Indonesia Berpotensi Mengakuisisi (lagi) Rudal Hanud Chiron
|Meski harus dikonfirmasi lebih lanjut, ada kabar usai gelaran Indo Defence 2018, bahwa ada kemungkinan Indonesia mengakuisisi kembali sistem rudal MANPADS (Man Portable Air Defence System) Chiron dari Korea Selatan. Selama ini, rudal pemburu panas ini telah menjadi kelengkapan alutsista pada Detasemen Pertahanan Udara (Denhanud) Paskhas TNI AU, dimana deployment rudal besutan LIG Nex1 ini menjadi komposit bersama kanon Oerlikon Skyshield 35 mm.
Baca juga: Denhanud Paskhas Sukses Uji Perdana Penembakkan Rudal Chiron
Kabar kemungkinan akuisisi (lagi) rudal Chiron dirilis oleh situs armyrecognition.com (13/10), walau belum dijelaskan, satuan apa yang berpotensi menggunakan pesanan Chiron tambahan ini. Masih dari sumber yang sama, disebutkan LIG Nex1 telah menjual paket Chiron ke Indonesia pada tahun 2012, dan pada tahun 2014, sistem Chiron berhasil diintegrasikan dengan Oerlikon Skyshield 35 mm.
Dari gelar operasi, Chiron mirip dengan rudal Mistral buatan MBDA dan Saab RBS-70, yakni diusung menggunakan media tripod. Meski begitu, Chiron secara prinsip kerjanya lebih mirip Mistral dan QW-3, yaitu beroperasi mengandalkan pemandu infra red dengan dual mode (IR/UV) sehingga lebih tahan terhadap aksi jamming. Sistem rudal juga dilengkapi interrogator IFF (Identification Friend or Foe) yang dipasok oleh sistem radar.
Dengan sokongan solid rocket motor, Chrion dapat menguber target dengan kecepatan 700 meter per detik (setara Mach 2.4). Karena bergelar VSHORAD, jarak uberan rudal ini memang terbatas, hanya 7.000 meter dan jarak ketinggian luncur maksimum 3.500 meter. Hulu ledak dengan berat 2,5 kg akan otomatis meledak jika misil mendekati 1,5 meter dari sasaran dengan menyebarkan 720 potongan fragmen berenergi kinetik yang akan mengoyak badan maupun mesin helikopter atau pesawat yang menjadi sasaran.
Baca juga: Melihat dari Dekat Platform QW-3 Twin Launcher, Rudal Denhanud Paskhas TNI AU
Berdasarkan catatan, AD Korea Selatan telah delapan tahun mengoperasikan lebih dari 2 ribu unit rudal Chiron. Uniknya, rudal yang harga per unitnya mencapai US$173 ribu ini, selain digunakan oleh Korea Selatan, ya hanya Indonesia dioperasikan Indonesia. (Gilang Perdana)
ap g ad yg lain ??
Chiron dibeli karena terpaksa. Tekanan dari Korea agar ToT Changbogo deal. Alutsista lain yang ikut serta dalam proses itu panser Tarantula.
Yang jadi korban adalah Mica karena rencana awal Skyshield akan dipasangkan dengan Mica
Chiron bakal diakuisisi lagi karena situasi yang sama sebelumnya dimana kita baru saja menandatangani penambahan Changbogo
changbogo bknnya emg udh dpt TOT mas ? dan yg batch kedua itu PAL yg buat semua, korea mantengin doang…?