Indonesia Lirik Bom Pintar KGGB Korea Selatan, Mirip B250ST Produksi Sari Bahari

Predikat battle proven tak pelak cukup ampuh dalam promosi produk alutsista, seperti pada bulan Juli lalu, saat meletus konflik bersenjata antara Thailand dan Kamboja, rupanya penggunaan KGGB (Korean GPS-Guided Bomb) oleh pesawat tempur Angkatan Udara Thailand, telah memikat perhatian petinggi TNI AU.

Baca juga: Polandia Incar KGGB (Korean GPS-Guided Bomb) – Bom Pintar untuk Persenjatai FA-50PL Fighting Eagle

Seperti dikutip Janes.com (3/10/2025), disebut Indonesia telah menyatakan minatnya untuk mengakuisisi kit KGGB dan telah meminta presentasi formal mengenai produk tersebut dari LIG Nex1 Korea Selatan.

Sumber yang dekat dengan masalah ini telah mengonfirmasi kepada Janes bahwa presentasi mengenai kit bom tersebut kemudian dilakukan di Jakarta pada 30 September 2025, setelah minat Indonesia terhadap produk tersebut meningkat menyusul pengerahan tempur pertamanya dalam konflik perbatasan Kamboja-Thailand pada bulan Juli.

Menurut dokumen kehadiran yang diberikan kepada Janes oleh salah satu sumber, pertemuan tersebut dihadiri oleh 26 pejabat senior TNI AU, termasuk pimpinan dari unit perencanaan strategis dan komandan Wing 3, Wing 14, Wing 15, dan Wing 16 Skadron Udara 3.

Diluncurkan dari F-16 Fighting Falcon, Thailand Hantam Basis Militer Kamboja dengan KGGB (Korean GPS-Guided Bomb)

KGGB adalah perangkat bom luncur berpemandu presisi yang dirancang untuk mengubah bom serbaguna (dumb bomb) Mk82 konvensional menjadi amunisi jarak jauh dengan akurasi tinggi.

Perangkat ini dikembangkan bersama oleh Agency for Defense Development (ADD) Korea Selatan dan LIG Nex1, dan mengintegrasikan sistem navigasi satelit berbasis GPS dengan sistem navigasi inersia (INS).

GPS Guided Bomb: Harapan Implementasi Bom Pintar Untuk Indonesia

Perangkat ini berpusat pada sepasang sayap yang dapat dilipat dan modul pemandu yang terpasang pada bom, memungkinkannya meluncur dalam jarak jauh tanpa propulsi.

KGGB mencakup sayap yang dapat dilipat dan sistem navigasi inersia serta panduan satelit gabungan. Kemungkinan kesalahan melingkar (CEP) sekitar lima meter pada jarak pendek dan hingga 13 meter pada jarak luncur maksimumnya.

Uji terbang telah menunjukkan bahwa KGGB dapat mencapai target dari jarak 47 hingga 103 kilometer, dengan akurasi dilaporkan berkisar antara 0,4 hingga 8 meter, tergantung pada jarak dan kondisi.

Angkatan Udara Thailand (RTAF) mengerahkan bom Mk82 yang dilengkapi KGGB dari pesawat tempur F-16 dalam konflik Juli 2025, menargetkan posisi militer Kamboja termasuk pos komando, depot amunisi, dan sistem peluncur roket ganda BM-21 Grad.

Terlepas dari minat Indonesia pada KGGB, sejatinya perusahaan swasta nasional, yakni PT Sari Bahari, pada pameran pertahanan Indo Defence 2024, telah memperkenalkan solusi serupa, yakni B250ST (Sayap Terbang), Smart Kit Precision Guided Munition dengan Standar NATO dan Rusia.

B250ST dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pertempuran modern yang semakin menuntut presisi, efisiensi, kemudahan logistik, dan kompatibilitas. Dengan mengandalkan sistem navigasi GNSS/INS, munisi ini didesain mampu mencapai target secara akurat dari jarak jauh, menjaga pesawat pembom tetap aman dari ancaman sistem pertahanan udara musuh.

Komponen Smart Kit B250ST terdapat pada ekor (tail), yang mengatur navigasi dan kendali bom pintar. Sementara jenis bom yang digunakan adalah bom konvensional B250 (setara dengan bom MK82), yang mana dengan pemasangan Smart Kit B250T, maka bom konvensional (dumb bomb) ‘berkonvergensi’ menjadi bom pintar (smart bomb). (Gilang Perdana)

Indo Defence 2024 – PT Sari Bahari Luncurkan B250ST, Smart Kit Precision Guided Munition dengan Standar NATO dan Rusia

4 Comments