2016: Indonesia Siapkan US$30 Juta Untuk Pengadaan Tiap Unit CH-47 Chinook
|Niatan Indonesia untuk mengadopsi helikopter angkut berat Boeing CH-47 Chinook nampaknya akan teralisasi dalam waktu yang tak terlalu lama. Setelah sebelumnya delegasi Boeing melakukan kunjungan untuk kerjasama pengembangan ke Menhan Ryamizard Ryacudu, kini informasi menyebut bahwa TNI, khususnya TNI AD akan dilengkapi dengan tiga atau empat unit CH-47 Chinook.
Baca juga: Boeing Jajaki Kerjasama Pengembangan CH-47 Chinook di Indonesia
Dikutip dari Janes.com (15/6/2015), Panglima TNI Jenderal Moeldoko menyebutkan bahwa pengadaan CH-47 Chinook kemungkinan akan dilakukan pada anggaran tahun 2016. Lebih jauh disebutkan anggaran untuk pembelian satu unit Chinook dipersiapkan sekitar US$30 juta. Selain dipersiapkan untuk mendukung gelar dan pergeseran pasukan, Chinook yang punya kapabilitas untuk tugas kavaleri udara dan maritim akan difokuskan perannya untuk tugas-tugas operasi bantuan kemanusiaan. Chinook tak hanya handal untuk operasi militer, tapi juga ideal untuk mendukung misi kemanusiaan, SAR hingga pemadaman kebakaran hutan.
Selain Indonesia, di Asia Tenggara Chinook sudah lama dimiliki Singapura. Negeri Jiran ini merangkum armada CH-47 Chinook di dalam Skadron 127. AU Singapura tercatat punya enam unit CH-47D dan dua belas unit CH-47SD Chinook. Selain itu, AD Thailand juga ikut mengguakan CH-47 Chinook. Saat berkecamuknya Perang Vietnam, Chinook juga menjadi etalease kelengakapan udara di pihak Vietnam Selatan.
Spesifikasi CH-47 Chinook
• Kru: 3 (pilot, kopilot, dan teknisi)
• Kapasitas: 33-55 tentara atau kargo 12.700 kg
• Panjang: 30,1 meter
• Rotor diameter: 18,3 meter
• Tinggi: 5,7 meter
• Berat kosong : 10.185 kg
• Max. berat lepas landas : 22.680 kg
• Mesin : 2 × Lycoming T55-GA-714A turboshaft , 4.733 hp (3.631 kW) masing-masing
• Kecepatan max : 315 km/jam
• Kecepatan jelajah : 240 km/jam
Dear admin ini udah ada follow up nya belom yah? Mudah2an bisa ditambah lagi jadi dua lusin.. hehehe
Dapet TOT ga!?
Beli cuma 4 biji harapin ToT gimana toh. Paling juga ini merupakan platform percobaan. Indonesia belum punya pengalaman mengoperasikan helikopter tandem-rotor.
kalo dari amriki harus beli banyak bisa dpt tot. contoh pembelian 100 biji bell 412 hlp untuk ketiga angkatan dgn perakitan oleh pt. di dgn kandungan lokal 30%
ditunggu globemasternya
Wah..bs angkat Tank Scorpion dan Howitzer 155 mm neh…:-)
Apache buat OPM hahahahahaha, jgn nembak lalat pake bazoka donk mas
Kalau Chinook dan apache boleh lah kita miliki tapi kalau blackhawk? Dan kenapa blackhawk tni ad harus punya, kenapa tidak menambah mil mi 17 saja yang sudah melegenda (green beret / special forces saja punya ). Atau membeli cougar atau super puma yg sudah ada lini produksinya di Bandung, dan TNI AU / AL sudah mengoperasikan pula sehingga mudah untuk transfer pengalaman / knowledge. ANEH
tni ad sejak 2010 sdh mengatakan no more ruskies artinya tdk akan ada lagi penambahan helo rusia. mi-17 dari 8 yang dibeli cuma kini aktif 6. 1 jatuh di kalimantan. 1 lagi karena kebakaran yg lg2 merembet ke hidrolik. untuk helo yg rusak hidroliknya disarankan rusia justru beli mi-17 baru. heli rusia tdk bisa pake part kanibalisasi sperti halnya helo amrik & eropa. kanibal2an sdh hal lumrah buat tni masalahnx barang rusia trutama helo & pesawat haram pake kanibalan
perawatan mahal & tricky membuat tni ad emoh menambah helo rusia. india saja berencana mengganti mi-17, mi-26 & mi-24 dgn trio abc tersebut.
blackhawk itu multirole basianya heli serbu lain dgn mi-17 ato ec-725 cougar yg dari heli angkut jelas saja manuver blackhawk jauh lebih lincah dibandingkan 2 helo trsebut. dn fungsinya jg bukan menggantikan ttp saling melengkapi
Kenak embargo lagi bisa nya geluh kesana kemari mirip pegemis . Belli senjata pakek duwit rakyat harus hati hati bukan sebaliknya foya foya ambil uang kontan sennang jadi babu jogos asing kapan harus di ahiri .
Pd butthurt & syok nih!! Memang realitanya seperti itu. Nasib mi-17 yang rencananya jadi 2 skudron alias 24 biji & mi-35 jadi 1 skuadron alias 15 biji sdh batal!! silahkan bikin petisi ke TNI-AD tetap bakalan dicuekin.
Rekomendasi TNI AD pasca kejadian mi-17 di Halim salah satunya tdk ada lagi pembelian dari Rusia. Nyatanya sejak 2010 tdk ada pembelian alutsista TNI AD yang berasal dari Rusia bhkn Cina, Korea Selatan sdh menggeser posoisi Cina & Rusia. Faktanya 5 pembelian besar2an dari blok timur yaitu mi-17, mi-25, td2000, giantbow & grom terjadi sebelum 2009-2010. Setelah 2010 nyatanya pembelian alutsista YNI AD dari kedua negara tersebut nihil
Tanggapan Rusia sendiri mereka sdh menawarkan heli pengganti di 2012 tp TNI AD tetap tdk bergeming. Inilah alasan mengapa Rosoboronexport yg begitu getol memasarkan mi-17, mi-26 & mi-35 dlm IDAM 2012 dgn bentuk maket, video promosi, brosur, mockup kokpit berubah drastis dimana dlm IDAM 2014 cuma tampil poster doank.
Kenyataan terkini adalah trio ABC Amrik tdk dpt diganggu gugat
Tekanan dari USA juga…jendral2 kita juga banyak lulusan USA. Brainwashed nya ampuh…jamin ngga ada TOT.
Pasukan khusus prancis adalah salah satu yg tersibuk dan terbaik di dunia..pengoperasikan cougar di pegunangan afganistan sampai ke benua africa tidak masalah….. thats way paskhas au memilih cougar
tampaknya satu persatu trio abc (apache blackhawk chinook) yg merupakan impian tni ad sejak lama (dari akhir 1990an) akan segera terealisasi akuisisinya. dreams come true!! setelah apache dan menyusul chinook tahun 2016 kemumgkinan blackhawk pd akhir mef 2. mudah2an segera terealisasi rencana 3 skuadron serang (rencana 40 apache), 2 skuadron serbu serbaguna (24 blackhawk), 1 skuadron angkut strategis (8-12 chinook)
Sekarang bisa ngga apache di pakai untuk menghajar OPM? Don’t think …
overkill amat untuk opm yg tdk punya manpad dilawan pake apache. tdk ekonomis atuh!!
pemberontak farc di kolombia yg punya manpads bejibun hasil jualan ganja ttp militer kolombia tak pernah pake apache. yg dipake justru heli md-500 yg setara nbo-105 dgn cukiup modal gunpod + ffar
Apache mengejar OPM, ibarat kata ipad dipakai untuk menimpuk kecoa.