Inggris Pasok Ukraina dengan Altius-M Series – Multi Mission Loitering Munition

Selain mengirim lebih dari 5.000 unit rudal hanud MANPADS (Man Portable Air Defence System) LMM (Lightweight Multirole Missiles) Martlet, Inggris rupanya kian getol untuk memasok persenjataan ke Ukraina, khususnya setelah Presiden AS Donald Trump yang tak mau lagi ‘jor-joran’ memodali Ukraina. Yang terbaru adalah komitmen Negeri Britania mengirim loitering munition (drone kamikaze) Altius series produksi Anduril Industries.

Baca juga: Thales Air Defence Raih Kontrak Produksi 5.000 Unit Rudal MANPADS LMM Martlet untuk Ukraina

Paket bantuan persenjataan tersebut diumumkan oleh Menteri Pertahanan Inggris John Healey saat berkunjung ke Anduril di Washington, DC, pada tanggal 6 Maret, paket senilai GBP30 juta (US$38,8 juta) akan mencakup drone Altius-600M dan Altius-700M, yang keduanya masuk kategori multi mission loitering munition.

“Angkatan bersenjata Ukraina akan didukung oleh drone serang yang lebih canggih untuk menanggulangi agresi Rusia di Laut Hitam, menyusul kesepakatan yang dicapai oleh pemerintah Inggris dan perusahaan teknologi pertahanan Anglo-Amerika,” kata Kementerian Pertahanan Inggris tentang pengumuman tersebut, yang dibuat menjelang pertemuan antara Healey dan mitranya dari AS Pete Hegseth.

Kesepakatan tersebut menyusul pertemuan para pemimpin dunia di London minggu sebelumnya, ketika Perdana Menteri Inggris Sir Keir Starmer dan sekutunya sepakat bahwa dukungan militer harus terus berlanjut bagi Ukraina untuk menempatkan negara tersebut pada posisi yang sekuat mungkin untuk perdamaian karena terus mempertahankan diri dari agresi Rusia.

Altius bukan sekedar drone kamikaze, pasalnya drone bertenaga propeller dengan sayap lipat ini adalah platform yang dapat diluncurkan dari darat, udara, atau laut untuk menjalankan berbagai jenis misi, termasuk  intelligence, surveillance, reconnaissance, and targeting (ISR&T) jarak jauh, pertempuran kinetik, umpan berbasis RF (radio frequency), Signals intelligence (SIGINT), relai komunikasi, dan perang siber.

Altius-600M dengan berat 12,2 kg mampu terbang hingga 4 jam dengan beberapa konfigurasi hulu ledak. Sementara Altius-700M dengan berat 29,4 kg mampu terbang hingga 2 jam, dan dapat membawa payload seberat 15 kg.

Anduril mengatakan kapasitas hulu ledak seberat 15 kg pada Altius-700M sebanding dengan rudal AGM-114 Hellfire, yang berarti drone kamikaze ini dapat memberikan “serangan yang sangat tepat dan menghancurkan pada target besar dan berlapis baja, termasuk tank, kendaraan, kapal, dan infrastruktur.

Altius-700M punya jangkauan terbang hingga 160 km, yang jauh lebih pendek daripada jangkauan terbang Altius-600M yang lebih kecil, yakni 444 km. Meski begitu, jangkauan Altius-700M dapat ditingkatkan bila terbang tanpa amunisi (misi intai), yakni mencapai 498 km.

Baik Altius-600M maupun Altius-700M menggunakan perangkat lunak umum serta sistem arsitektur terbuka yang memungkinkan berbagai muatan dan rangkaian perangkat lunak misi diintegrasikan. Konsep operasi yang disederhanakan dan tingkat otonomi drone memungkinkan satu operator drone untuk mengendalikan beberapa drone Altius secara bersamaan, dengan masing-masing ditugaskan untuk misi yang berbeda, jika diperlukan, berdasarkan muatan masing-masing. (Gilang Perdana)

Anduril Industries Luncurkan “Barracuda-M” – Rudal Jelajah Low Cost dan 50 Persen Lebih Cepat Diproduksi