Indonesia Bersiap Kedatangan Drone Tempur Anka, Varian Mana yang Akan Memperkuat TNI?
Bila merujuk pada pernyataan petinggi Turkish Aerospace Industries (TAI) saat ajang IDEF 2023, bahwa enam unit drone tempur (UCAV) Anka akan tiba di Indonesia pada bulan Agustus. Disusul enam unit lainnya yang akan dikakit oleh PT Dirgantara Indonesia. Bahkan komposisi telah disebutkan, enam unit Anka untuk TNI AU, dan untuk TNI AL dan TNI AD masing-masing tiga unit. Lantas yang jadi pertanyaan, varian Anka manakah yang dibeli Indonesia?
Baca juga: Kedatangan Drone Tempur Anka untuk Indonesia, Dibagi ke Tiga Matra
Dari web PT Turkish Aerospace Indonesia – tusas.co.id, hanya disebutkan komposisi dan jumlah pesanan, berikut nilai kontrak untuk 12 unit Anka senilai US$300 juta. Akan tetapi tidak disebut, varian mana yang dibeli oleh Kementerian Pertahanan RI untuk ketiga matra TNI.
————————————————————————————————————————
TAI sendiri telah merilis beberapa varian drone Anka, namun sejauh ini, yang ditawarkan untuk pelanggan di luar Turki adalah Anka-B dan Anka-S. Lain dari itu, ada varian Anka +A, Anka-B, Anka-S, Anka-I, Anka-2, dan Anka-3. Meski tak semua varian diungkapkan foto dan spesifikasinya, namun tetap menarik untuk mengenal keenam varian keluarga Anka yang masuk kategori drone MALE (Medium Altitude Long Endurance).
Anka +A
Komite Eksekutif Industri Pertahanan Turki (SSIK) pada 19 Juli 2021 mengumumkan bahwa Industri Dirgantara Turki telah memulai penelitian dan pengembangan untuk desain Anka yang disebut Anka +A. Rencananya Anka+A akan membawa rudal Cirit dari Roketsan. Bobot UCAV Anka+A akan lebih dari 4 ton dibandingkan dengan Anka Block A yang hanya 1,5 ton.
Anka-B
Menyandang status drone MALE, Anka-B dapat terbang hingga ketinggian maksimum 9.144 meter, terbang dengan endurance 26 jam dan punya jangkauan terbang 200 km. Payload yang dibawa beragam, namun yang jadi andalan adalah SAR (Synthetic Aperture Radar dan Ground Moving Target Indicator.
Misi utama yang diemban Anka-B adalah intelligence, surveillance, target acquisition and reconnaissance (ISTAR). Selain SAR radar, payload lain yang bisa dibawa adalah electro-optic, FLIR (Forward Looking Infrared serta laser range finder.
Anka-B ini punya panjang 8 meter, lebar bentang sayap 17,3 meter dan tinggi 3,4 meter. Anka-B menggunakan mesin propeller dengan tiga bilah baling-baling. Drone yang punya kecepatan 217 km per jam ini punya bobot 1.600 kg.
Anka-S
Dengan dua hardpoint di bawah sayap, bekal senjata yang diusung Anka-S adalah rudal udara ke permukaan Smart Micro Munition (MAM-L) buatan Roketsan, atau bisa juga dipasangi roket 2.75 inchi dengan pengendali.
Anka-S dibekali sensor opical electronic generasi terbaru, perangkat IFF (Identification Friend of Foe), laser range finder dan laser designator . Yang kesemuanya dipercaya dapat menyasar sasaran secara presisi. Total payload yang dapat dibawa Anka-S adalah 200 kg.
Anka-S mengusung mesin turbopropeller PD170 dengan tenaga 150 HP. Uniknya mesin ini sanggup minum dari bahan bakar diesel dan avtur JP-8. Bilah baling-baling terdiri dari tiga dan disematkan di bagian belakang. Sebagai drone MALE, Anka-S dapat terbang selama 24 jam non stop di ketinggian 9.200 meter di atas permukaan laut.
Anka-I
Anka-I adalah drone untuk misi peperangan elektronik (electronic warfare) dan intelijen yang dikembangkan untuk Organisasi Intelijen Nasional Turki. Pesawat ini dilengkapi dengan sistem ELINT dan COMINT.
Anka-2
Anka-2 dikenal juga dengan sebutan TAI Aksungur, yakni drone bermesin ganda yang dikembangkan dari basis Anka-S. Dengan dimensinya yang menyamai pesawat konvensional, Aksungur didapuk untuk menjalankan misi long term surveillance, signals intelligence, maritime patrol dan tentunya sebagai unmanned combat aerial vehicle. Unit pertama Aksungur dikirim ke Angkatan Laut Turki pada 20 Oktober 2021.
Drone ini terbang perdana pada 20 Maret 2019. Dari segi penggolongan, Aksungur adalah drone MALE (Medium Altitude Long Endurance). Aksungur punya panjang 12 meter, lebar bentang sayap 24 meter dan tinggi 3 meter. Badan pesawat terpusat di bawah sayap dan menampung sistem avionik dan sensor. Sementara kamera (FLIR) dipasang di bawah dagu. Seperti pesawat pada umumnya, bahan bakar disimpan pada fuselage dan sayap.
Aksungur disokong dua mesin diesel PD-170 dual-turbocharged yang dipasang di depan yang dikembangkan oleh Tusaş Engine Industries (TEI). Mesin ini dilengkapi dengan baling-baling tiga bilah dalam konfigurasi traktor. Kecepatan jelajah Aksungur adalah 250 km per jam dan punya jangkauan jelajah 6.500 km, serta terbang dengan endurance 60 jam. Untuk ketinggian terbang, dipatok maksimum 12.192 meter.
Anka-3
Desain Anka-3 tak pelak membetot perhatian, lantaran desainnya yang sepintas mirip bomber stealth B-21 Raider. Anka-3 terlihat dengan stasiun senjata eksternal di bawah sayapnya. Anka-3 menampilkan cantelan eksternal untuk amunisi dan bahan bakar, namun juga dibekali internal weapon bay. Meski belum diketahui jenisnya, Anka-3 akan ditenagai oleh mesin tunggal turbofan.
Anka-3 memiliki berat lepas landas maksimum sekitar 7 ton. Anka-3 dikembangkan terutama untuk misi serangan udara ke darat. Dengan demikian, misi deep-strike dan Suppression of Enemy Air Defenses (SEAD) akan menjadi salah satu kemampuan serangan utama drone ini. (Gilang Perdana)
Semoga diperbanyak jumlahnya, kita beli tugas utamanya utk patroli udara dan laut lebih ekonomis pakai drone. Jangan lupa jaringan komunikasi satelit nya supaya bisa jarak jauh saat kondisi red alert dan mampu isi bbm ditempat lain sebelum kembali ke pangkalan.
Lanjutken
untuk munisinya bakal pake apa apa sudah ada bocoran min?