Inggris Kembangkan MBT Challenger 3 – Berangkat dari Potensi Peperangan Kavaleri di Eropa
|Pasca perang dingin, Inggris boleh dikata tak lagi getol dalam mengembangkan Main Battle Tank (MBT), maklum dengan bubarnya Uni Soviet, maka potensi peperangan laps baja di daratan Eropa menjadi berkurang. Namun, zaman telah berganti, invasi Rusia ke Ukraina telah merubah paradigma dan strategi pertahanan Inggris, yang nyatanya juga berimbas pada kalkukasi Inggris pada penguatan di lini MBT.
Baca juga: Bersiap Hadapi MBT Rusia, Inggris Kirim Ribuan Rudal Anti Tank NLAW Ke Ukraina
Persisnya Kementerian Pertahanan Inggris telah memberikan lampu hijau pada program upgrade pada armada MBT Challenger 2, dengan anggaran senilai US$1,3 miliar, rencananya ada 148 unit Challenger 2 yang akan di-upgrade menjadi Challenger 3, menjadikan MBT kebangaaan Inggris ini dapat bertahan untuk beroperasi setidaknya sampai tahun 2040.
Dikutip dari TheDrive.com, pada 24 Maret 2020, telah berlangsung seremoni, bahwa Angkatan Darat Inggris memulai pemotongan baja untuk menandai peluncuran pekerjaan upgrade Challenger 3 yang berlangsung di Armstrong Works di Newcastle, timur laut Inggris. Di fasilitas ini, Rheinmetall BAE Systems Land (RBSL), kontraktor utama untuk proyek tersebut, dan subkontraktor Pearson Engineering sedang menyelesaikan kubah baru untuk Challenger 3.
“Fabrikasi kubah yang dilakukan oleh Pearson Engineering sangat penting untuk desain kubah yang sepenuhnya digital, memastikan bahwa MBT modern kami adalah yang paling mematikan di Eropa,” kata Brig. Nick Cowey, Pejabat Senior yang Bertanggung Jawab dalam program Challenger 3. Kubah baru menjadi bagian terpenting dari program upgrade Challenger 2 ke Challenger 3, selain tentunya ada pekerjaan upgrade lambung, meriam utama, dan berbagai sistem lain.
“Struktur baja akan menampung subsistem kubah akan memastikan Challenger 3 adalah tank tempur utama digital berkemampuan jaringan dengan kemampuan mematikan yang canggih, kemampuan bertahan yang ditingkatkan, ditambah dukungan sistem intai kelas dunia, dan kemampuan akuisisi target,” ujar Angkatan Darat Inggris dalam rilisnya kepada media.
Challenger 2 yang saat ini beroperasi, memasuki layanan Angkatan Darat Inggris pada tahun 1994 dan telah bertugas di operasi tempur di bekas Yugoslavia dan di Irak, dan pihak AD Inggris mengklaim bahwa tidak ada Challenger 2 yang mengalami total lost selama peperangan. Challenger 2 saat ini digunakan oleh empat resimen lapis baja Angkatan Darat Inggris: The Queen’s Royal Hussars, The King’s Royal Hussars, The Royal Tank Regiment, dan The Royal Wessex Yeomanry. Masing-masing dari empat resimen mengoperasikan 56 Challenger 2, dengan total armada 224 unit tank.
Rheinmetall BAE Systems Land mendapat kontrak untuk menyediakan 148 unit upgrade Challenger 3 yang akan melayani AD Inggris sebagai bagian dari inisiatif Future Soldier modernization.
Unit perdana Challenger 3 diharapkan dapat dikirimkan ke AD Inggris pada tahun 2027, sementara sisa Challenger 2 yang tidak di-upgrade rencananya akan dipensiunkan.
Challenger 3 akan hadir dengan meriam smoothbore Rheinmetall L55A1 120 mm terbari yang akan menggantikan meriam rifled 120 mm saat ini. Challenger 3 juga akan dilengkapi perlindungan yang ditingkatkan, termasuk pelindung modular baru dan sistem perlindungan aktif Trophy dari Rafael.
Selain untuk pasar dalam negeri, ada peluang untuk menawarkan upgrade Challenger 3 ke Oman, pasalna negeri di Timur Tengah itu merupakan pengguna Challenger 2. (Gilang Perdana)
Bukannya memalukan permasalahannya tank ruski kebanyakan diproduksi dgn stempel strong bingitz sekolong langit jadinya malu2in padahal kebalikan dari doktrin perang angkatan darat ruski sendiri yg mengutamakan kuantitas sejak era awal soviet.
rusia teknolsogi tanknya memalukan ya
Salah satu negara dgn Tank tetbaik selain Jerman. Bahkan bisa dikatakan saingan Jerman.
Justru di perang masa depan menurut gw peluang tank face2face dgn tank lain sangat tipis ketimbang perang dunia ke 2