Inggris Bangun Jet Tempur Stealth Tempest dari Komponen Daur Ulang Panavia Tornado
|Lewat sebuah upacara perpisahan di Lanud Marham, Norfolk, Angkatan Udara Inggris (Royal Air Force/RAF) pada 31 Maret 2019 secara resmi telah memensiunkan armada jet tempur Panavia Tornado, dengan varian terakhir yang dioperasikan Tornado GR4. Dan setelah purna tugas, bagaimana nasib jet tempur sayap ayun hasil konsorsium dari tiga negara tersebut?
Sepert dikutip theaviationgeekclub. komponen-komponen ‘individual’ dari jet tempur Tornado yang sudah tidak dipakai lagi telah digiling dan dicetak 3D (3D printed) menjadi komponen-komponen baru yang cocok untuk pesawat militer generasi terbaru Inggris. Hal ini disebut sebuah inisiatif pertama kali yang dilakukan oleh Angkatan Udara Inggris.
Menurut rilis dari Angkatan Udara Inggris, proyek daur ulang yang inovatif ini telah mengubah komponen-komponen dari pesawat Tornado lama menjadi powered metal dan digunakan untuk mencetak 3D komponen-komponen baru yang cocok untuk jet tempur generasi keenam Tempest.
Pengembangan ini dapat menghemat uang pembayar pajak, mengurangi ketergantungan Inggris pada rantai pasokan global logam-logam penting dan bernilai tinggi, serta menghasilkan komponen-komponen yang lebih ringan, lebih kuat, dan lebih tahan lama daripada yang dibuat melalui teknik-teknik penempaan logam tradisional.
Banyak aset surplus Kementerian Pertahanan Inggris mengandung logam-logam strategis, termasuk baja berkualitas tinggi, aluminium, dan titanium, dan tim proyek Tornado 2 Tempest telah mengidentifikasi beberapa dari komponen-komponen ini dapat diatomisasi menjadi bubuk – yang dikenal sebagai “bahan baku” – untuk pembuatan aditif guna membuat komponen-komponen baru.
Komponen Tornado yang mengandung titanium, termasuk bilah kompresor mesin jet dari kompresor udara bertekanan rendah adalah salah satu contoh yang dipilih untuk daur ulang. Komponen tersebut dibersihkan, berhasil diatomisasi, dan didaur ulang menjadi 3D printed nose cone and compressor blades oleh Additive Manufacturing Solutions Limited (AMS) untuk Orpheus – konsep mesin kecil Rolls-Royce yang merupakan bagian dari program Future Combat Air System (FCAS) milik Kemhan Inggris yang menghadirkan Tempest.
Nose cone (kerucut hidung) dipasang pada mesin uji Orpheus dan lulus uji kelayakan dan keamanan – yang menunjukkan bahwa teknik tersebut berpotensi digunakan pada jet generasi keenam.
Maria Eagle, Menteri Pengadaan dan Industri Pertahanan, mengatakan: “Proyek Tornado 2 Tempest menyoroti kreativitas, kecerdikan, dan inovasi yang digunakan pertahanan dalam pendekatan kami terhadap keamanan nasional.
“Dengan bekerja sama dengan mitra industri utama, kami dapat memberikan penghematan, mengurangi ketergantungan pada rantai pasokan global, dan memastikan Angkatan Bersenjata kami memiliki perlengkapan terbaik untuk menjaga keamanan negara kami.
Inilah “Tempest,” Program Jet Tempur yang Bikin Inggris Ingin Pangkas Pesanan F-35B
Strategi Udara Tempur Inggris, yang diluncurkan pada tahun 2018, menetapkan visi yang berani tentang kemampuan udara tempur masa depan bagi Inggris.
Strategi ini diwujudkan oleh Tempest, sistem udara tempur masa depan internasional yang akan memelopori teknologi baru, yang mampu tetap menjadi yang terdepan dalam ancaman yang terus berkembang, yang dimungkinkan oleh keahlian selama puluhan tahun dalam industri terkemuka dunia.
Tempest adalah pesawat tempur generasi keenam Inggris, yang menggunakan teknologi baru yang mengubah permainan dan akan bergabung dengan armada RAF mulai tahun 2035, menggantikan Eurofighter Typhoon.
Team Tempest terdiri dari sekelompok mitra industri terkemuka, BAE Systems, Rolls Royce, Leonardo, dan MBDA. Mitra-mitra ini bekerja sama dengan Kementerian Pertahanan Inggris untuk mengembangkan teknologi yang dibutuhkan untuk generasi berikutnya dari pesawat tempur udara. Team Tempest bekerja untuk mendukung Global Combat Air Programme (GCAP) guna mengirimkan jet tempur untuk tahun 2035.
Kemana Sisa Tornado RAF?
Angkatan Udara Inggris mengoperasikan sekitar 180 unit Panavia Tornado dalam beberapa varian selama masa operasionalnya, yang mencakup Tornado GR1, GR4 (varian serangan darat), dan Tornado F3 (varian interseptor).
Namun, pada saat pensiunan formal pada 31 Maret 2019, jumlah Tornado GR4 yang aktif adalah 42 unit, yang sebelumnya merupakan bagian dari No. 9, No. 31, dan No. 617 Squadron RAF. Setelah pensiunnya, sebagian besar dari armada ini dipensiunkan secara resmi atau dibawa ke dalam penyimpanan jangka panjang di RAF Marham. Sebagian lainnya, seperti beberapa pesawat tertentu, diabadikan di museum-museum atau digunakan untuk keperluan latihan atau penelitian.
Secara historis, keluarga pesawat Panavia Tornado yang dioperasikan oleh Angkatan Udara Inggris (RAF) terdiri atas dua varian utama, yaitu:
Tornado IDS (Interdictor/Strike) – varian yang menjadi andalan untuk misi serangan darat dan pertempuran udara. RAF mengoperasikan sekitar 228 unit varian IDS.
Tornado ADV (Air Defence Variant) – varian yang dirancang untuk peran pertahanan udara, dioperasikan dalam jumlah yang lebih kecil, yakni sekitar 18 unit.
Dengan demikian, total aset Panavia Tornado yang pernah dimiliki oleh Inggris mencapai sekitar 246 pesawat (228 IDS + 18 ADV). (Bayu Pamungkas)
Punya Kenangan di Jakarta, Panavia Tornado Resmi Pensiun dari AU Inggris
Design Tempest sudah tak lagi memakai yang lama, sudah disesuaikan dengan design GCAP? 🤔