Update Drone KamikazeKlik di Atas

Infanteri Jerman Punya MBDA Enforcer, Rudal ‘Anti Tank’ Ringan dengan Desain Ergonomis

Infanteri Angkatan Darat Jerman tak lama lagi akan mendapatkan jenis senjata ringan anti tank generasi baru, yakni Enforcer yang diproduksi MBDA Deutschland. Enforcer juga dirancang sebagai rudal anti permukaan (anti perkubuan) yang ringkas dengan desain kompak serta mudah dillucurkan dari bahu seorang prajurit.

Baca juga: RGW-90 Matador – Roket Anti Tank Disposable, Dikirim Ribuan oleh Jerman untuk Ukraina

Dikutip dari EDR On-Line – .edrmagazine.eu (31/10/2023), Enforcer disebut sebagai salah satu dari sedikit rudal (anti tank) yang diluncurkan dari bahu, karena sebagian besar menggunakan bipod atau tripod. Terkait aspek ergonomis, berat Enforcer saat diluncurkan dikatakan kurang dari 7 kg dan panjang kurang dari 1 meter.

Enforcer mengusung hulu ledak multi-effect yang dikembangkan TDW, anak perushaan MBDA yang berbasis di Schrobenhausen, Jerman. Enforcer dapat meluncur hingga jarak lebih dari 2.000 meter, sedangkan persyaratan yang diajukan angkatan bersenjata Jerman (Bundeswehr) adalah 1.800 meter.

Hulu ledak Enforcer dilengkapi elemen penetrator yang berbentuk eksplosif – explosively-formed penetrator (EFP), yakni untuk menghadapi kendaraan lapis baja ringan, efek fragmentasi ke depan, dan efek fragmentasi samping disediakan oleh struktur hulu ledak. Mode ini dipilih oleh operator sebelum peluncuran sesuai dengan jenis target, mode sekering tergantung pada efeknya, tiga mode tersedia, titik peledakan, penundaan atau waktu untuk efek ledakan udara (airburst).

Enforcer, dalam versi yang tersedia dan akan segera dikirimkan ke Bundeswehr, bukanlah senjata antitank. Dengan hulu ledak kaliber 90 mm (sebenarnya diameter rudal adalah 89 mm) dirancang untuk jenis target lain. Operator juga dapat memilih sensor yang akan mengunci target dan mengarahkan rudal ke arahnya, tersedia dua pilihan – pencitraan infra-merah dan TV.

(EDR On-Line )

Setelah memilih efek yang diinginkan, penembak menempatkan crosshair pada target, memilih sensor yang akan digunakan, mengunci rudal dan menekan pelatuknya. Kemudian Enforcer dapat meluncur dengan pola fire and forget.

Sistem pencari (seeker) menghubungkan gambar (citra) target dengan yang diperoleh pada awalnya. Pelacak korelasi kontras memiliki kecepatan refresh 25 frame per detik, sehingga meskipun cahaya berubah atau target bergerak dalam kondisi berbeda, maka pelacak terus memandu rudal Enforcer menuju target yang diinginkan. Pengiriman awal versi seri Enforcer ke Bundeswehr direncanakan pada tahun 2024.

Bakal Dikembangkan Menjadi Rudal Anti Tank
Pengembangan Enforcer masih jauh dari selesai. Ada varian yang disebut Enforcer-X, namun masih berupa konsep. Enforcer-X adalah varian rudal anti tank yang akan diluncurkan setelah mendapatkan custumer launch.

Enforcer-X menampilkan kesamaan maksimum dengan rudal Enforcer standar, pengecualian utama adalah hulu ledak, TDW menyediakan hulu ledak berbentuk tandem (tandem warhead) yang sengaja dibuat untuk menembus lapis baja tank di belakang ERA (Explosive Reactive Armor).

Baca juga: Panzerfaust 3 – Roket Anti Tank Kiriman Jerman dan Belanda untuk Bantu Ukraina

Karena jenis hulu ledaknya, mode airburst mode tidak akan hadir, fitur utama lainnya adalah tersedianya dua mode serangan, dengan lintasan langsung (direct trajectory)atau dengan yang lofted, yang terakhir memungkinkan rudal menyerang target dari atas Main Battle Tank, yang dikenal sebagai titik lemah pada beberapa MBT. (Gilang Perdana)