TANYA, apa MISSILE itu sendiri bisa kadaluarsa maksudnya BAHAN PELEDAK dan PROPELANTnya kadaluarsa ???? Ato dr TEKNOLOGY ???